Berita Wisata

Bersolek Pantai Jerman, IOH mendongkrak kunjungan wisatawan ke pantai bersejarah ini

TRIBUN-BALI.COM, BADUNG – Pantai German yang terletak di Banjar Segara Kuta, desa adat Kuta, akhir-akhir ini mulai dirapikan dan dipercantik untuk menarik wisatawan seperti Pantai Kuta.

Pantai German sebenarnya juga merupakan bagian dari Pantai Kuta, namun keberadaannya kurang dikenal karena dulunya memiliki nuansa kumuh.

Bahkan menilik sejarahnya, lokasi pantai ini turut andil dalam perkembangan Bandara I Gusti Ngurah Rai.

Tahun 1962 Bandara I Gusti Ngurah Rai dibangun, tim ahli yang dikirim pemerintah adalah tim insinyur Jerman yang pada saat itu sedang membuat mess khusus perumahan untuk keluarga dan tim ahli Jerman.

“Tepatnya di sebelah kanan breakwater, sekarang terjadi abrasi terus menerus. Sebelumnya ada dua kelompok. Ada tim ahli dari Indonesia dari Utama Karya dan juga dari Jerman, sehingga pantai Jerman cenderung dikenal. Sebelumnya di Literatur disebut perahu pasih abad kesekian, karena zamannya disebut pantai Jerman,” kata Kelian Banjar kepada adat Kuta yang ditemui Ketut Werka oleh Tribun Bali saat Peresmian Indosat Ooredoo Hutchison Gate di Pantai Jerman, Badung, Bali pada Rabu 14 Desember 2022.

Pihaknya mengapresiasi perhatian dan dukungan yang tulus dari IOH dan pemerintah yang telah bekerja sama untuk memberikan kontribusi, agar kedepannya pantai Jerman ini dapat dijadikan sebagai tempat wisata keluarga bagi wisatawan nasional maupun internasional.

“Kami berharap kejayaan German Beach bangkit kembali, dulu pantai ini bisa dibilang mendapat predikat pantai terkotor menurut versi NGO Jepang, katanya dengan mendapat predikat ini membuat warga sekitar malu. dan menjalankan semangat gotong royong yang dirasakan oleh pemerintah dan selama ini pemerintah telah membantu meningkatkan kunjungan pantai di Jerman,” katanya. .

Baca Juga: Hadiri German Beach Festival, Menparekraf Ajak Masyarakat Kembangkan Wisata Pantai

Ia berharap seluruh pihak lintas sektor dapat terinspirasi oleh filosofi gotong royong yang dimiliki oleh bangsa Indonesia untuk bergotong royong dan saling membantu untuk mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi, yang akan menghasilkan kemaslahatan yang lebih besar.

“Kami berharap percepatan realisasi pariwisata yang kita kembangkan ini mengedepankan komunikasi dan semangat gotong royong yang dipraktikkan oleh masyarakat Bali dengan melibatkan pemangku kepentingan dan pemerintah,” ujarnya.

Sebagai informasi, rangkaian kegiatan “Gotong Royong dan Gapura Kreasi” dilakukan di 33 lokasi di seluruh Indonesia, antara lain di area kantor pusat IOH dan lima kantor regional IOH.

Kegiatan ini juga melibatkan partisipasi karyawan IOH di setiap site yang juga bekerja langsung dengan warga sekitar. Hal ini sejalan dengan filosofi gotong royong yang masih diusung oleh IOH.

Dalam rangka merayakan 365 hari suksesnya merger, Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) menyelenggarakan inisiatif “Gotong Royong dan Kreasi Gapura” sebagai bentuk komitmen perusahaan untuk memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat.

Inisiatif ini memiliki program utama berupa kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan dan membangun gerbang lokasi di sekitar kantor IOH.

Untuk wilayah Bali, JOH memilih Banjar Segara, sebuah desa adat di Kuta, sebagai tempat pelaksanaan kegiatan ini.

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button