Berita Wisata

Besok Disbudpar Aceh akan membekali 10 desa wisata di Sabang untuk menggelar acara adat

ACEHTREND.COM, Banda Aceh – Dalam rangka peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang pariwisata, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh melalui Bidang Pengembangan Destinasi mengadakan pelatihan pembuatan acara dan atraksi tradisional di desa wisata kota Sabang.

Pelatihan akan dimulai dari tanggal 1 hingga 3 Desember 2022 di Gampong Jaboi, Kabupaten Sukajaya yang akan diikuti oleh 10 desa wisata di Sabang. Kegiatan ini diharapkan berdampak pada wisatawan yang berkunjung ke ujung barat Indonesia.

Kepala Disbudpar Aceh Almuniza Kamal mengatakan tren perjalanan wisata berubah dari wisata massal menjadi wisata alternatif.

Untuk itu perubahan tersebut mengarah pada jenis kegiatan wisata yang diarahkan pada wisata alam atau budaya lokal, dengan tujuan untuk menambah wawasan, petualangan dan pendidikan, wisata alam dan wisata yang menawarkan pengalaman langsung seperti wisata desa.

“Kegiatan ini bertujuan menjadikan desa wisata berbasis keunikan sumber daya budaya lokal, yaitu desa wisata yang menjadikan keunikan adat istiadat dan keseharian masyarakatnya sebagai daya tarik dan daya tarik tersendiri,” kata Almuniza, Rabu (30/11/2022). ), di Sabang.

Dengan potensi tersebut, kata dia, tentunya harus dimanfaatkan dengan baik. Desa wisata merupakan bentuk integrasi langsung antara atraksi, akomodasi dan fasilitas yang menyertainya yang disajikan dalam struktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi yang berlaku di masyarakat.

Almuniza berharap kegiatan ini dapat menjaga nilai-nilai adat dan tradisi masyarakat sesuai dengan standar yang ada di daerahnya guna memperkenalkan tempat-tempat wisata baru yang tentunya belum pernah ada sebelumnya kepada wisatawan.

“Kegiatan ini juga bagaimana kita menjaga kearifan lokal kita dan sejalan dengan pengembangan pariwisata, seperti slogan kita ‘Lewatkan Budaya, Promosikan Pariwisata,’” ujarnya.

Almuniza menyadari tanpa adanya kerjasama dan inovasi warga desa dalam melaksanakan event wisata tradisional tentu akan sia-sia. Apalagi Sabang merupakan salah satu daerah yang jumlah kunjungan wisatawannya cukup tinggi di Aceh.

Untuk itu, ia berharap masyarakat sekitar, Bumdes, kelompok sadar wisata dan pemangku kepentingan pariwisata yang menjadi pilar utama penggerak roda pariwisata di Sabang dapat berpartisipasi dengan baik dalam kegiatan ini. Sehingga kedepannya dapat bersama-sama mengelola potensi wisata daerah.

Selain dapat melestarikan identitas asli adat melalui potensi daya tarik desa wisata, hal ini juga bermanfaat untuk meningkatkan pendapatan penduduk, dengan hadirnya wisatawan.

“Juga membantu memajukan perekonomian warga desa wisata yang diarahkan pada pengembangan usaha kecil dan menengah yang mampu menyerap tenaga kerja,” ujarnya.[]

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button