Berita Wisata

Paragliding Hill Destinations menawarkan tur DIY di bentang laut selatan

Sumber gambar: Antara/elshinta.com.

Elshinta.com – Destinasi wisata Bukit Paralayang Watu Gupit di Kecamatan Purwosari Kabupaten Gunung Kidul Daerah Istimewa Yogyakarta menyuguhkan pemandangan laut selatan provinsi ini dari ketinggian puncak timur Pantai Parangtritis Kabupaten Bantul.

Camat Purwosari Wahyu Ardi Nugroho di Bukit Paralayang, Sabtu (15/10) mengatakan, selain pemandangan laut selatan sebagai andalan objek wisata, puncak Watu Gupit juga menyuguhkan pemandangan hamparan perbukitan di sebagian wilayah. Bantul dan Gunung Kidul.

“Pengembangan pariwisata dengan daya tarik utama wisata Saujana yaitu sea view, mountain view dan terutama sunset,” ujarnya.

Menurut dia, pengembangan pariwisata di Bukit Paralayang Watu Gupit yang kebijakannya dikoordinasikan oleh Dinas Pariwisata dan dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (pokdarwis) bersama Kecamatan Purwosari memang untuk memberikan pilihan kepada wisatawan yang berkunjung ke Parangtritis.

Memang karena akses menuju hotspot wisata Watu Gupit, wisatawan dari Yogyakarta melewati kawasan wisata Pantai Parangtritis, yang kemudian terus mendaki menuju perbukitan di sebelah timur pantai utama Kabupaten Bantul. .

“Jadi sore ini Bukit Paralayang sibuk nonton matahari terbenam, dan pada pukul 14.00 WIB wisatawan mulai berdatangan, hingga menjelang magrib (pukul 18.00 WIB),” ujarnya.

Selain wisata pemandangan, katanya, Bukit Paragliding Watu Gupit sesuai dengan namanya juga menawarkan wisata minat khusus yaitu paralayang, olahraga terbang bebas menggunakan sayap kain, dari atas dan pendaratan di kawasan Pantai Parangtritis Bantul.

“Dari sisi angin, tempat dan sebagainya jatuhnya paraglider di pantai sangat memungkinkan. Tapi untuk wisata paralayang tidak bisa setiap saat, karena kondisi angin tiap bulannya berbeda-beda,” ujarnya.

Sementara itu, pengelola Bukit Paralayang Watu Gupit Guntoro mengatakan, objek wisata tersebut dibuka untuk kunjungan wisatawan sejak tahun 2017, setelah dibangunnya sejumlah fasilitas penunjang pemerintah daerah, yakni kios, pendopo dan tempat penyimpanan paralayang. peralatan.

“Sebelum pembukaan wisata, kegiatan paralayang sudah ada, sebenarnya objek wisata itu berada di Watu Gupit, namun karena ada kegiatan paralayang di sini, maka diberi nama Puncak Bukit Paralayang,” ungkapnya.

Dikatakannya, tiket masuk wisata paralayang di Bukit sebesar Rp 5.000 per orang, sedangkan untuk wisata paralayang yang didampingi instruktur berpengalaman dikenakan biaya Rp 5.000 per orang.450.000 per orang.

“Untuk hari biasa tingkat kehadiran sekitar 400 hingga 500 orang, pada akhir pekan bisa mencapai 1.000 hingga 1.200 pengunjung per hari,” ujarnya.

Source: elshinta.com

Related Articles

Back to top button