Tempat Wisata

Batu Belimbing Raksasa Unik, tiket gratis Februari 2023

Biaya masuk ke Batu Belimbing: Gratis. Jam buka: 24 jam. Nomor telepon : -. Alamat/Lokasi: Tanjung Ketapang, Toboali, Bangka Selatan, Bangka Belitung, Indonesia, 33783.

Batuan tidak lepas dari keunikan Bangka Belitung, salah satunya di Wisata Batu Belimbing. Di sini wisatawan bisa melihat keunikan bebatuan yang telah ada selama jutaan tahun. Dengan bentuk yang unik seperti buah belimbing dan susunan yang mengagumkan. Ukuran bebatuan ini juga sangat besar, ada yang bertumpuk dengan bentuk yang unik.

Ada keajaiban alam di sini berupa bebatuan alam. Fotografi adalah kegiatan yang tidak bisa Anda tinggalkan saat berada di sini. Selain itu, wisatawan juga bisa piknik dan menyaksikan indahnya sunset. Dan yang lebih unik lagi, selain sisi ilmiahnya, asal muasal batu juga memiliki legenda tersendiri.

Harga Tiket Masuk Batu Belimbing Bangka Belitung

Tempat wisata ini tidak memiliki harga tertentu. Wisatawan hanya dikenakan tarif parkir sukarela tergantung kendaraannya.

Biaya masuk
tiket masuk Gratis
tarif parkir Rp 3.000 – Rp 10.000

Baca: Tiket Masuk dan Atraksi ASMARA BEACH Bangka

jam buka

Atraksi ini bisa dinikmati sepanjang hari. Umumnya wisatawan datang pada sore hari sambil menyaksikan sunset.

jam operasi
Setiap hari 24 jam

Keunikan dan Keindahan Batu Belimbing Bangka Belitung

batu belimbingBentuk piramida besar menyerupai buah belimbing. Foto: Gmap/Yusuf Tegar

Batu Belimbing terletak di pinggir jalan, sehingga batu ini dapat terlihat dari jauh. Selain itu, ukuran batunya juga sangat besar, berdiameter sekitar 5-6 meter. Batu Belimbing ini merupakan jenis batuan granit yang juga banyak digunakan di Bangka Belitung. Yang unik adalah batu-batu ini berbentuk seperti buah belimbing.

Pada umumnya batuan tersebut tidak berdiri sendiri melainkan berkelompok dengan batuan lainnya. Tumpukan batu ini terlihat megah, unik sekaligus indah. Batu ini juga memiliki perpaduan warna hitam, putih dan abu-abu. Yang justru membuatnya terlihat estetik.

Batu ini terletak di daerah perbukitan yang langsung menghadap ke Laut Jawa. Area sekitarnya terlihat hijau dengan pepohonan tinggi yang cukup rindang. Di antara bebatuan juga terdapat jalan setapak dan rerumputan di sekelilingnya. Sehingga wisatawan bisa menyusuri tepian bebatuan sambil menikmati suasana yang asri.

Baca: Tiket Masuk PANTAI TIkus EMAS, Lokasi dan Fasilitasnya

Pendidikan Ilmiah Batu Belimbing

Proses terbentuknya batu belimbingProses terbentuknya batu belimbing. Foto: Gmap/Achmad Suhaely

Objek wisata ini bisa disebut objek geowisata. Karena proses pembuatannya unik dan memakan waktu lama. Bahkan terkesan tidak masuk akal, batu-batu raksasa bisa membentuk belimbing dan menumpuk. Secara geografis, batuan ini terbentuk sekitar 65-200 juta tahun yang lalu.

Komposisi batuan terdiri dari piroksen, biotit, kuarsa, hornblende, plagioklas, amfibol dan kasiterit. Batu-batu besar ini hanyalah ujung dari tubuh granit raksasa yang berada di dasar bumi. Kemudian dipisahkan oleh deformasi karena proses pengangkatan dan pemecahan granit yang terkenal itu. Bentuk buah belimbing di bebatuan tercipta dari erosi yang terjadi selama jutaan tahun.

Batuan yang menyerupai Batu Belimbing ini memang sangat langka. Juga di dunia hanya ada Indonesia, Australia dan China. Di Bangka Belitung sendiri, dasar pulaunya dibentuk oleh bebatuan granit. Apa yang membuat pulau-pulau ini terkenal dengan “Sabuk Timah Indonesia”.

Baca: Tiket Masuk dan Kegiatan Pantai Batu Bedaun Bangka

Legenda Batu Belimbing

Meski sudah diteliti secara ilmiah dan diketahui apa penyebab terbentuknya batu belimbing, ada juga legenda yang menyertainya. Masyarakat masih mempercayai legenda asal muasal batu unik tersebut. Erat kaitannya dengan persahabatan antara orang Melayu, Bang Belim, dan orang Cina, Ko Abing. Kedua orang ini adalah teman yang sangat dekat.

Keduanya sering nongkrong di kawasan tersebut pada sore hari sambil menikmati sunset. Suatu ketika di desa tempat mereka tinggal terjadi wabah mematikan yang menewaskan banyak orang. Bang Belim dan Ko Abing kemudian mencari obat ke seluruh pulau. Di pulau itu mereka bertemu dengan tabib sakti yang memberikan buah belimbing.

Buahnya bisa menyembuhkan penyakit penduduk desa, tapi sayang buahnya hanya untuk satu orang. Ada dua yang tersisa, diperuntukkan bagi Bang Belim dan Ko Abing, tetapi mereka memutuskan untuk memberikannya kepada warga lain. Hingga akhirnya mereka berdua mati dan batu besar berbentuk buah belimbing ini muncul dari kuburan keduanya. Benar atau tidak, yang jelas masih banyak orang yang percaya dengan legenda ini.

Menikmati keindahan sunset

Senja di Batu BelimbingSenja di sekitar kawasan wisata. Foto: Gmap/Levina Ardiati

Kawasan wisata Batu Belimbing yang menghadap ke Laut Jawa merupakan tempat yang tepat untuk menyaksikan sunset. Sore hari, saat suasana mulai tenang, adalah waktu yang tepat untuk menikmatinya. Wisatawan bisa memanjat bebatuan yang memiliki permukaan datar. Pengelola juga menyediakan tangga bambu untuk membantu wisatawan memanjat batu karang.

Karena permukaan bebatuannya luas, sehingga bisa dinikmati beberapa orang sekaligus. Suasana malam di sini begitu damai, dengan sesekali angin sepoi-sepoi bertiup. Menemani matahari terbenam dan mengubah langit menjadi kegelapan.

piknik

Kawasan wisata ini tidak hanya menawarkan keunikan bebatuan, tetapi juga kawasan yang sangat rindang. Bahkan wisatawan dapat berpiknik di bawah pohon mereka. Sayangnya, tidak ada warung makan di daerah ini. Jadi kalau mau piknik harus bawa bekal dari rumah.

Cukup dengan alas duduk dan bekal yang cukup, wisatawan sudah bisa menikmati suasana.

Berfoto di Ikon Batu Belimbing

Spot foto Batu BelimbingTemukan foto yang dihiasi dengan warna-warna cerah. Foto: Gmap/CIKAR MEDIEN

Di tempat unik ini, Anda tidak boleh lupa untuk berfoto dengan latar belakang bebatuan. Selain itu, wisatawan bisa berfoto di icon objek wisata ini. Berupa tulisan “Tobolai” yang disusun berbentuk sepeda. Bahkan, wisatawan juga bisa menaiki sepeda ini.

Ada juga spot foto dengan tulisan “Batu Belimbing” dengan latar belakang warna biru dan kuning. Lengkap dengan halaman yang cukup luas.

Lokasi batu belimbing

Wisata cadas unik ini berlangsung di Tanjung Ketapang, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung. Jarak dari kota Pangkal Pinang ke lokasi sekitar 127 km. Dengan waktu mengemudi hingga 2,5 jam waktu mengemudi.

Source: travelspromo.com

Related Articles

Back to top button