Berita Wisata

Strategi membatik Trusmi menjaga kualitas batik dan tren yang terus berubah

CANTIKA.COM, Jakarta – Pandemi mau tidak mau melanda banyak sektor termasuk industri modePerusahaan batik Cirebon, yaitu Batik Trusmi, termasuk yang merasakan dampaknya. Cantika berkesempatan mengunjungi dan melihat berbagai koleksi batik yang berada di Weru, Cirebon.

Bisnis batik yang berdiri selama 15 tahun di awal pandemi harus berjuang dan bertahan, bahkan tutup sementara selama enam bulan. Namun, perlahan tapi pasti Batik Trusmi di bawah kepemimpinan Sally Giovanny mulai tumbuh dan memperluas jaringannya dengan berbagai pihak.

Tampak depan toko Batik Trusmi di Weru, Cirebon/Foto: Ecka Pramita/Cantika

Pengawas toko batik Trusmi Lukman Hakim mengatakan, saat ini dia menunjukkan peningkatan yang terus merangkak naik. “Yang jelas kita mulai kerjasama dengan perusahaan atau biro perjalanan, melakukan gimmick dengan klien, kemudian Bu Sally juga mengajak beberapa artis dan influencer untuk mempromosikan batik,” kata Lukman saat ditemui Cantika, Jumat, 30 Oktober 2022. Baru-baru ini, Batik Trusmi berkolaborasi dengan desainer Ayu Dyah Andari merilis koleksi bertajuk Basundari Kala di Wedari.

Berbicara tentang pertumbuhan ekonomi di Trusmi Batik, Lukman mengatakan baru-baru ini cukup positif meningkat menjadi 80%, jauh dari awal masa pandemi. “Kami tidak hanya melayani di toko, tapi kami juga beradaptasi dengan penjualan dengan platform digital, sehingga pengunjung yang tidak selalu datang ke toko juga bisa memilih koleksi di website kami,” imbuhnya.

Namun, Lukman tidak memungkiri betapa tingginya kecenderungan konsumen mencari batik melalui online, sehingga pihaknya pun beradaptasi untuk menjawab tantangan tersebut. “Jadi kami secara khusus membuat divisi on line yang berspesialisasi dalam mengelola dan melayani pelanggan yang membeli melalui email on line“, tambah tiga puluh sesuatu.

Supervisor toko batik Trusmi Lukman Hakim (kiri) dan konsultan produk Suci Widiarti/Foto: Ecka Pramita/Cantika

Pola Mega Cloudy adalah primadona

Meski motif batik Cirebon semakin beragam, salah satu motif Mega Mendung yang lama masih menjadi primadona pelanggan Batik Trusmi. Selain itu, kata Lukman, batik Indonesia juga bisa tampil di ajang internasional, sehingga lebih kreatif mendesain batik yang bisa dimodifikasi dengan bahan lain agar lebih modern, tanpa meninggalkan unsur batik. .

Menurut konsultan produk Batik Trusmi Suci Widiarti, meski banyak yang mencari pola mega awan tunggal, banyak juga yang mencari pola kombinasi seperti naga, harimau, bunga, burung, dan ikan. Ada kecenderungan wanita lebih banyak membeli kain yang dijahit sesuai desain yang diinginkan, sedangkan pria mayoritas membeli batik tulis. siap pakai.

Koleksi ready-to-wear Batik Trusmi, Mega Mendung masih jadi primadona/Foto: Ecka Pramita/Cantika

“Nah, untuk desain sendiri, kebanyakan pelanggan mencari baju batik berupa blus untuk ke kantor, baju pesta. Kami juga terus berkreasi dengan mendesain model yang sesuai dengan tren terkini, misalnya rompi, kaftan, jubah, celemek dan di luar sehingga bisa diterima banyak pelanggan,” tambah pria berusia 26 tahun itu.

Guna menjawab tren yang terus berubah, Batik Trusmi juga berinovasi, mulai membuka peluang dengan desainer yang memiliki visi dan misi yang sama untuk memajukan budaya lokal. “Kami mendengar dan menerima masukan dari pelanggan, menyesuaikan dengan selera pasar, dengan tetap menjaga ciri khas Bati Trusmi itu sendiri,” tambah Lukman.

Batik Walks dan Museum Batik Trusmi

Salah satu pengrajin batik di toko Trusmi Batik melakukan proses isin-isen atau mengisi celah-celah pada desain yang telah difinishing dengan pengolesan lilin awal/Foto: Ecka Pramita/Cantika

Setelah puas berkeliling toko, Cantika pun diajak mengunjungi area produksi batik para pengrajin, di dalam sanggar terdapat ruangan-ruangan untuk membatik. Staf Wahana Edutainment Widiyanti menjelaskan bahwa proses awal membatik diawali dengan kegiatan membatik, artinya membersihkan batik yang ada sablon kain pada kain batik baru yang akan dibuat ulang. “Yang dilakukan itu nama polanya Rajeg Wesi, sudah ada polanya, tinggal dibubut saja,” kata Widi.

Kemudian langkah selanjutnya adalah menggambar sesuai sketsa atau mengisi pola dengan detail di banyak bagian kain. Anda juga dapat menggunakan teknik pasangan bata yang lebih berani untuk menghasilkan warna yang lebih solid. “Tujuannya untuk menutupi warna dasar, agar tidak bercampur dengan warna selanjutnya,” tambah pria berusia 33 tahun itu.

Salah satu pengrajin batik di toko Batik Trusmi melakukan proses block atau highlight wax pada kain agar warna akhir lebih solid / Foto: Ecka Pramita / Cantika

Selain itu, ada bagian batik cap khusus dengan berbagai pilihan cap. Sepintas hal ini terlihat mudah, namun sebenarnya membutuhkan ketelitian dan ketelitian yang tinggi untuk menghasilkan pola cap yang rapi dan saling langgeng. “Prosesnya lebih cepat, alat dicelupkan ke dalam lilin yang sudah dilelehkan lalu dicap ke kain,” kata Widi.

Tak ketinggalan, Cantika juga berkesempatan membatik langsung didampingi oleh staf edutainment Enok Anni Putrililiani dari Batik Trusmi. Menurut Putri, jika ingin belajar membatik, siapkan dulu kain mori karena teksturnya lebih padat, jika ada penyangga melingkar juga bisa digunakan, maka bisa menggunakan lilin atau lilin. “Lilinnya ada dua warna yaitu coklat dan emas, kalau mau lilinnya tetap kuat, pastikan kestabilan apinya tidak kepanasan atau sebaliknya. Soket lilin juga diusahakan lebih cepat,” tambah 27- wanita berumur setahun.

Salah satu teknik batik cap dari toko Batik Trusmi/Foto: Ecka Pramita/Cantika

Proses membatik dimulai dengan menggambar sketsa, solo, yang tumpang tindih pola dengan bunga lili, dilanjutkan dengan isen-isen atau mengisi ruang kosong dari sketsa yang telah dibuat. Setelah proses isen-isen kemudian dicelupkan ke dalam pewarna tergantung warna yang ingin digunakan, lanjutkan ke tahap perebusan dengan soda khusus yang akan melelehkan lilin dan membuat warna batik lebih pekat. “Pencelupan bisa sampai 30 menit, kalau pakai teknik semprot lebih cepat, 15 menit,” tambahnya.

Pameran batik tua di Museum Batik Trusmi/Foto: Ecka Pramita/Cantika

Usai mencoba pengalaman membatik, Cantika juga diajak mengunjungi museum batik yang berisi cerita-cerita dari sejarah batik dari Cirebon hingga artefak batik. Menariknya, ada kain batik tua yang sudah tua yaitu . Tampilan alat membatik, jenis canting, jenis kain yang digunakan, proses pembuatan batik hingga tahap penjemuran kering. Pengunjung juga bisa mengabadikan foto di lokasi museum yang Instagrammable.

Bagaimana menarik bukan? Sahabat Cantika tidak hanya bisa membeli batik, tapi juga merasakan membatik dan mengetahui sejarah batik Cirebon.

Baca: Perjalanan Sally Giovanny Memimpin Trusmi Batik Selama 15 Tahun

Halo sahabat Cantika, ayo update informasi dan inspirasi wanita di Telegram Cantika

Source: www.cantika.com

Related Articles

Back to top button