Tempat Wisata

Tiket Masuk Museum Tsunami Aceh 2022, Gambar, Alamat dan Ruangan

Museum Tsunami Aceh merupakan tempat untuk memperingati dahsyatnya tsunami yang melanda Aceh pada tahun 2004.

Jam buka: 09.00-16.00 WIB
Tiket masuk: Gratis
Nomor telepon: 0651 40774
Aktivitas: Berjalan di sekitar museum, mengambil foto
Waktu terbaik: 10.00 WIB
Membawa: air minum, kamera
Melarang: Jangan terlalu keras
Alamat: JL Sultan Iskandar Muda, Sukaramai, Baiturrahman, Banda Aceh, Aceh
Fasilitas umum: Tempat parkir, musala, kamar kecil, toko suvenir, ruang geologi, perpustakaan, toko kelontong
Akses jalan: Musim semi
Bisnis: Ada
Peta Daring: tunjukkan peta

Masih ingatkah besarnya bencana yang melanda Aceh pada tahun 2004? Ya, bencana itu adalah tsunami. Tsunami yang melanda Aceh saat itu merupakan salah satu tsunami terdahsyat di dunia.

Mungkin Anda yang sedang berada di serambi Mekah saat itu tidak bisa melupakan keganasan tsunami. Namun, ada cara untuk mengingat keganasan gelombang tsunami yang melanda Aceh. Metode ini terdiri dari mengunjungi Museum Tsunami Aceh.

Apa yang bisa kamu temukan di museum ini? Di sini, tim Dolanyok mengajak Anda mengingat kedahsyatan tsunami Aceh dengan mengajak Anda mengecek lokasi melalui artikel berikut ini.

Sekilas Tentang Museum Tsunami Aceh

Apa yang kamu ketahui tentang museum ini? Museum ini adalah tempat di mana Anda dapat mengingat tsunami yang melanda serambi Mekah pada tahun 2004. Peristiwa tragis ini merenggut nyawa lebih dari 240.000 orang.

Museum ini diresmikan pada tahun 2008 dan dibuka untuk umum pada tahun 2011. Tempat ini juga menyimpan sejarah dan kenangan memilukan dari bencana tsunami yang menghancurkan.

Museum ini merupakan tanda atau simbol kebangkitan bagi masyarakat Aceh terhadap tsunami yang meluluhlantahkan tanah air dan mengingatkan generasi muda bahwa tsunami pernah melanda tanah air tercinta dan merenggut ratusan ribu nyawa.

cerita

BRRN Aceh atau Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Nagroe Aceh Darussalam-Nias menggelar kompetisi bekerjasama dengan Ikatan Arsitek Indonesia di Aceh. Lomba tersebut berupa lomba desain pembangunan museum tsunami.

Lomba tersebut dimenangkan oleh seorang arsitek ITB bernama M. Ridwan Kamil. Usai memenangkan kompetisi, Ridwan Kamil mendapatkan hadiah uang tunai sebesar 275 juta.

Museum ini menempati area yang sangat luas yaitu 2.500 meter persegi. Pemerintah juga bekerja sama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam Republik Indonesia untuk membangun museum ini. Setelah pekerjaan konstruksi selesai, Presiden Republik Indonesia yang saat itu dijabat oleh Susilo Bambang Yudhoyono langsung meresmikan museum tersebut. Pemkot Banda Aceh pun turut mengontrol pengelolaan objek wisata museum ini.

keunikan

Ternyata perancang museum ini adalah M Ridwan Kamil yang kini menjabat Gubernur Bandung. Ridwan Kamil merupakan salah satu dosen ITB yang memenangkan kompetisi desain museum saat itu.

Kemudian dilakukan pembangunan BRR Nad Nias dengan biaya lebih dari 140 miliar. Bangunannya sangat unik. Jika Anda melihat dari atas Anda akan melihat gelombang tsunami.

Tetapi jika Anda melihat dari bawah, Anda akan melihat kapal penyelamat. Kapal dilengkapi dengan jembatan sebagai stasiun penyelamatan.

Perancangan museum ini bertemakan Rumah Aceh as Escape Hill yang mengadopsi rumah adat Aceh. Lantai bawah gedung ini dibuka sebagai ruang publik dan memberikan jarak aman saat terjadi bencana tsunami.

Dindingnya juga memiliki motif yang tidak kalah menarik, yaitu motif yang mengangkat tarian Saman. Dimana tarian tersebut merupakan simbol kekuatan, kedisiplinan dan keimanan umat Islam Aceh.

kamar atau wahana

Bangunan berkonsep tradisional modern ini memiliki 4 lantai dengan 4 area yang berbeda.

ruang kontemplasi

Ketika Anda memasuki gedung ini untuk pertama kalinya, Anda akan melewati sebuah lorong kecil. Lorong ini agak gelap karena sedikit cahaya yang bisa masuk ke lorong ini. Celah lorong ini sangat sempit dan diapit oleh tembok hitam.

Saat Anda berjalan menyusuri lorong, Anda akan mendengar dan merasakan riak air. Suara gemericik air juga diiringi dengan suara adzan. Ini membuat Anda merasa seperti berada di lokasi tsunami.

Itulah sebabnya koridor ini disebut aula kontemplasi atau ruang kontemplasi. Emosi Anda akan dimainkan saat Anda berjalan menyusuri lorong.

ruang cahaya Tuhan

Ruangan kedua yang kamu temui adalah ruangan God’s Light, dimana ruangan ini lebih gelap dari ruangan sebelumnya. Ruang ini berbentuk lorong vertikal menyerupai cerobong asap, naik ke tengah bangunan.

Nama-nama korban tsunami 2004 bisa dibaca di dinding sekitar cerobong asap. Di bagian atas tembok ini Anda bisa melihat siluet membaca kata Allah dalam bahasa Arab.

Kamar Jembatan Harapan

Setelah keluar dari ruangan ini, Anda akan melewati jalan melingkar. Jalan ini didesain berputar untuk mengenang saat para korban berusaha menyelamatkan diri dari gelombang tsunami.

Kemudian Anda akan menemukan jembatan di mana Anda dapat melihat bendera 25 negara tetangga. Negara-negara inilah yang membantu Indonesia, khususnya Aceh, untuk bangkit dari awal gelombang tsunami.

ruang evakuasi

Ruangan ini berada di lantai paling atas museum ini. Sesuai dengan namanya yaitu ruang evakuasi, ruangan ini memang digunakan sebagai tempat evakuasi atau penyelamatan dari bencana tsunami jika terjadi di kemudian hari.

Tapi ruangan ini tidak bisa masuk karena tujuannya untuk evakuasi. Ruang ini digunakan ketika terjadi kesalahan.

Secara umum museum ini memiliki beberapa koleksi yang berkaitan dengan tsunami 2004. Koleksi tersebut terdiri dari 22 alat peraga, 7 model dan 26 foto bencana tsunami.

alamat

Anda dapat mengunjungi museum di Jl. Sultan Iskandar Muda, Sukaramai, Baiturrahman, Banda Aceh, Aceh. Museum ini terletak sangat dekat dengan Masjid Agung Aceh atau Masjid Baiturrahman Aceh yang hanya berjarak sekitar 700m dan bisa Anda capai hanya dalam waktu 2 menit.

Meski sebagian besar wilayah Aceh hancur akibat tsunami, Anda bisa menemukan banyak tempat wisata di dekat museum ini. Beberapa tempat wisata yang bisa Anda kunjungi antara lain Monumen Kereta Api Aceh, Taman Bustanussalatin, Taman Budaya Aceh, Masjid Baiturrahman Aceh, Kerkhoff Poetjoet dan masih banyak lagi.

Biaya masuk

Untuk mengenang dan menikmati museum ini, Anda tidak akan dikenakan biaya masuk atau tiket masuk. Jadi segera kunjungi museum ini karena kamu akan mendapatkan pendidikan gratis.

jam operasional

Untuk menikmati museum ini Anda bisa datang setiap hari mulai pukul 09.00-16.00 WIB. Anda juga dapat mengunjungi museum ini pada hari libur nasional.

perabot

Museum ini bertujuan untuk tidak hanya berfungsi sebagai tempat peringatan bencana tsunami, tetapi juga sebagai tempat untuk mengedukasi masyarakat tentang bencana tsunami. Oleh karena itu, fasilitas yang dapat Anda temukan di museum ini adalah sebagai berikut:

  • area parkir
  • ruang sholat
  • Toilet
  • toko cendera mata
  • Ruang Geologi
  • Perpustakaan
  • Penjual kelontong

Nah untuk akomodasi, museum ini tidak memiliki fasilitas tersebut. Tapi Anda bisa mencari akomodasi atau hotel di dekat museum.

Akomodasi tersebut adalah Raya Hotel, Gunung Kila Inn, Aceh Hotel, Crystal Guest House dan lain-lain. Akomodasi ini memiliki harga yang bervariasi tergantung fasilitas yang Anda inginkan.

pertanyaan dan jawaban

Baca pertanyaan tentang museum untuk informasi lebih lanjut.

Kesimpulan

Traveling tidak harus mahal dan menyenangkan. Coba saja kunjungi Museum Tsunami Aceh. Di museum ini Anda akan terhibur sekaligus terharu karena akan melihat betapa dahsyatnya bencana tsunami yang melanda Aceh.

Yuk ajak kerabat dan teman kamu untuk berlibur ke museum ini. Anda akan dapat belajar tentang besarnya tsunami yang melanda serambi Mekah.

Source: dolanyok.com

Related Articles

Back to top button