Berita Wisata

Apakah Anda menyukai sirkuit yang memacu adrenalin Anda? Coba kitesurfing di Pantai Depok

Harianjogja.com, BANTUL— Dinas Pariwisata (Dispar) DIY menghadirkan jalan-jalan wisata olahraga (olahraga pariwisata) baru, yaitu kitesurfing di Pantai Depok, Kapanewon Parangtritis.

Kitesurfing adalah olahraga yang menggabungkan papan selancar dan parasut sebagai penggerak papan di atas laut.

Pengembangan kitesurfing dimulai pada Selasa (25/10/2022) melalui kegiatan Pameran selancar layang diselenggarakan oleh Dispar DIY bekerjasama dengan Lombok Kitesurfing dan Jogja Aerosport Club.

DIPROMOSI:

Kepresidenan Indonesia di G20, momentum untuk mengeluarkan dunia dari krisis global

Kepala Bidang Destinasi Pariwisata Dinas Pariwisata (Dispar) DIY, Kurniawan mengatakan kitesurfing akan menjadi pelengkap. acara yang sudah ada di kawasan Pantai Depok seperti Jogja Air Show.

“Wisata terestrial sudah cukup ramai jadi untuk [wisata] udara kita sudah Jogja Air Show. Kurang dari sektor air. Nah, potensi [Pantai Depok] cukup terlihat untuk kitesurfing,” kata Kurniawan saat ditemui di Depok Beach Lagoon, Selasa (25/10/2022).

BACA JUGA: Mau makan bubur ayam di malam hari? Perhatikan rekomendasi toko berikut

Perkembangan kitesurfing, kata dia, baru pada tahap pameran, seperti yang digelar Selasa hingga Kamis (11/3/2022). “Di masa depan, kami akan acara terbaik dan siap. Setelah menentukan daerah [pantai] Depok selesai, kita coba integrasikan ke wisata bahari [kitesurfing] melalui pembangunan infrastruktur,” katanya.

Kurniawan mencontohkan kitesurfing merupakan salah satu primadona olahraga bagi wisatawan mancanegara. Dengan adanya South Crossing dan Bandara Internasional Yogyakarta, ia berharap wisatawan mancanegara bisa mampir dan mencoba kitesurfing di Depok Beach Lagoon.

“Dengan cara ini, turis asing pengeluaran semakin banyak dan ekonomi lokal akan bergerak,” lanjutnya.

President Jogja Aerosport Club Arif Effendi mengatakan Depok Beach Lagoon memiliki potensi besar sebagai lokasi selancar layang-layang. “[Potensi] di sini [Depok] sangat ideal karena laguna dan lautnya, laguna ini bisa dijadikan tempat latihan dan bermain karena airnya tenang. Kalau profesional bisa berlebihan,” kata Arif.

Pengembangan wisata kitesurfing yang baik dan optimal akan menarik wisatawan lokal maupun mancanegara. “Jika dikembangkan dengan baik, banyak turis asing yang akan datang untuk bermain. Jika satu hari tidak puas, mereka akan menambahkan beberapa hari lagi. Ini disebut lama tinggal. Itu lebih ditujukan untuk turis asing. Karena mereka perlu disuguhkan dengan permainan baru yang menantang, mereka akan datang. Tentu saja, itu akan meningkatkan mata uang,” katanya.

Lombok kitesurfer Lalu Putradi mencontohkan, perkembangan kitesurfing antara Jogja dan Lombok tidak jauh berbeda.

“Perbedaannya adalah kami tidak memiliki sungai yang besar. Kalau di Lombok kita pakai pantai pasir putih sedangkan disini [Pantai Depok] pantainya agak besi jadi agak panas. Masalah hanya di angin. Jika angin tenang, Anda harus menunggu. Adapun kitesurfer, itu berbeda [cara melatih] tapi bisa diatasi,” kata Putradi saat ditemui di Depok Beach Lagoon, Selasa.

Menurutnya, dibutuhkan waktu sekitar 2-3 tahun untuk menjadi instruktur kitesurfing. “Kalau hanya main, bisa seminggu dengan catatan latihan setiap hari dan beberapa hari itu kami ingin melatih calon peselancar layang,” ujarnya.

Putradi mengatakan air yang masuk ke laguna di Pantai Depok cocok untuk kitesurfer pemula. “Air di sini bagus untuk belajar bagi pemula. Kalau kita bisa tag satu atau dua orang, kita kira kitesurfing di sini akan berkembang,” ujarnya.

Baca lebih banyak berita dan artikel di Google Berita

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button