Berita Wisata

Wujudkan Zona Ekologi, Infrastruktur Pendukung Taman Nasional Sebangau Akan Dibangun – ANTARA News Kalimantan Tengah

Palangka Raya (ANTARA) – Anggota DPD RI Agustin Teras Narang mengaku menerima laporan bahwa gambut di Taman Nasional Sebangau di Provinsi Kalimantan Tengah merupakan yang terbesar kedua di Indonesia setelah Papua dan jenis gambut terbesar di dunia.

Informasi yang diperoleh dari Kepala Balai Taman Nasional Sebangau, Andi Muhammad Gaddafi, menunjukkan bahwa kawasan ini memiliki potensi ekowisata jika dikembangkan oleh pemerintah pusat bekerja sama dengan daerah, kata Teras Narang kepada Palangka Raya, Kamis.

“Sekarang yang perlu diperhatikan adalah pembangunan infrastruktur pendukung yang menjadikan kawasan ini sebagai kawasan ekologi sekaligus menguntungkan perekonomian daerah,” ujarnya.

Selain itu, lanjut mantan Gubernur Kalteng periode 2005-2015, pengembangan Taman Nasional Sebangau juga dapat menjadi museum alam gambut serta pusat pendidikan dan pariwisata alam yang berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia ke depan, khususnya di area lokal.

“Sekarang saatnya membangun kolaboratif perlindungan ekologi dan peningkatan ekonomi daerah. Termasuk membangun ekonomi hijau yang tidak meninggalkan masalah besar bagi anak cucu kita di masa depan,” kata Teras Narang.

Senator Kalteng itu menggelar rehat di Aula Taman Nasional Sebagau, Kamis (20/10/2022) siang. Saat jeda, Kepala Balai Taman Nasional Sebangau, Andi Muhammad Gaddafi mengatakan, Indonesia memiliki lahan gambut terluas kedua di dunia setelah Brasil. Luas lahan gambut Indonesia diperkirakan mencapai sekitar 22,5 juta hektar, sehingga mampu menyerap 30% karbon dunia.
Anggota DPD RI Agustin Teras Narang berfoto bersama staf Taman Nasional Sebangau usai rapat di Palangka Raya, Kamis (20/10/2022). ANTARA/Jaya Wirawana Manurung.

Dalam hal luas lahan gambut di Indonesia, Kalimantan Tengah menempati urutan kedua dalam hal luas lahan gambut setelah Papua. Dimana Taman Nasional Sebangau meliputi area seluas 537.375 ha, yang merupakan lebih dari 20% dari total luas gambut tropis Kalimantan Tengah. Namun, pemeliharaan dan pemeliharaan taman nasional relatif sulit, karena terdapat berbagai tantangan, yaitu kebakaran hutan, pembalakan liar, dan sengketa lahan atau kepentingan pembangunan ilegal.

Selain mengatasi tantangan tersebut, pihak Balai Taman Nasional Sebagau juga berharap kawasan ini dapat bermanfaat bagi pelestarian lingkungan, serta menjadi daya tarik bagi peneliti, pendidikan dan pariwisata.

“Di kawasan ini juga dikolaborasikan upaya pengelolaan kawasan untuk kesejahteraan masyarakat, termasuk pencegahan kebakaran lahan yang selama ini menjadi tantangan di Kalteng. Di sekitar Taman Nasional Sebangau, setidaknya ada 39 desa yang terdiri dari 30 desa. desa adat dan sembilan desa transmigrasi dalam kerjasama ini,” kata Andi.

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button