Berita Wisata

Atap Dusun Sergang yang rindang mengubah kebun karetnya menjadi tempat wisata dengan nuansa kampung melayu kuno

Bekerjasama dengan pemilik lahan, BUMdes Amanah Tanjung Harapan akan mengubah lahan yang berisi pohon karet di Dusun Sergang, Desa Tanjung Harapan, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau menjadi objek wisata bernuansa kampung melayu kuno.

Direktur BUMdes Amanah Desa Tanjung Harapan, Wendy Febrian, S.Tr mengatakan, untuk mewujudkan daya tarik wisata kampung melayu kuno yang bernama Atap Daun ini, pihaknya bekerjasama dengan BUMDes Amanah pemilik lahan yakni warga sekitar.

“Pak Dol, pemilik tanah ini, bersama BUMdes akan kita buat nota kesepahaman untuk kerjasama. Kita bisa menampilkan budaya dan budaya kita di atap daun ini. Insya Allah kedepannya di sini (Atap Daun), kita akan melakukan wisata alam, makanan tradisional, spot foto, terus mengedukasi, seperti belajar bahasa arab, melayu, lalu kunjungan ke orang asing. Tapi masih dalam tahap pengembangan,” kata Wendy Febrian dalam wawancara di situs Atap Daun, Senin (17/10/2022).
Atap daun desa SergangDirektur BUMdes Amanah Desa Tanjung Harapan, Wendy Febrian, S.Tr (kiri) bersama Pak Dol pemilik lahan yang akan dijadikan lokasi objek wisata Atap Daun (kanan) | Foto: Fikri

Baca juga: Ketua Dekranasda Lingga: Kami Fokus Batik Lingga BUMdes Percayakan Pemimpin Batik Ecoprint

Menurut Wendy, lokasi yang akan dijadikan objek wisata bernama Atap Daun ini sangat menguntungkan karena lokasi ini, kata Wendy, merupakan desa pertama di Sergang Darat. Nuansa kampung lama pasti akan terasa di tempat ini nantinya jika dikemas dan dipoles dengan baik.

“Secara budaya, tempat ini sangat menarik dan mendukung, serta memiliki filosofi. Di sini (Atap Daun) desa pertama dari Sergang ke Darat, di sini tiga rumah pertama kali dibangun dan jalan ini adalah jalan pertama sebelum ada desa lain di Sergang. Filosofi kami adalah membangun kembali desa lama,” kata Wendy.

Wendy menambahkan, untuk membangun dan mengembangkan lokasi menjadi tempat wisata, selain membutuhkan biaya, dukungan warga sekitar juga diperlukan untuk menjadi daya tarik wisata yang menarik pengunjung.

Tentunya, lanjut Wendy, jika disadari tempat tersebut akan menjadi daya tarik wisata dan dapat menarik pengunjung maka akan berdampak pada perekonomian masyarakat sekitar.

“Hingga saat ini kendalanya ada di dana pembangunan. Sekarang tinggal kekuatan BUMdes dan Desa Tanjung Harapan untuk pengembangan lokasi wisata Atap Daun ini. Kami juga berharap masyarakat setempat bekerjasama dengan BUM Amanah untuk menjalankannya sebagai tempat wisata,” kata Wendy.

Yang membedakan dengan tempat wisata Kabupaten Lingga di Atap Daun nanti, kata Wendy, ada fasilitas Outbound, sentra Batik Ecoprint, spot foto alam, kuliner tradisional dan tempat belajar bahasa Arab Melayu.

“Mungkin terkait peralatan atau fasilitas Outbound BUMdes akan bekerjasama dengan supplier. Insya Allah saya berharap bisa berjalan dan mohon dukungannya,” kata Wendy.

Sementara itu, Kepala Dusun Sergang Arizona mengaku sangat mendukung untuk dijadikan objek wisata di daerah tersebut, menurutnya dengan adanya objek wisata Atap Daun yang mengusung konsep wisata alam ke Kampung Melayu Lama itu. akan memperkenalkan berbagai objek wisata di desa Tanjung Harapan khususnya di daerah tersebut.

“Kalau ini bisa tercapai tentunya di Sergang akan banyak pengunjungnya, kalau mau berwisata menikmati suasana pantai juga ada wisata alam dengan konsep desa. Soal lokasi sudah ada kesepakatan antara BUMdes dan Pak Dol, pemilik tanah,” kata Arizona.

Arizona berharap objek wisata Atap Daun berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat setempat. (Seka)

Source: kutipan.co

Related Articles

Back to top button