Banyuwangi –
Taman Wisata Alam Kawah Ijen (TWA) bersiap menjadi tuan rumah liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022. Di sisi lain, wisatawan yang ingin berkunjung ke destinasi ini saat berlibur di Nataru juga harus tahu bahwa ada 3 titik hitam alias jalur tengkorak yang memakan banyak korban jiwa untuk sampai ke sana.
“Ada beberapa titik hitam di jalan Ijen. Polisi sudah menetapkan 3 titik hitam untuk dimonitor,” kata Kapolsek Licin Banyuwangi AKP Dalyono kepada wartawan, Jumat, 23/12/2022.
3 jalur tengkorak di sepanjang jalan menuju kawah Ijen adalah Sengkan Mayit, Sengkan Erek-erek dan Sengkan Saleh atau biasa dikenal dengan Sengkan Gandrung.
Tiga jalur tengkorak yang mengarah ke kawah Ijen telah mengakibatkan beberapa kematian dan luka-luka. Polisi mencatat, setidaknya telah terjadi 6 kecelakaan signifikan dalam 3 tahun terakhir di 3 koridor tengkorak.
Di penghujung tahun 2018, 3 pengendara motor matic meninggal dunia saat melintasi jalan menuju kawah Ijen. Ketiga korban adalah pelajar yang mengendarai sepeda motor. Yakni Rendy Muhamad Andyka dan Navilia Vega, warga Jember yang meninggal di lokasi kejadian serta Novita Febrianti yang meninggal dunia setelah dirawat.
Kecelakaan juga menimpa rombongan wisatawan asal Gresik di jalan Erek-erek Ijen pada Minggu, 24 Februari 2019. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, hanya seorang warga Filipina yang menjadi bagian dari rombongan yang terluka.
Peristiwa selanjutnya terjadi di tikungan Sengkan Mayit di Jalan Raya Ijen yang masih di lereng Erek-erek pada Rabu, 3 Juli 2019, menewaskan seorang anak berusia 6 tahun. Korban menumpang sepeda motor matic bersama ayah, ibu, dan adik laki-lakinya.
Saat itu, Ari Budi Prasetyo (34) warga NTB bersama istri dan dua anaknya mengendarai sepeda motor Honda Vario bernomor polisi EA 4431 Y menabrak pembatas ban yang menumpuk di sekitar lokasi. diduga karena rem blong. M Ali Sauki (6), anak Ari, meninggal dunia di lokasi kejadian.
Juga pada tahun 2019, kecelakaan itu terjadi pada hari Jumat 19 Juli. Isuzu Elf terbalik saat turun dari jalur Wisata Kawah Ijen karena pengemudi tidak menguasai Medan. Kecelakaan tersebut tidak menimbulkan korban jiwa, namun sejumlah turis asing mengalami luka-luka.
Isuzu Elf kembali mengalami kecelakaan di tahun 2020. Kali ini kendaraan tersebut membawa rombongan wisata dari Universitas Islam Madura. Saat itu Minggu, 23 Februari 2020. Kendaraan Elf bernomor M 7315 A yang membawa 17 penumpang, terguling setelah menabrak L300 bernomor P 8634 VB.
Akibat kecelakaan tersebut, 1 orang meninggal dunia atas nama Kholid Firdaus (23 tahun). Korban meninggal adalah mahasiswa UIM asal Desa Ganis, Kecamatan Pademmau, Kabupaten Pamekasan.
Kepala Satuan Lalu Lintas Satlantas Banyuwangi Ipda Wahid Hasyim mengatakan kecelakaan di Jalan Tengkorak akan berlanjut hingga awal 2022. Mobil Kijang Krista membawa satu keluarga menuruni jurang sedalam 30 meter saat menuruni lereng Sengkan Mayit pada Selasa, 1 Februari lalu. 2022.
Akibat kejadian itu, dua orang tewas di lokasi kejadian sementara 2 orang lainnya selamat. Satu keluarga dari Desa Benculuk, Kecamatan Cluring, Banyuwangi baru saja mengunjungi destinasi wisata Kali Pait, Bondowoso.
Kecelakaan Sengkan Mayit juga terjadi pada 24 Februari 2022. Saat itu, elf yang berpura-pura menjadi rombongan dari Jakarta terguling. Beruntung, kejadian ini tidak menimbulkan korban jiwa.
Bahkan rombongan pesepeda mengalami kecelakaan di jalan Erek-erek kawasan wisata alam Kawah Ijen, Banyuwangi. Tepatnya pada Minggu 21 Agustus 2022, kendaraan yang membawa 11 orang terguling di kawasan terjal tersebut. Dua orang tewas dalam insiden ini.
“Kecelakaan kadang terjadi karena pengemudi kurang berpengalaman di jalur ini. Didominasi oleh tanjakan yang menurun. Bisa jadi karena rem blong atau kurang menguasai medan,” kata Wahid. “Tetap waspada, karena jalur ini memang berbahaya.”
Tonton video “Hemat! Ini Prediksi Peak Flow Nataru Homecoming”
[Gambas:Video 20detik]
(dpe/iwd)
Source: news.google.com
