Berita Wisata

Kepala Desa Buluh Cina mengalihkan BLT dari warga kaya ke yang paling membutuhkan

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kepala Desa Buluh Cina, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Azrianto Stp mengatakan, belum ada pengurangan bantuan langsung tunai (BLT) dari dana desa.

Pernyataan tersebut disampaikan Azrianto, setelah beredar kabar di media sosial terkait dugaan pemotongan BLT bagi masyarakat oleh aparat desa Buluh Cina.

Yamaha Alfa Scorpion

“Tentu dengan adanya informasi ini, saya sebagai kepala desa merasa sangat dirugikan. Apalagi judul informasinya bias, tanpa mengutamakan fakta yang ada,” kata Azrianto dalam keterangan tertulis yang diterima. Riaupos.coSenin (17/10/2022) malam.

Masih terkait dugaan pemotongan BLT, Azrianto menegaskan siap diaudit. Ia bahkan rela merilis data penerima BLT desa yang telah disalurkan.

Terkait pengakuan seseorang bernama EE dalam sumber berita yang beredar di jejaring sosial, dia mengaku sudah mengecek ke anggota kantor desa. Menurut hasil audit, dua orang secara sadar membuat pernyataan.

“Ada suratnya ada potongan saat menerima dana BLT dari desa. Tapi saya dan teman-teman di kantor desa pada dasarnya memotong dana BLT dari desa,” ujarnya.

Pemotongan tersebut, lanjutnya, lebih spesifik adalah transfer penerima manfaat. Dimana dalam prosesnya, 2 orang yang membuat pernyataan kini sudah masuk kategori mampu. BLT yang diterima dipotong dan kemudian disalurkan kepada masyarakat yang paling membutuhkan.

“Saat itu EE satu-satunya sekretaris BPD di Desa Buluh Cina. Dia datang untuk meminta saya dimasukkan sebagai penerima BLT dana desa. Padahal saat itu berstatus Sekretaris BPD dan Presiden Bumdes Buluh Cina,” jelasnya.

Namun karena alasan kebutuhan sehari-hari, yang diakuinya saat itu sangat sulit, Azrianto siap membantu. Dengan counterpart, EE memiliki layanan pendampingan pengawasan pembangunan desa.

“Akhirnya saya bantu untuk masuk dalam penerimaan dana BLT desa dari tahun 2020. Tapi sekarang saya lihat EE ini sudah bisa. Bahkan sampai sekarang ada kegiatan oil rig palm,” lanjutnya.

Dari situ, dia dan KAUR dari kantor desa meminta agar sebagian BLT yang diterima EE dipotong untuk disalurkan kepada masyarakat yang paling membutuhkan dan tergolong miskin.

“Saya transfer ke Bu Robiati dan Pak Naspai. Jadi bukan untuk aparat desa atau untuk kebutuhan pribadi saya. Tapi saya meneruskannya ke penerima lain. Intinya, saya mentransfer dana ke penerima yang benar-benar layak menerimanya. Jadi skenarionya seperti itu,” pungkasnya.

Secara terpisah, tokoh pemuda desa Buluh Cina Hendri Domo juga menanggapi pemberitaan yang beredar di media sosial terkait isu penghapusan BLT dari elemen pemerintah desa. Ia menyarankan agar penyiar berita duduk dulu dengan aparat desa sebelum siaran.

“Jika ada masalah di desa, mari kita duduk bersama untuk mencari solusi terbaik. Jadi jangan membicarakannya, itu belum tentu fakta, Anda telah membuat berbagai asumsi. Tidak baik-baik saja,” katanya.

Ditambahkannya, Desa Buluh Cina saat ini masuk dalam 500 desa wisata alam dari 3.819 desa di seluruh Indonesia. Apalagi di tingkat Provinsi Riau, ia berada di peringkat 15 besar. Menurutnya, prestasi ini tidak boleh dinodai oleh penerimaan informasi yang sepotong-sepotong.

“Jangan sampai informasi yang tidak lengkap diterima, desa kita yang memiliki banyak prestasi akan ternoda,” katanya.

Hal senada juga disampaikan ninik mamak Desa Buluh Cina, Datuk Paduko Nazarudin. Menurutnya, misinformasi yang beredar di jejaring sosial sangat merugikan harkat dan martabat Desa Buluh Cina. Ia meminta semua pihak menyebarluaskan informasi terkait dugaan pemotongan BLT desa untuk tabayun.

“Menurut saya, sebelum dilempar ke publik, kita harus tabayun dulu dengan kepala desa kita. Karena dia adalah pemimpin kita yang juga keponakan kita, seharusnya dia tidak harus memberi tahu publik terlebih dahulu, ini adalah desa kita bersama yang harus kita lindungi bersama, ”katanya.

Secara visual, lanjutnya, Kepala Desa Buluh Cina bekerja sesuai aturan yang berlaku. Bahkan, dia melihat banyak pembangunan yang terjadi di Desa Buluh Cina. Seperti pertunjukan seni budaya anak negara dan acara desa lainnya yang dibangun pada tahun 2021.

Pembangunan pagar taman di tepi sungai pada tahun 2020, pembangunan pagar di tepi sungai untuk dusun II pada tahun 2021, pembangunan pembangunan jalan dusun I pada tahun 2022, pembangunan jembatan gantung untuk desa wisata Buluh Cina. dan masih banyak lagi,” tutupnya.

Pelaporan: Afiat Ananda

Penerbit: Edward Yaman

Source: riaupos.jawapos.com

Related Articles

Back to top button