Berita Wisata

Bobby Nasution Gali Potensi Bangunan Bersejarah Jadi Magnet Wisata – Sumut24

Medan – Sumut24.co

Minimnya tempat wisata alam di Medan tidak menjadi kendala untuk memindahkan ibu kota Sumut di sektor pariwisata. Selain keragaman dan kuliner, wisata sejarah yang ditandai dengan bangunan bersejarah merupakan potensi yang digali oleh Wali Kota Medan Bobby Nasution.

Berbagai upaya telah dilakukan. Selain revitalisasi kota tua Kesawan yang saat ini sedang berlangsung, Bobby Nasution juga gencar mempromosikan berbagai atraksi bangunan bersejarah yang juga dikenang oleh wisatawan yang berkunjung ke kota tersebut.

Bobby Nasution beberapa waktu lalu mengatakan, jalan-jalan atau menjadikan Medan sebagai destinasi favorit wisatawan tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Promosi yang gencar dan inovatif diperlukan untuk memajukan pariwisata di Medan.

“Kita tidak bisa serta-merta menjadikan Medan kota wisata seperti Bali, Jawa Barat dan kota-kota lain di Indonesia yang sudah memiliki tempat wisata. Memang tidak mudah, namun kami mohon waktu kepada semua pihak untuk mencoba terus mengembangkan pariwisata di kota Medan melalui infrastruktur. dan pembangunan fisik,” kata Bobby Nasution.

Data yang diperoleh dari Badan Pariwisata Medan, banyak bangunan bersejarah yang memiliki potensi wisata di kota ini. Istana Maimun di Jalan Brigjen Katamso merupakan salah satu dari sekian banyak tempat wisata yang banyak menarik perhatian wisatawan mancanegara. Keraton yang memiliki arsitektur indah ini menjadi saksi sejarah Kesultanan Deli. Di dalam Istana Maimun juga terdapat banyak barang antik peninggalan Sultan, hadiah kerajaan dan perhiasan mewah.

Tidak jauh dari Istana Maimun juga terdapat Masjid Agung Al Mashun. Masjid ini juga menjadi saksi sejarah kebesaran Kesultanan Deli di bawah kepemimpinan Sultan ke-9, Sultan Ma’mun Al Rasyid. Masjid Raya Al Mashun telah dibangun sejak tahun 1906 dengan bahan bangunan yang didatangkan langsung dari negara penghasil terbaik, seperti marmer dari Italia dan Jerman, kaca patri dari China dan lampu gantung dari Perancis. Perpaduan desain arsitektur Maroko, Eropa, Melayu dan Timur Tengah berhasil mengubah Masjid Raya Al Mashun menjadi masjid yang sangat menarik dan artistik.
Apalagi rumah Tjong A Fie di Jalan A Yani juga menjadi destinasi yang sangat diminati wisatawan. Rumah pengusaha Cina yang sukses terletak di kota tua Medan, yang menampilkan arsitektur bergaya Eropa dan campuran desain Cina. Di rumah ini juga terdapat perabotan tua dan antik yang tersimpan rapi.

Masih banyak situs sejarah lainnya di Medan. Diantaranya adalah klenteng Shri Mariamman di Jalan Teuku Umar yang merupakan klenteng Hindu tertua di kota Medan dan telah dibangun sejak tahun 1884. Dinding luar kuli ini dihiasi dengan relief warna-warni dan dihiasi patung-patung. Keindahan relief dan arsitektur candi ini menjadi daya tarik sekaligus ciri khas candi. Di kuil ini, upacara Deepavali dan Thaipusam sering dilakukan.

Ada lagi objek wisata yang menarik perhatian wisatawan yaitu Graha Maria Annai Velangkanni yang terletak di Jalan Sakura III Medan Tuntungan. Bangunan ini merupakan gereja Katolik bergaya India-Mughal yang dibuka pada tahun 2005. Sejarah panjang umat Katolik Tamil India di Medan pada akhir abad ke-19 termuat dalam bangunan artistik ini.

Berbagai bangunan bersejarah yang unik dan artistik terus dipromosikan dengan berbagai cara. Di antaranya, Bobby Nasution menggelar Reli Medan Berkah Wisata 2022. Dalam acara tersebut, para peserta harus mengecek titik-titik tempat wisata di Medan. Seiring dengan aksi unjuk rasa, para peserta mendapat pengetahuan tentang tempat-tempat bersejarah Medan.

Apalagi Bobby Nasution juga telah membuktikan totalitasnya dengan melakukan adegan drifting bersama drifter nasional Akbar Rais untuk keperluan syuting film yang mempromosikan pariwisata Medan. Syuting yang berlangsung pada akhir Juli 2022 selama tiga hari berturut-turut ini dilakukan pada malam hari di sebuah jalan yang dekat dengan tempat wisata di Medan. Ini termasuk Rumah Tjong A Fie, Distrik Bersejarah Kesawan, Balai Kota, sekitar Lapangan Merdeka, Masjid Agung dan Istana Maimun. Pemotretan mendebarkan aksi drifting dikombinasikan dengan keindahan suasana malam di sekitar bangunan bersejarah ini dalam film ini adalah promosi yang cerdas untuk Medan.

Salah satu adegan yang cukup unik adalah aksi drifting yang dilakukan di depan Istana Maimun. Dalam adegan ini, aksi drifting mengelilingi beberapa penari tradisional. Keindahan arsitektur Istana Maimun dan keragaman budaya di Medan sangat menonjol.

Selain mempromosikan tempat wisata di Medan, film yang menampilkan adegan drifting Bobby Nasution bersama drifter nasional Akbar Rais ini juga membuktikan keberhasilan perbaikan infrastruktur jalan di Medan. Soalnya, tidak mungkin melayang di jalan yang kondisinya tidak baik.

Berbagai upaya peningkatan pariwisata di Medan akan terus dilakukan dengan mengedepankan kerjasama antar pejabat daerah di lingkungan Pemkot Medan maupun luar. Tujuan dari pengembangan pariwisata ini, sebagaimana diungkapkan Bobby Nasution, tidak lain adalah untuk mensejahterakan masyarakat Medan. Menggali potensi bangunan bersejarah untuk menjadi magnet wisata. (rel)

Source: www.sumut24.co

Related Articles

Back to top button