Berita Wisata

Berharap masuk RPJMN | Pos Berau

TANJUNG REDEB – Di antara enam kepala daerah yang diundang, Bupati Berau Sri Junirsih adalah yang berkesempatan bertemu langsung dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno beberapa waktu lalu di Jakarta.

Tak mau menyia-nyiakan kesempatan tersebut, Bupati Berau Sri Juniarsih pun langsung memaparkan potensi wisata yang ada di Bumi Batiwakkal. Juga mempersiapkan Berau menjadi buffer zone IKN, sehingga Menparekraf berencana menjadwal ulang kunjungan langsung ke Berau.

“Sebagai wujud konsistensi dan komitmen daerah untuk memajukan pariwisata Berau, kami juga sedang mempersiapkan, memaksimalkan anggaran pariwisata ke depan. Agar pariwisata berkembang luas dan dikenal dunia” ujar Juniarsih usai pertemuan.

Dalam paparannya kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Bupati menjelaskan bahwa Kabupaten Berau memiliki luas wilayah 36.962 km2 yang dihuni oleh 252.648 jiwa yang tersebar di 13 kecamatan, 10 kecamatan dan 100 kota. Berau juga disebut memiliki 10 destinasi wisata unggulan, 18 desa wisata, dan 28 Pokdarwis.

Berau juga disebut-sebut memiliki 160 wisata alam, 32 sirkuit budaya, dan 31 sirkuit buatan manusia. Selain itu, memiliki Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Derawan dan sekitarnya, memiliki 8 Destinasi Pengembangan Prioritas Nasional (DPP), serta implementasi pariwisata berkelanjutan sebagai bentuk konservasi Kalimantan sebagai penyangga IKN untuk sektor pariwisata. .

Sri Juniarsih juga menyampaikan visi dan misi Kabupaten Berau untuk menjadikan Berau maju dan sejahtera dengan sumber daya manusia yang handal untuk transformasi ekonomi dalam pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Kemudian, salah satu misi yang beliau sampaikan adalah meningkatkan perekonomian masyarakat dengan mengoptimalkan sektor hilir sumber daya alam dan pertanian secara luas yang berbasis masyarakat dengan memperluas kesempatan kerja dan mengembangkan usaha berbasis pariwisata dan kearifan lokal.

“Beberapa program prioritas misi daerah adalah pengembangan kawasan terpadu untuk seni, budaya, dan pusat kreativitas. Revitalisasi bangunan bersejarah, keraton dan lain-lain. Serta pembangunan sarana dan prasarana destinasi wisata Wi-Fi hotspot,” jelasnya.

Bupati mengatakan, ada tiga strategi pengembangan pariwisata yang perlu dilaksanakan secara konsisten, yaitu strategi pertama adalah konsep pariwisata berkelanjutan dengan memberdayakan masyarakat dan meningkatkan aksesibilitas, amenitas dan pelayanan atraksi, dengan bersinergi dan berkolaborasi dengan pemangku kepentingan. Strategi kedua adalah meningkatkan dan mengoptimalkan ekonomi kreatif dan UMKM serta membuat roadmap pengembangan ekonomi kreatif (ekraf) kabupaten.

“Kemudian, strategi ketiga adalah peningkatan SDM pelaku dan kelembagaan pariwisata, serta menyiapkan calendar of event, serta mengaktifkan program desa wisata,” lanjutnya. .

Sedangkan terkait jumlah kunjungan wisatawan dari tahun 2017 hingga 2022, ketika wabah Covid-19 masuk ke Berau pada awal tahun 2020 berdampak pada penurunan kunjungan wisatawan baik nasional maupun mancanegara. “Namun capaian tahun 2022 melebihi target sebanyak 195.159 dengan total 254.326 kunjungan wisatawan,” jelasnya.

Kemudian berbicara tentang ekonomi kreatif di Berau, bupati menjelaskan, terdapat industri tenun yang jumlah usahanya saat ini mencapai 11 usaha di 4 lokasi. Kemudian, jumlah usaha kerajinan sebanyak 94 dari 13 daerah. Kemudian, jumlah perusahaan seni dan budaya sebanyak 28 perusahaan di 7 lokasi. Tak hanya itu, Berau juga memiliki 9 bisnis fashion di 3 lokasi. 36 usaha komunitas di 3 lokasi, 300 usaha kuliner di 10 lokasi, dan 6 usaha multimedia di 1 lokasi. “Total ada 481 perusahaan dan terus bertambah,” kata Juniarsih.

Selain itu, bupati juga memaparkan program desa wisata tersebut. Diantaranya, tingkatkan, dukung, dukung dan terus promosikan percepatan tumbuhnya daya tarik wisata desa wisata. Mendorong kerjasama antara pemerintah, swasta dan masyarakat dalam pengelolaan pengembangan pariwisata di desa wisata. Bahkan di tahun 2023, diupayakan masuk 50 besar nasional pada Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI).

“Ada 13 Jadesta (jaringan desa wisata) pada tahun 2022, yaitu 9 desa di Berau masuk kategori ADWI top 500, 4 desa masuk ADWI top 300 dan 1 desa masuk ADWI top 100,” jelasnya.

“Sebagai bukti keberhasilan, Berau juga mampu mempertahankan panji sukses di bidang pariwisata tahun 2022,” lanjutnya.

Harapannya, dukungan pemerintah pusat lintas kementerian/lembaga pada 2023-2024 antara lain pendanaan untuk pengembangan aksesibilitas dan amenitas melalui DAK fisik Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan, Kementerian Kesehatan dan kementerian lainnya. Selain itu, dukungan kebijakan angkutan massal, solusi harga tiket yang mahal, dukungan pengembangan sumber daya manusia bagi pemangku kepentingan pariwisata, ekonomi kreatif, pemasaran dan event melalui program departemen terkait.

“Jadi yang kami usulkan adalah menjadi super prioritas atau masuk dalam program prioritas/strategis nasional yaitu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) periode berikutnya,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga memaparkan beberapa tempat wisata yang memiliki keistimewaan dan potensi keuntungan. Seperti Desa Penebangan dan Long Lanuk yang keduanya merupakan desa wisata dan juga menghasilkan coklat berkualitas internasional.

“Jadi ada wisata budaya, wisata alam, bahkan ada kampus orangutan di desa penghasil cokelat,” jelasnya.

Selain dua desa tersebut, Berau juga memiliki tempat wisata dari Pulau Kakaban, Maratua, serta beberapa pulau di KSPN Derawan dan sekitarnya. Dan ada atraksi hiu paus di perairan Derawan dan Talisayan. Tak hanya itu, Bupati juga membeberkan potensi wisata pemandian air panas Pemapak di Biatan, keunikan pemandian air panas asin NirVulcano yang merupakan bagian dari gugusan Karst Sangkulirang. Jangan lewatkan destinasi wisata Bidukbiduk dan Teluk Sumbang.

“Dan Berau juga memiliki pegunungan karst di Merabu dan wisata mangrove di desa Tembudan dan Tanjung Batu,” ujarnya.

Sebelum menutup paparannya, Bupati mentransmisikan kalender Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Berau yang pada tahun 2022 telah melakukan upaya maksimal untuk meningkatkan SDM pelaku pariwisata, bekerjasama dengan perguruan tinggi dan organisasi, lembaga dan LSM. Dan bersinergi dengan pelaku pariwisata, menyelenggarakan event dan mampu mencapai 100 besar ADWI.

Sedangkan tahun ini juga akan diupayakan peningkatan SDM, pengembangan amenitas (DAK Fisik) untuk Lokpri (Lokasi Prioritas) pariwisata Tanjung Batu. Pengembangan wisata alam di Pulau Kakaban dan sekitar hutan, menuju ekowisata berkelanjutan sebagai penyangga IKN.

“Tahun 2023 harapannya bisa masuk 50 besar di ajang ADWI, terus mengembangkan seni kreatif dan set up event, mengoptimalkan promosi,” tutupnya. .

Menparekraf Sandiaga Uno juga memuji dan mengapresiasi keseriusan pemerintah Kabupaten Berau dalam pengembangan pariwisata di daerahnya. Kolaborasi menurutnya penting dilakukan, untuk memimpin Indonesia menuju kemajuan. Sandiaga pun mendorong untuk terus mengembangkan desa wisata di kawasan tersebut.

“Karena program ini memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan kunjungan wisatawan, dan juga berdampak langsung kepada masyarakat di daerah tujuan wisata,” ujar Sandiaga.

Dalam pertemuan itu, Menparekraf juga menyampaikan rencana kunjungan ke Bumi Batiwakkal yang sempat beberapa kali tertunda. Namun, ia yakin akan berkunjung untuk melihat dan mengeksplorasi destinasi wisata Kabupaten Berau yang menurutnya memiliki keunggulan dan keunikan tersendiri.

“Saya berjanji akan ke Berau selama dua tahun. Mudah-mudahan nanti bisa ke sana, karena sangat indah potensi wisatanya, baik wisata alam, budaya maupun wisata khas seperti laut”, ungkapnya. (Selasa/Minggu)

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button