Tempat Wisata

Jembatan Limpapeh, merupakan jembatan megah dan simbol kebanggaan masyarakat Bukittinggi

Jembatan Limpapeh megah dan dianggap sebagai simbol kebanggaan masyarakat Bukittinggi. Ini menampilkan fitur arsitektur Sumatera Barat yang menawan dan bersejarah.

Harga tiket: Bebas, Jam beroperasi: 24 jam, Alamat: Kecamatan Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat; Map: Periksa lokasinya

Kreativitas dan inovasi selalu membuahkan hasil yang berbeda-beda, seperti halnya Jembatan Limpapeh. Alat yang berfungsi sebagai penghubung dua tempat yang dipisahkan oleh danau, sungai, jalan atau lainnya ini memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal, domestik, dan mancanegara.

Jembatan di Bukittinggi ini selalu ramai dikunjungi oleh berbagai kalangan usia, mulai dari anak kecil, remaja milenial, hingga orang dewasa. Selain atraksi yang ada, Anda juga bisa melakukan berbagai aktivitas menarik di sana. Jika Anda dan keluarga sedang mencari tempat liburan seru, menarik dan mengasyikkan, liburan berkualitas dengan biaya terbatas atau murah, mengunjungi jembatan adalah salah satu alternatifnya.

Daya tarik Jembatan Limpapeh

Atraksi Jembatan LimpapehFoto oleh Fauzi ST di Google Maps

Ketika suatu tempat wisata dikunjungi oleh banyak orang dari berbagai usia, bisa dipastikan tempat tersebut memiliki ciri khas yang unik dan menarik. Selain itu, kawasan ini memiliki atraksi yang menarik wisatawan dari berbagai latar belakang dan ramah anak. Inilah Daya Tarik Wisata Jembatan Limpapeh yang mempunyai daya tarik berikut ini!

Ikon kebanggaan masyarakat Bukittinggi

Ada berbagai keunikan dan daya tarik yang ada di Kota Bukittinggi Provinsi Sumatera Barat. Dimulai dari kawasan tempat menara jam berada yang konon merupakan kembaran Big Ben. Selain itu, kota ini juga memiliki iklim yang sejuk dan menjadi kota wisata sejak tahun 1984. Wajar jika masyarakat Bukittinggi bangga dengan kotanya, karena berbagai daya tariknya membuat kotanya semakin terkenal hingga ke mancanegara.

Keberadaan Jembatan Limpapeh pada tahun 1995 membuat bangga masyarakat Bukittinggi. Karena selain berfungsi sebagai penghubung antara taman satwa liar dan Fort de Kock, jembatan ini juga menampilkan berbagai desain unik, seperti bagian tengah jembatan yang berbentuk rumah adat Minangkabau.

Periklanan. Gulir untuk melanjutkan membaca.

Memiliki sifat yang berbeda dengan jembatan lainnya

Umumnya jembatan dibangun hanya untuk menghubungkan satu tempat dengan tempat lain dengan mempertimbangkan keamanan dan kenyamanan penggunanya. Namun perlintasan ini sangat berbeda dengan Jembatan Limpapeh dan memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan jembatan lainnya.

Jembatan ini menggunakan material terbaik yaitu baja dengan dasar kayu sehingga tidak perlu diragukan lagi kokohnya. Selain itu, jembatan yang panjangnya hampir 100 meter dan lebar hampir 4 meter ini memiliki sensasi yang sangat unik saat melintasinya. Karena bergoyang saat menyeberang menimbulkan adrenalin dalam diri Anda.

Jembatan dengan ciri khas Sumatera Barat

Kota Bukittinggi merupakan kota terbesar kedua di Provinsi Sumatera Barat, sedangkan Kota Padang menempati urutan pertama. Oleh karena itu, pembangunan Bukittinggi merupakan permasalahan serius bagi pemerintah. Seperti halnya pembangunan Jembatan Limpapeh, selain material yang berkualitas, desain jembatan berciri khas Sumatera Barat juga menjadi perhatian dan pertimbangan yang serius.

Wisatawan lokal, domestik, dan mancanegara dapat melihat dan menyaksikan desain yang dibangun di jembatan tersebut. Apalagi saat Anda melintasi jembatan dan sampai di tengahnya, Anda akan menemukan sebuah bangunan dengan desain rumah adat Minangkabau dan ukiran khas Kerajaan Minang.

Alamat dan rute menuju lokasi

Alamat Jembatan LimpapehFoto oleh EL di Google Maps

Bagi wisatawan yang ingin berkunjung, tempat wisata ini cukup strategis dan mudah ditemukan di Jalan Ahamd Yani, Benteng Pasar Atas, Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, Provinsi Sumatera Barat. Jarak menuju tempat ini sekitar 1,7 kilometer dari pusat kota Bukittinggi, sedangkan waktu yang dibutuhkan hanya sekitar 6 menit.

Jika Anda ingin mengunjungi Jembatan Limpapeh dan berangkat dari Dinas Sosial Kota Bukittinggi, maka arahkan kendaraan Anda ke Jalan Syekh Ibrahim Musa. Kemudian belok kiri ke Jalan Syech Arrasuli lalu belok kiri ke Jalan Moh Syafei.

Selanjutnya posisikan kendaraan Anda di Jalan Lintas Barat Sumatera. Setelah kurang lebih satu kilometer, belok kiri kendaraan menuju Jalan Ahmad Yani. Jembatan ini terletak di sekitar jalan ini.

Biaya masuk dan jam buka

Jembatan Limpapeh merupakan jembatan yang menghubungkan dua tempat yaitu Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan dan Benteng Fort de Kock. Wisatawan yang ingin melintasi jembatan tersebut harus berada di salah satu tempat tersebut. Jika anda berada di salah satu lokasi yaitu Wildlife Park, Kinantan Culture atau Fort de Kock maka akan dikenakan biaya masuk disana.

Sedangkan biaya masuk atau melintasi jembatan ini tidak dipungut biaya. Bagi wisatawan yang ingin mengunjunginya, sebaiknya datang pada pukul 09.00 WIB karena tempat ini buka pada jam tersebut. Sedangkan jadwal terakhir penggunaan objek wisata ini adalah pada pukul 16.00 WIB.

Kegiatan yang menarik

Biaya masuk Jembatan LimpapehFoto oleh Melsi Rahayu di Google Maps

Secara umum, selain sebagai titik penyeberangan, tidak ada hal menarik lainnya di jembatan tersebut, apalagi aktivitas menarik yang bisa dilakukan di sana. Berbeda dengan Jembatan Limpapeh, tempat ini tak hanya menyuguhkan fungsi penyeberangan tapi juga berbagai aktivitas menarik yang bisa Anda lakukan!

1. Berburu Foto di Jembatan Limpapeh

Wajar jika para generasi muda milenial menjadikan tempat wisata ini sebagai tempat favoritnya. Karena tempat ini sangat unik dan menarik serta memiliki desain klasik yang bisa anda tambahkan sebagai koleksi foto dan video di akun media sosial anda. Selain itu desain jembatan ini juga mempunyai karakter yang kuat sebagai ciri khas bangunan tradisional disana yaitu bangunan daerah Minangkabau.

Jembatan ini juga memiliki berbagai tempat menarik untuk didokumentasikan. Saat turun, keindahan bangunan dan jembatan yang membentang begitu indah dan mempesona. Bahkan saat bersilangan dan berada di tengah, bangunan yang ada tampak jelas dan sempurna saat difoto.

Pose yang berbeda-beda membuat pengambilan foto memanjakan mata. Pasalnya desain yang cantik dan dekorasi yang beragam turut mempercantik dokumentasinya. Tak jarang tempat ini dijadikan sebagai spot foto prewedding bagi mereka yang ingin menikah, karena tempat ini mempunyai kesenian tersendiri.

2. Kunjungi Fort De Kock

Selain Jembatan Limpapeh yang memiliki desain unik, menarik, klasik dan menawarkan berbagai daya tarik, terdapat juga berbagai tempat wisata sejarah di sekitar tempat ini. Di jembatan ini, kunjungan ke Fort De Kock adalah suatu keharusan. Pasalnya tempat ini memiliki sejarah yang panjang, baik sejak didirikan pada tahun 1826 maupun dari segi fungsi bentengnya.

Fort de Kock merupakan benteng yang sudah ada sejak zaman kolonial Belanda. Tempat ini terletak di puncak bukit dan konon dibangun untuk menyerang kaum Padri. Tempat ini sangat bersejarah sehingga menjadi salah satu aktivitas menarik yang bisa dilakukan saat mengunjungi jembatan. Banyak siswa dari berbagai sekolah dan daerah mengunjungi tempat ini dan selain berwisata juga belajar sejarah.

3. Mengunjungi Taman Budaya dan Margasatwa Kinantan

Tidak hanya Fort De Kock yang menjadi objek wisata yang patut dikunjungi di Jembatan Limpapeh, mengunjungi Taman Budaya dan Margasatwa Kinantan juga menjadi kegiatan yang menarik. Selain pelajar, banyak juga wisatawan lokal, domestik, dan mancanegara yang mengunjungi tempat ini.

Terdapat berbagai jenis hewan seperti zebra, rusa, buaya, burung dan hewan lainnya yang menjadi daya tarik dan daya tarik banyak wisatawan. Selain itu, berbagai pohon rindang memberikan udara sejuk dan segar. Ditambah lagi dengan pemandangan alam yang indah dan mempesona menambah kesempurnaan dan menjadi suatu kegiatan yang menarik.

4. Menikmati kuliner khas Bukittinggi

Aktivitas menarik terakhir saat berkunjung ke Jembatan Limpapeh adalah menikmati kuliner khas Bukittinggi di area bawah jembatan. Setelah menyelesaikan aktivitas dan mengunjungi berbagai tempat wisata, rasa lapar mungkin akan mempengaruhi perjalanan pulang.

Namun salah satu solusi untuk memuaskan rasa lapar yang tak terkendali adalah dengan menyantap kuliner di tempat sekitar jembatan. Beragam kuliner khas Bukittinggi ditawarkan di sana, mulai dari jajanan hingga makanan berat.

Dari masakan tradisional hingga modern, tersedia juga hidangan siap saji antara lain sate danguang danguang, sekoteng, martabak kubang, iga bakar, nasi goreng daging dan masih banyak lagi. Selain itu minuman dingin seperti Es Guess atau lainnya serta minuman panas, kopi espresso dan sejenisnya juga dapat dinikmati.

Fasilitas yang tersedia di kawasan wisata

Aktivitas menarik di Jembatan LimpapehFoto oleh Kang Ardee di Google Maps

Berbeda dengan tempat wisata lainnya, Jembatan Limpapeh tidak memiliki fasilitas pendukung seperti toilet, musala, tempat parkir, dan lain-lain. Pasalnya, tempat ini hanya berfungsi sebagai perlintasan antara Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan dengan Benteng Fort de Kock atau sebaliknya.

Fasilitas pendukungnya terdapat di tiga tempat wisata Taman Margasatwa, Kinantan Culture dan Fort de Kock. Meski jembatan tersebut tidak memiliki fasilitas penahan beban apapun, namun hal tersebut tidak mempengaruhi keasrian dan keasrian yang ada disana.

Jembatan Limpapeh menjadi bukti bahwa pekerjaan biasa dan sederhana bisa menjadi luar biasa dan mewah bila dikelola dan dilakukan oleh orang-orang yang memiliki ide-ide kreatif dan inovatif. Selain itu, kunjungan tersebut menawarkan banyak pengalaman menarik, terutama dari segi sejarah dan arsitektur.

Source: www.itrip.id

Related Articles

Back to top button