Berita Wisata

Sejarah Bagas Sebagai Pelopor Industri Pariwisata Yogyakarta

apahabar.com, JAKARTA – Calon Ketua Umum (Caketum) Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI), Bagas Adhadirgha mengatakan, dirinya dan keluarganya telah menjadi pionir dalam industri pariwisata di Yogyakarta.

Semuanya berawal ketika keluarganya ingin membangun rumah liburan. Lokasi rumah memiliki view menghadap ke sawah, serta Candi Prambanan dan Gunung Merapi.

Dalam upaya membangun tempat peristirahatan, Bagas dan keluarganya memutuskan untuk mencoba menjadi salah satu pionir dalam industri pariwisata di Yogyakarta.

“Kemudian saya dan keluarga memutuskan untuk menjadi pionir di industri pariwisata,” ujarnya pada acara Gelar Harmoni di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gajah Mada, Selasa (18/10).

Keputusan itu diambil karena menurut pengamatannya pada 2005, sebagian besar wisatawan yang datang ke Yogyakarta menghabiskan waktu maksimal satu hingga dua hari untuk berlibur. Sementara yang lain sudah memutuskan untuk pergi berlibur ke Bali.

“Saya tegaskan di sini, saya pengusaha data-driven, saya mengisi kuisioner di Garuda, liburan ke mana?” ujar pria yang saat ini masih aktif sebagai Sekjen BPP HIPMI ini.

Melihat hal tersebut dari data yang diperoleh, banyak masyarakat yang berlibur di Yogyakarta dengan waktu yang begitu singkat dikarenakan tempat akomodasi yang kurang memadai bagi pengunjung yang berlibur.

Meski sempat muncul spekulasi bahwa membangun tempat wisata di Yogyakarta dinilai mahal dari segi harga oleh wisatawan, Bagas tetap konsisten membangun rumah liburan.

Sebab, menurut data yang diperolehnya, wisatawan yang berlibur ke Yogyakarta rata-rata dalam waktu singkat. Perumahan yang tidak layak menjadi penyebabnya.

“Setelah 2014 hingga saat ini, tempat yang dianggap mahal kini menjadi salah satu tempat terbaik di Yogyakarta,” kata Caketum BPP HIPMI nomor 2.

Berbagai penghargaan pun diterima dari dalam dan luar negeri.

“Bahkan ada seorang miliarder dari Amerika yang datang ke rumah kami dan berkata, ‘Aku ingin membeli tempatmu’ Saya terus mengatakan ‘orang-orang juga gila,'” pungkasnya.

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button