Berita Wisata

Gandrung Sewu live lagi di Boom Beach

Minggu, 23 Oktober 2022 – 19:46 WIB

Jawa Timur – Banyuwangi akan kembali menggelar pagelaran tari kolosal Gandrung Sewu pada 29 Oktober 2022. Seribu penari akan menjadi tuan rumah acara Banyuwangi Festival (B-Fest) yang masuk dalam agenda pariwisata nasional Kementerian Pariwisata RI.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan jika event tersebut berlangsung sejak 2012, bisa menjadi dorongan untuk menghidupkan kembali pariwisata di Bumi Blambangan – sebutan Banyuwangi.

“Sesuai instruksi Presiden, semua dihimbau untuk melakukan perjalanan dalam negeri, demi menjaga perekonomian negara. Untuk itu, instruksi tersebut juga harus kita sambut. Salah satunya adalah menyelenggarakan event-event pariwisata terbaik,” ujarnya. .

Setelah sempat terhenti di tahun 2020 akibat pandemi, Gandrung Sewu berlangsung tahun lalu. Namun, konsep tersebut diterapkan secara virtual di berbagai lokasi, baik di Indonesia maupun di seluruh dunia, di mana Ikatan Keluarga Banyuwangi (Ikawangi) berada.

“Jadi tahun ini kita akan gelar tepat di Pantai Boom pada 29 Oktober nanti,” jelas Ipuk.

Baca Juga: Festival Petik Sungai, Cara Banyuwangi Lestarikan Ekosistem Sungai

Gandrung Sewu kali ini mengusung tema “Sumunare Tlatah Blambangan” yang artinya Blambangan Gemerlap Tanah.

Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, MY Bramuda, tema ini dipandang sebagai semangat Banyuwangi untuk bangkit setelah menghadapi pandemi.

“Hal ini sejalan dengan slogan yang dicetuskan oleh Bupati Banyuwangi yaitu Banyuwangi Rebound,” ujarnya.

Kisah Syekh Maulana Ishak

Inspirasinya datang dari sejarah Banyuwangi saat masih menjadi wilayah Kerajaan Blambangan.

Saat itu, kerajaan dilanda wabah. Bahkan, putri raja bernama Dewi Sekardadu telah terinfeksi. Tidak ada yang bisa menyembuhkan. Hingga kemudian datanglah seorang ulama bernama Syekh Maulana Ishak ke Blambangan.

Baca Juga: Gerakan Beli Kurma Cantik di Banyuwangi untuk Anak Stunting

“Kedatangan Syekh Maulana Ishak yang berhasil menyembuhkan wabah di Blambangan merupakan penggalan utama Gandrung Sewu kali ini,” kata Bramuda.

Bramuda juga menyebutkan bahwa acara ini mendapat respon yang luar biasa dari mahasiswa Banyuwangi. Hampir 3.000 siswa sekolah dasar dan menengah mengikuti seleksi dan 1.248 peserta terpilih.

“Tidak hanya sekolah umum. Ada juga madrasah dan sekolah ponderren yang akan mengikuti seleksi tersebut,” ujarnya.

Ikut serta dalam acara penting seperti Gandrung Sewu membuat para peserta bangga. Hal ini diakui oleh Moza Kurnia Natasya.

“Saya sangat senang bisa berhasil lolos seleksi mengikuti Gandrung Sewu tahun ini,” ujar siswa SMPN 1 Tegalsari.

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button