BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA – Gabungan Biro Perjalanan Wisata Indonesia Kalsel bertekad menggelar travel fair dan lebih memperkenalkan pariwisata Banua.
Tujuannya tidak lain adalah untuk meningkatkan kesadaran akan potensi pariwisata Kalimantan Selatan, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di luar negeri.
Penjelasan tersebut disampaikan Ketua Asosiasi Biro Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Kalsel, Hj Dewi Restina, SE, di sela-sela acara Dies Natalis ke-52 sekaligus eksibisi di Kiram Park, Kabupaten Banjar, Sabtu. (01/07/2023).
Menurutnya, keanggotaan ASITA di 270 perusahaan di Kalsel berkurang akibat pandemi Covid-19.
Baca juga: VIRAL, Pengendara Sepeda Motor Naik di Jembatan Penyeberangan Rakyat Banjarbaru
Baca Juga: Penumpang KM Dharma Kartika IX jalur Surabaya-Banjarmasin terjun ke laut di Tanjung Selatan
Baca juga: Perusahaan penyebab kebakaran lahan di Batola wajib membayar ganti rugi hingga ratusan miliar
Baca juga: Kebakaran di Jalan Karya Mufakat Banjarmasin Diduga Korsleting, Pemilik Keluhkan Tanggapan PLN
Baca Juga: Marah Tembakan Senjata Tajam, Pria di Kecamatan Piani Tapin, Kalsel Diamankan Polisi
Sehingga pasca pandemi Covid-19, termasuk belum adanya regulasi PPKM, telah mengangkat semangat para pengusaha travel.
“Oleh karena itu, kami optimis ke depan pariwisata Kalsel semakin maju dan berkembang. Tentunya dibutuhkan kolaborasi dan sinergi antara para pengusaha tour and travel dan berbagai pihak, terutama dengan pemerintah provinsi dan kota. Dengan sinergi tersebut, kami yakin agar Kalsel bisa lebih maju lagi di sektor pariwisata global,” ujar Dewi.
Ia mencontohkan wisata di Kalimantan Selatan yang memiliki potensi dan nilai jual yaitu Tahura Sultan Adam Mandiangin, Wisata Religi Sekumpul dan juga Datu Kelampayan.
“Karena rata-rata wisatawan di Kalsel selain menikmati wisata alam juga sekaligus melakukan ziarah. Untuk itu saya berharap transportasi Guru Sekumpul bisa dilakukan tahun ini”, harap presiden Asita Kalsel.
(Banjarmasinpost.co.id/Nurholis Huda)
Source: news.google.com
