Tempat Wisata

Air Terjun Timponan, destinasi alam di tengah hutan Lombok

Air Terjun Timponan merupakan salah satu air terjun yang viral beberapa bulan terakhir dan selalu ramai dikunjungi wisatawan lokal setiap akhir pekan. Suasananya masih asri karena berada di tengah hutan, dikelilingi pepohonan besar yang menjulang tinggi. Kicau burung masih terdengar merdu, terasa tenang dan airnya dingin dan bersih.

air terjun timponan
Foto: Putrayasa

Dengan ketinggian sekitar 50 meter, Air Terjun Timponan merupakan salah satu air terjun tertinggi di Lombok. Debit airnya yang tidak terlalu deras membuat wisatawan cukup aman jika ingin berenang. Wisatawan mungkin tergoda untuk mandi dan merasakan dinginnya air terjun dengan sensasi tebing yang tinggi.

Pengelola juga menyediakan tempat bagi pengunjung yang ingin menginap atau berkemah di air terjun Timponan. Pada malam hari, pengunjung disuguhi pemandangan yang luar biasa indah. Posisi air terjun yang berada di atas bukit memungkinkan pengunjung untuk melihat kerlap-kerlip lampu kota.

Bagi pengunjung yang ingin mengunjungi Air Terjun Timponan, mohon untuk memeriksakan kondisi kesehatan terlebih dahulu agar tetap fit selama perjalanan. Tempat ini juga tidak disarankan untuk ibu hamil atau anak kecil, karena aksesnya cukup ekstrim.

Air Terjun Timponan terletak di Hutan Punikan, Desa Batu Mekar, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat. Untuk menuju Air Terjun Timponan disarankan menggunakan sepeda motor karena kendaraan roda empat tidak bisa masuk ke Hutan Punikan. Jika Anda ngotot menggunakan mobil, pilihan satu-satunya adalah tiba di Dusun Punikan dan kemudian melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki yang cukup jauh.

air terjun timponan
Foto: Putrayasa

Dari pusat Kota Mataram, dibutuhkan waktu sekitar 1 jam berkendara menuju Dusun Punikan Utara. Untuk menuju pintu masuk Air Terjun Timponan, pengunjung akan trekking melewati Hutan Punikan dengan menggunakan sepeda motor selama kurang lebih 1 jam, selama perjalanan anda akan disuguhi dengan kondisi hutan yang masih alami dan asri. Pengunjung juga akan menyusuri perkebunan warga dengan aroma kopi yang harum dan pohon pisang yang rimbun, dan jika berkunjung saat musim durian, mereka akan mencium aroma durian yang menyengat.

Kendaraan pribadi berupa mobil dapat diparkir di kantor desa Batu Mekar kemudian berjalan kaki sekitar 2-3 jam. Jika merasa tidak bisa berjalan jauh, Anda bisa menggunakan jasa ojek dari warga sekitar dengan harga 50.000 rupee.

Begitu sampai di pintu masuk atau tempat parkir, pengunjung kemudian berjalan kaki sekitar 500 meter ke hilir menuju air terjun. Suasana sejuk tidak akan membuat perjalanan Anda lelah.

Jangan khawatir, meski relatif terpencil, destinasi ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti toilet dan ruang ganti, serta warung kecil dengan makanan ringan dan minuman.

Karena Air Terjun Timponan masih berada di kawasan Punikan, pengunjung bisa membeli gula aren sebagai oleh-oleh. Pengunjung bisa berbelanja di beberapa warung di Punikan dengan harga yang relatif murah mulai Rp 25.000 tergantung ukurannya.

Selain gula aren, pengunjung juga dapat membeli kerajinan anyaman berbahan ketak berupa tas, piring dan lainnya. Lokasinya berada di Dusun Karang Temu, sekitar 100 meter dari tempat parkir (Kantor Desa Batu Mekar). Harganya relatif murah dibandingkan art shop lainnya karena dibuat langsung oleh masyarakat setempat.

Sedangkan jika ingin bermalam, terdapat beberapa homestay sekitar 1 km dari Dusun Punikan Utara, serta beberapa penginapan di Dusun Karang Jasi, Desa Batu Kumbung. Harga per malamnya mulai dari Rp 50.000 saja/orang.

Source: www.parawisata.net

Related Articles

Back to top button