Berita Wisata

Kemenhub pertimbangkan pinjaman luar negeri untuk pembelian kapal patroli

Indonesia menerima tawaran pinjaman dari Bank Dunia untuk memperoleh kapal patroli

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sedang mempertimbangkan pinjaman luar negeri untuk pembelian kapal patroli yang digunakan Direktorat Jenderal Kesatuan Penjaga Pantai dan Laut (KPLP) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. Direktur KPLP, Ditjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan, Mugen Sartoto mengatakan, saat ini pihaknya tengah menggelar lelang kontrak tersebut. beberapa tahun dua kapal kelas tiga dan tiga kapal kelas empat.

“Kami sedang mengkaji penawaran pinjaman luar negeri melalui bank global pemerintah Denmark dan Korea,” kata Mugen, Rabu (12/10/2022).

Meski begitu, Mugen belum memutuskan harga keekonomian pembelian kapal tersebut. Ada 10 kapal first class yang akan diterjunkan di seluruh kapal KPLP yang ada.

“Jika tawaran dari mereka. Total siap Rp 3,5 triliun pada 2020. Tapi setelah krisis, tentu nilai ini perlu ditinjau kembali,” kata Mugen.

Meski membutuhkan akuisisi kapal baru, Mugen memastikan KPLP saat ini memaksimalkan kapal yang ada. Jumlah armada KPLP yang dimiliki saat ini sebanyak 374 unit dengan total 10.940 perwira yang tersebar di lima Pangkalan TNI Angkatan Laut dan Penjaga Pantai (PPLP) yang berlokasi di Tanjung Uban, Tanjung Priok, Tanjung Perak Surabaya, Bitung dan Tual.

“Dari 374 kapal patroli yang dimiliki di lima pangkalan, hanya sekitar 60 persen yang optimal sesuai spesifikasinya. Begitulah dioptimalkan,” kata Mugen.

Mugen mengatakan pangkalan Surabaya memiliki lingkup kerja dari Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur hingga NTT. Cakupan luas tetapi hanya memiliki empat kapal.

“Bagaimana mungkin? Tidak maksimal, tantangan yang tidak ringan tapi harus dipenuhi,” kata Mugen.

Mugen mengatakan dalam upaya itu, konsolidasi perbaikan sedang berlangsung. Mugen mencontohkan, disposisi sumber daya manusia hingga kompetensinya sedang dibenahi.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Arif Toha mengatakan, konsolidasi dan evaluasi berbagai masalah dan isu strategis merupakan tugas dan tanggung jawab Ditjen Perhubungan Laut di bidang penjagaan laut dan pantai. Khususnya terkait dengan masalah keselamatan dan keamanan maritim di perairan Indonesia.

Arif berharap ada peningkatan kerjasama antara aparat Ditjen Perhubungan Laut, baik di kantor pusat maupun UPT di daerah. Khususnya dalam menangani berbagai isu keselamatan dan keamanan maritim serta perlindungan lingkungan maritim.

“KPLP selain memiliki tugas mengawasi pemenuhan kelaikan kapal, juga memiliki tugas lain terkait pertolongan dan penyelamatan jiwa di laut,” kata Arif.

Arif meminta KPLP untuk selalu siap dalam penanggulangan bencana yang pengelolaannya harus selalu memenuhi syarat. Beberapa di antaranya meliputi prosedur, personel, peralatan dan bahan, serta pelatihan untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan mereka dalam pencarian dan penyelamatan, pemadam kebakaran, dan pengendalian kebakaran, pencemaran di laut.

Source: www.republika.co.id

Related Articles

Back to top button