Berita Wisata

Batu nisan dan patung naga, simbol pasir Kiai Nyai di Telaga Sarangan

Magetan

Telaga Sarangan merupakan destinasi wisata yang wajib dikunjungi di Magetan. Danau ini diselimuti cerita tentang Kiai dan Nyai Pasir yang legendaris.

Ada dua versi cerita Kiai dan Nyai Pasir. Beberapa menyebut pasangan itu moksha, yang lain mengira mereka adalah naga bertubuh.

Namun, masyarakat setempat percaya bahwa Kiai dan Nyai Pasir tetap menjaga Danau Sarangan. Oleh karena itu, setiap tahun ada ritual sesajen larung di danau tersebut.

Ada dua simbol Kiai Pasir dan Nyai Pasir. Yaitu sepasang patung naga dan sepasang batu nisan.

Jika Anda datang ke Telaga Sarangan, Anda pasti akan melihat patung naga berukuran besar. Patung ular naga berjarak 100 meter dari pintu masuk. Patung ini sering menjadi spot foto para wisatawan.

Patung naga dibangun untuk mewakili hilangnya misterius Kiai dan Nyai Pasir. “Memang ada dua versi cerita Kiai dan Nyai Pasir. Ada satu versi Kiai dan Nyai Pasir mukso (moksa) atau hilang secara misterius, dan juga versi lain Kiai dan Nyai Pasir menjadi naga,” jelas desa tersebut. sesepuh Sarangan. Soetowo ke detikJatiKamis (10/11/2022).

Sementara itu, sepasang batu nisan berada di sebuah pulau kecil, yaitu di tengah Danau Sarangan. Pulau yang luasnya sekitar 3.000 meter persegi ini merupakan tempat suci.

“Pulau ini luasnya sekitar 3.000 meter persegi, ada dua makam. Orang mengira makam itu adalah bentuk Kiai dan Nyai Pasir yang hilang tanpa jejak,” kata kepala desa Sarangan, Prima Suhardi Putra. .

Telaga Sarangan merupakan destinasi wisata yang wajib dikunjungi di Magetan.  Danau ini juga dikenal sebagai Danau Pasir.Patung Naga di Telaga Sarangan/ Foto: Sugeng Harianto/detikJatim

Soal detail cerita, Prima meminta Soetowo menjelaskan. Menurut Soetowo, batu nisan itu dibangun pada 2012.

Soetowo melanjutkan, nisan itu dibangun di bawah juru kunci Karyo Sarni. Yang bersangkutan meninggal pada tahun 2021.

“Dua nisan baru itu dibangun sekitar tahun 2012. Itu penjaganya saat masih almarhum Pak Karyo Sarni,” kata Soetowo.

Menurut Soetowo, pembangunan batu nisan itu berdasarkan ide seorang pengunjung Telaga Sarangan dari Banyuwangi. Pengunjung meminta dua batu nisan untuk mewakili Kiai dan Nyai Pasir.

“Konon pengunjung Banyuwangi dari Sarangan memerintahkan dibangun dua makam di tengah pulau. Ini satu-satunya cerita dua nisan di tengah pulau,” pungkas Soetowo.

Telaga Sarangan merupakan destinasi wisata yang wajib dikunjungi di Magetan.  Danau ini juga dikenal sebagai Danau Pasir.Pulau Telaga Sarangan/ Foto: Sugeng Harianto/detikJatim

Telaga Sarangan terletak di lereng Gunung Lawu. Tepatnya di ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut (mdpl). Secara administratif, Telaga Sarangan termasuk dalam Desa Sarangan, Kecamatan Plaosan.

Telaga Sarangan terbentuk secara alami dengan luas sekitar 35 hektar. Uniknya, di tengah danau terdapat pulau yang rindang dengan tumbuhan liar.

Tonton video “Ayam Panggang Magetan, Ramuan Bumbu Rujak dan Bawang Gurih”
[Gambas:Video 20detik]
(matahari/bdh)

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button