Berita Wisata

Blue Fire menjadi destinasi paling menarik di Kawah Ijen

RADAR BANYUWANGI – Banyuwangi punya segudang destinasi wisata yang bisa dikunjungi saat liburan tahun baru, ada wisata gunung, pantai, sungai. Salah satu destinasi favorit yang banyak dikunjungi adalah Tempat Wisata Alam (TWA) Ijen. Wisatawan dapat mengagumi keindahan Kawah Ijen dengan api birumiliknya.

Kawah Ijen berada di perbatasan antara Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso. Destinasi Ijen memiliki fenomena yang sangat unik yaitu adanya cahaya biru atau api biru dari pembakaran gas belerang dari gunung api Ijen. Gunung berapi ini berada di ketinggian 2.386 meter di atas permukaan laut.

TWA Ijen dilengkapi dengan berbagai fasilitas. Mulai dari warung makan, toilet, Pemandu wisata, tempat parkir yang luas, dan juga pusat oleh-oleh. Ada juga layanan trem yang dikemudikan oleh penambang belerang bagi pengunjung yang tidak kuat mendaki.

Suhu di Ijen saat ini cukup ekstrim. Wisatawan harus menyiapkan jaket tebal dan perlengkapan mendaki lainnya. Bagi yang tidak kuat mendaki, cukup mendirikan tenda di kawasan Paltuding. Di sana pengunjung bisa membuat api unggun atau menikmati udara segar dari lereng Ijen.

Pengunjung dapat berangkat dari kota Banyuwangi antara pukul 22.00 hingga 23.00. Butuh waktu satu jam dari Banyuwangi ke pos Paltuding. Tiba di pos ini tengah malam. Untuk dapat melihat api biru atau Matahari terbit Di puncak, pengunjung disarankan memulai pendakian dari Pos Paltuding pada pukul 02.00.

Saat liburan pergantian tahun, TWA Ijen ramai dikunjungi pengunjung dari berbagai daerah. Turis mancanegara pun menjadikan Ijen sebagai destinasi populer. Saking banyaknya pengunjung, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Banyuwangi melarang perayaan tahun baru di TWA Ijen dengan menyalakan kembang api dan petasan. Larangan tersebut untuk menjaga kelestarian ekosistem flora dan fauna di gunung tersebut.

Kepala Seksi Konservasi Area V Purwantono mengatakan larangan menyalakan kembang api dan petasan hanya untuk menjaga kelestarian ekosistem TWA Ijen. “Kembang api kami larang agar tidak mengganggu ekosistem yang ada di Kawasan Konservasi Gunung Ijen,” jelas Purwantono.

Wisatawan tidak boleh kecewa dengan larangan tersebut. Pendakian di kawasan TWA Ijen tetap dibuka seperti biasa. Namun, pengunjung baru diperbolehkan naik pada pukul 02:00. Pada malam tahun baru, wisatawan menginap di Paltuding (Pos 1).

Aturan ini diterapkan untuk mengantisipasi wisatawan nakal. BKSDA bersama kepolisian akan melakukan pengawasan dan razia petasan. “Dari polisi dan TNI pergi Bersiap di posko dengan enam sampai delapan petugas BKSDA,” kata Purwantono.

Pestanya menawarkan wisatawan kesempatan untuk menghabiskan liburan di TWA Kawah Ijen. Namun, diharapkan aturan konservasi alam dapat dihormati. “Kami berharap masyarakat ikut menjaga kelestarian lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya dan tidak merusak alam,” pungkasnya. (dd/aif/c1)

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button