Berita Wisata

Bangkai paus sepanjang 4 meter terdampar di Pantai Munggu

MANGUPURA, NusaBali.com – Pada Kamis (19/1/2023) pagi, warga Desa Munggu, Kecamatan Mengwi dihebohkan dengan kabar bangkai paus botak di pinggir pantai Munggu.

Kepala Desa Pokdarwis Munggu, Putu Suada, 58 tahun, menjelaskan, koordinator lapangan di Pantai Munggu bernama Ketut Alit Suardika pada pukul 06.30 WITA mengetahui kejadian tersebut.

Suada yang juga Ketua Desa Wisata Munggu mengatakan, paus yang belum diketahui spesiesnya itu memiliki panjang 4 meter dan lebar sekitar 1 meter. Ciri-ciri ikan paus ini adalah terdapat garis-garis tajam dari bagian bawah mulut hingga ekor.

“Saat kami temukan, paus tersebut sudah menjadi bangkai dan hanyut di bibir pantai mengikuti arus ombak. Sesekali setelah air surut, akhirnya paus tersebut mendarat di bibir pantai Munggu,” kata Suada saat dihubungi di Kamis (19/1/2023) siang.

Suada mengatakan, kejadian tersebut baru pertama kali terjadi sejak pantai yang merupakan bagian dari kawasan Banjar Sedahan itu ditetapkan sebagai destinasi wisata di Desa Munggu. Penyebab paus terdampar di Pantai Munggu belum diketahui secara pasti.

Menurut visual yang diterima NusaBali.com, kondisi tubuh ikan paus itu sudah tidak segar lagi dengan kulit yang mengelupas. Kepala paus juga tampak tidak lengkap.

Sementara itu, perlu diingat bahwa Jumat (20/1/2023) besok adalah hari suci Siwaratri dan yang pasti akan banyak pemuja pura yang mengunjungi pura-pura di kawasan Pantai Munggu. Oleh karena itu, diperlukan tindakan cepat untuk mengevakuasi bangkai paus tersebut.

Foto: Kondisi bangkai paus yang terdampar di Pantai Munggu. -IST

Sebab, tambah Suada, bangkai paus tersebut dapat menyebarkan bau dan bau busuk hingga radius 300 meter. Sayangnya, proses evakuasi terhambat karena keterbatasan alat berat yang memungkinkan bangkai mamalia raksasa itu dievakuasi.

“Sebagai pengelola pantai, kami berkoordinasi dengan Pak Munggu Ketut Darta. Beliau kemudian berkoordinasi dengan dinas terkait dalam hal ini BPBD Badung. Namun, ada batasan alat berat yang akan ada di Pelaga dan di Kuta,” jelas Suada. .

Beruntung, setelah berkomunikasi dengan tokoh setempat dan juga dari desa sekitar, Kepala Desa Adat Seseh, I Wayan Bawa, siap membantu dengan mengirimkan eskavator. Kebetulan di desa adat Seseh, desa Cemagi saat ini sedang mengerjakan proyek infrastruktur.

Sekitar pukul 09.00 WITA, bangkai paus berhasil dievakuasi dari bibir pantai. Saat ini bangkai mamalia laut tersebut telah terkubur di kawasan Pantai Munggu yang menjorok ke daratan agar tidak tergerus air laut.

“Atungkara, karena kejadian ini operasional Pantai Munggu tidak terganggu,” kata Suada. *tikus

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button