Berita Wisata

BMKG menyebut fenomena La Nina merupakan ancaman karena berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi

Koranmemo.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan fenomena La Nina atau pendinginan suhu permukaan laut di Samudra Pasifik menjadi ancaman bagi Indonesia karena menimbulkan bencana hidrometeorologi.

Mengapa ini menjadi ancaman? Pasalnya, fenomena La Nina mempengaruhi cuaca dan iklim di Indonesia. Salah satunya adalah sebagian wilayah Indonesia mengalami musim hujan lebih awal.

Di sisi lain, pendinginan suhu permukaan laut di Samudra Pasifik diikuti oleh pemanasan suhu permukaan laut di perairan Indonesia, yang mendorong pertumbuhan awan dan peningkatan curah hujan di Indonesia.

Baca Juga: Cara Menggunakan Nude Lipstick Agar Wajah Tidak Terlihat Pucat

BMKG memprediksi fenomena ini akan berlanjut hingga akhir tahun 2022 dan bahkan bisa berlanjut hingga awal tahun 2023.

“Masyarakat dan pemerintah pusat daerah harus mewaspadai terjadinya bencana hidrometeorologi basah seperti banjir, banjir bandang, angin kencang, kondisi cuaca ekstrim, tanah longsor, dan lain-lain,” kata Kepala BMKG, Dwikorita, dalam keterangan resminya. diterbitkan oleh @BMKG.

“Yang juga perlu kita perhatikan adalah penyakit-penyakit yang biasa muncul saat musim hujan, mulai dari diare, demam berdarah, leptospirosis, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), penyakit kulit, dll. Semua harus siap siaga,” lanjutnya. .

Baca Juga: Gereja Ayam, Destinasi Wisata Religi di Magelang, Unik dan Menarik, Banyak Spot Foto Menarik

Sementara itu, BMKG juga mengimbau masyarakat untuk waspada karena potensi cuaca buruk masih dirasakan sebagian besar wilayah Jawa Timur.

Potensi cuaca buruk yang perlu diwaspadai masyarakat berdasarkan analisis terkini dinamika atmosfer yang menunjukkan kemungkinan peningkatan curah hujan selama sepekan ke depan, 17-22 Oktober 2022.

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button