Berita Wisata

Belum ada kesepakatan pembebasan lahan untuk warga pantai Matano Morowali, ini bisa menghambat pengerjaan proyek

Catatan: Lokasi pembangunan Pantai Matano untuk tahap lanjut

.𝗖𝗢𝗠– Karya Pantai Matano tahap lanjutan dilelang pada Agustus 2022 dengan anggaran sekitar Rp 20 miliar dan dimenangkan oleh PT Mega Buana Cipta Persada sebagai pihak ketiga yang mengerjakan proyek tersebut.

Namun, tanah warga Desa Matano, Kecamatan Bungku Tengah, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah yang masuk dalam lokasi proyek pembangunan saat itu, tidak semuanya dibebaskan.

Bahkan hingga proyek berjalan selama sebulan, Pemkab Morowali dalam hal ini dinas perumahan yang menangani pembayaran pembebasan lahan masyarakat belum mampu menyelesaikannya, artinya terpaut.

Menurut informasi dari masyarakat setempat, masih banyak tanah yang belum dibayar oleh pihak Dinas Perumahan karena belum adanya kesesuaian harga antara masyarakat dengan pihak Dinas Perumahan, dimana pihak Dinas Perumahan menetapkan harga berdasarkan NJOP 2017 sedangkan masyarakat tidak menerima harga patokan.

Perselisihan antara masyarakat dengan pihak perumahan menimbulkan kekhawatiran di kalangan kontraktor PT Mega Buana yang menggarap proyek tersebut bahwa tahap lanjut pembangunan Pantai Matano bisa terganggu.

“Nah, kami khawatir makanya sekarang kami bisa mengerjakan apa yang sedang kami kerjakan, lokasi komunitas ini, kami akan diamkan dulu,” kata Ami selaku Kepala Cabang PT Mega Buana, Jumat (23/9/22). ).

Menurut Ami, lahan masyarakat yang belum dibebaskan ini bisa mengganggu pengerjaan proyek, dimana lahan tersebut masuk dalam segmen D lokasi pembangunan ikon pantai.

“Jadi pembangunan range ini ada tiga segmen yaitu C, D dan E, segmen D adalah lokasi pembangunan icon range ini, dimana pengerjaannya sangat perlu ekstra. Jadi kalau tidak ada ya tidak apa-apa. belum, kapan kita bisa menggarap segmen itu,” katanya.

Untuk saat ini, kata Ami, pihaknya hanya bisa menggarap segmen C dan E yang tidak bisa dikerjakan di tengah atau di lahan segmen D milik masyarakat.

Ami juga mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan mendatangkan banyak tenaga kerja untuk mempercepat proyek pembangunan pantai Matano ini. Sehingga dia sangat berharap Pemkab Morowali khususnya Dinas Perumahan yang menangani pembayaran pembebasan lahan masyarakat segera menyelesaikan lahan tersebut.

“Kami sangat berharap Pemkab Morowali bisa menyelesaikannya, sehingga kami juga bisa bekerja dengan leluasa,” harapnya.

Source: www.posoline.com

Related Articles

Back to top button