Berita Wisata

Memiliki 29 desa wisata, satu desa memiliki sembilan destinasi wisata

Desa Wisata Guyangan dengan air terjunnya yang baru diresmikan oleh Bupati Probolinggo, Drs HA Timbul Prihanjoko. [wiwit agus pribadi]

Memaksimalkan potensi wisata Kabupaten Probolinggo
Probolinggo, Bhirawa

Setiap daerah di Jawa Timur memiliki potensi wisata yang besar. Salah satunya adalah Kabupaten Probolinggo. Di kabupaten yang menyandang julukan Kota Seribu Taman ini, 29 desa telah ditetapkan sebagai kawasan desa wisata.
Desa wisata merupakan ruang pelestarian alam, lingkungan, ekosistem dan budaya tradisional masyarakat. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk lokal melalui bisnis pariwisata.
Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, dan Kebudayaan Kabupaten Probolinggo (Disporaparbud) Nurrahman mengatakan penetapan desa wisata harus dilakukan untuk memaksimalkan potensi alam yang ada. Potensi unit usaha lain juga akan dikembangkan. Harapannya bisa mendongkrak perekonomian daerah.
Namun, lanjutnya, tidak semua desa yang memiliki potensi wisata ditetapkan sebagai desa wisata. Karena beberapa syarat harus dipenuhi. Misalnya, sarana dan prasarana harus mendukung. Kemudian pemerintah kecamatan dan desa, serta masyarakat sekitar yang memiliki potensi tersebut turut mendukung. Sehingga kemajuan jangka panjang di bidang pariwisata dapat tercapai.
Berdasarkan SK Bupati, 29 desa di 15 kecamatan telah ditetapkan sebagai desa wisata. Diantaranya, desa wisata Ngadisari, Kecamatan Sukapura; Desa Wisata Negororejo, Kabupaten Lumbang; Desa Wisata Dungun, Kecamatan Tongas; dan Desa Wisata Gilitapang, Kecamatan Sumberasih. Menurut Nurahman, penetapan itu sebenarnya dilakukan pada 2018. Namun, baru setahun pengelolaan dilakukan secara optimal.
“Di semua desa wisata, potensi wisata akan dikelola oleh pemerintah Kabupaten Probolinggo. Tentunya pengembangannya dilakukan secara bertahap. Selama tahap pengembangan, pengelolaannya tetap di bawah Pokdarwis dengan warga sekitar yang peduli dengan perkembangan kawasan tersebut. destinasi wisata,” jelas Nurahman.
Salah satu desa wisata yang diresmikan oleh Wakil Bupati Probolinggo Drs HA Timbul Prihanjoko adalah Desa Wisata Guyangan Kecamatan Krucil Kawasan Taman 99 Desa Guyangan Kecamatan Krucil. Peluncuran tersebut ditandai dengan penandatanganan pendaftaran Desa Wisata Guyangan.
Kepala Desa Guyangan Hasyim mengatakan, peluncuran Desa Wisata Guyangan dilakukan dalam rangka mengembalikan pariwisata di Desa Guyangan, Kecamatan Krucil. “Saya berharap nantinya pariwisata di desa Guyangan bisa dilanjutkan kembali,” ujarnya.
Hasyim menjelaskan, di Desa Guyangan terdapat 9 destinasi wisata. Hal ini memang sudah terkonsep di sebuah dusun minimal satu destinasi wisata untuk memajukan Desa Guyangan. 9 Destinasi wisata di Desa Guyangan antara lain Tempat Istirahat Matahari Guyangan, Taman 99, Air Terjun Jaran Goyang, Air Terjun Dewi Rengganis, Air Terjun Watu Lesung, Air Terjun Rantai Batu, Situs Pertapaan Batu, Mata Air Biru dan Desa Buah (durian, alpukat, pisang dan jeruk) .
“Mengenai kerusakan jalan menuju kawasan wisata Desa Guyangan tidak terlalu berpengaruh. Bisa dibilang, jalan-jalan ke sana lebih asyik seperti itu karena kita menggunakan jeep jadi kunjungan minat khusus. berharap perbaikan jalan yang menjadi tanggung jawab dinas PUPR karena keadaan jalan itu milik pemerintah daerah,” ujarnya.
Wakil Bupati Probolinggo Drs HA Timbul Prihanjoko mengaku sangat bangga karena sudah banyak inisiatif di desa untuk dikembangkan dengan menunjukkan potensinya. “Saya menyambut baik inisiatif yang dimotori oleh masyarakat Desa Guyangan, Kecamatan Krucil. Ini harusnya bisa memotivasi daerah lain untuk mengupdate desanya,” ujarnya.
Menurut Camat Tombul, peluncuran Desa Wisata Guyangan ini murni inisiatif masyarakat dari bawah. Bukan lagi momen top down, tapi button up yang dibutuhkan untuk membangun persatuan dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Probolinggo.
“Tentu akan banyak orang asing di sini yang ingin melihat potensi wisatanya. Jadilah tuan rumah yang ramah agar masyarakat luar senang. Berikan informasi yang baik agar masyarakat betah dan bisa kembali lagi,” ujarnya. menjelaskan.
Mengenai adanya akses jalan, jelas Wakil Kepala Desa Tombul, keberadaan desa wisata Guyangan bisa menjadi alasan untuk rehabilitasi jalan tersebut. Karena dengan Dana Desa, dll, pemerintah daerah tidak bisa lagi mencampuri urusan desa.
“Tapi dengan adanya Desa Wisata Guyangan ini, kami punya alasan. Jadi sebelum melakukan perbaikan harus ada alasan terlebih dahulu. Jika tidak ada alasan, kami tidak bisa ikut campur dalam pembangunan desa tersebut,” jelasnya. [wiwit agus pribadi]

Source: www.harianbhirawa.co.id

Related Articles

Back to top button