Berita Wisata

Bengkayang punya 156 tempat wisata keren

Bukit Sepadang, salah satu objek wisata unggulan di Kabupaten Bengkayang yang masuk nominasi API 2021 kategori Dataran Tinggi. Foto: Dokumen Pemerintah Kabupaten Bengkayang

boneka. Kabupaten Bengkayang memiliki daya dukung alam yang luar biasa untuk potensi wisata. Puluhan objek wisata telah dikelola dari total potensi 156 objek wisata.

Menurut Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis, jumlah objek wisata sebanyak 156 lokasi yang tersebar di beberapa kecamatan. “Pemkab Bengkayang akan terus membangun infrastruktur pendukung,” kata Darwis, Sabtu (29/10/2022) dalam sambutannya pada acara MPTB 4 di Jagoi Babang.

Darwis merinci beberapa objek wisata yang sudah dikenal oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. Atraksi tersebut meliputi wisata pantai, alam, budaya dan religi. “Kami memiliki pantai dan lokasi wisata alam bagi mereka yang ingin menikmati kesegaran alam dan udara yang luar biasa,” ujarnya.

Bahkan, kata Darwis, salah satu wisata Kabupaten Bengkayang yakni Bukit Sepadang masuk dalam nominasi Pesona Anugerah Indonesia (API) 2021 untuk kategori Dataran Tinggi. Bukit Sepadang terletak di Desa Cipta Karya, Kecamatan Sungai Betung.

Di Kabupaten Bengkayang juga terdapat Pantai Gosong, Pulau Lemukutan, Bukit Jamur, Tepian Parangek, Pulau Randayan, Pantai Samudera Indah, Batu Payung, Air Terjun dari Lingkar Felt, Lingkar Madi, Gua Kelelawar, Air Terjun Lingkar Mendung dan masih banyak lagi.

“Objek wisata ini akan memberikan kontribusi pendapatan daerah dan harus dipopulerkan. Kuncinya selalu 3 S yaitu salam dan sapa. Kalau ramah, orang pasti balik lagi ke Bengkayang,” kata Darwis saat meminta Kepala Dinas Pariwisata Bengkayang untuk menggarap Riam Parangek.

Darwis menjelaskan nilai tambah lain bagi Bengkayang sebagai daya dukung adalah keberadaan Pelabuhan Internasional Kijing dan Pos Lintas Batas (PLBN) Jagoi Babang yang akan segera diresmikan.

Menurut dia, potensi lain seperti budidaya dan perkebunan belum tergarap secara optimal. Semua harus dilakukan dengan pendekatan keamanan dan kemakmuran yang mendukung investasi perbatasan.

“Namun selalu memperhatikan budaya dan kearifan lokal dalam mengembangkan perbatasan sebagai jendela negara,” ujarnya.

Penulis: R. Rido Ibnu Syahrie

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button