Berita Wisata

Bobby Nasution: Saya ingin membangun kawasan Medan Utara sesuai janji kampanye sebelumnya

MEDAN, KOMPAS.com – Wali Kota Medan (Walkot) Bobby Nasution telah menyampaikan keinginannya untuk membangun Kabupaten Medan Belawan. Ia bahkan terinspirasi olehnya untuk membuat cabang di kabupaten ini.

“Banyak masyarakat baik warga Medan maupun wisatawan yang belum mengetahui Medan Utara khususnya kawasan Belawan. Oleh karena itu, saya ingin membangun Medan Utara sesuai dengan janji yang saya buat saat kampanye sebelumnya dan menyelesaikan beberapa masalah di Medan Belawan distrik, ”kata Bobby dalam wawancara dengan Kompas.comdi Kantor Medan Walkot, Kecamatan Medan Belawan, Medan Utara, Senin (14/11/2022).

Menurutnya, masih banyak permasalahan di Medan Belawan yang belum terselesaikan, mulai dari infrastruktur yang kurang memadai, tingkat pendidikan yang rendah, pernikahan dini yang berujung pada banyaknya perceraian, serta tingginya angka kriminalitas dan penggunaan narkoba.

“Banyak anak muda di kabupaten Medan Belawan yang kreatif dan selalu memiliki semangat yang besar. Sayangnya, tidak ada tempat bagi mereka untuk menyalurkannya. Akibatnya, banyak yang melawan dan menggunakan narkoba,” kata Bobby.

Oleh karena itu, kata Bobby, pihaknya mulai mengajak generasi muda untuk memahami dan mendukung mereka melalui pendidikan formal dan non formal melalui beberapa program.

Salah satu program yang dimaksud adalah di bidang olah raga dengan menyediakan lapangan olah raga dan taman untuk kreativitas mereka.

“Rencananya tahun depan di Sicanang akan dibangun taman dan lapangan olahraga,” kata Bobby.

Baca Juga: Berhasil Membangun Bisnis dan Mempertahankan Iklim Usaha, Walkot Bobby Nasution Dapat Penghargaan dari Gubernur Sumut

Pemerintah Kota (Pemkot) Medan terus berupaya mensinergikan program pemerintah agar Kota Medan bisa pulih dan tumbuh lebih cepat.

Untuk mewujudkan hal tersebut, kata Bobby, pada paruh pertama tahun 2022 ini, banyak program yang menjadi fokus Pemkot Medan untuk kembali menguat.

Berbagai program tersebut, kata dia, mulai dari pembangunan infrastruktur hingga pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), pengentasan kemiskinan, peningkatan kualitas layanan kesehatan, dan peningkatan layanan publik.

“Jadi, pada Semester II tahun 2022, Pemkot Medan akan melanjutkan program pembangunan yang belum selesai dan memprioritaskan pembangunan lima program unggulan,” ujarnya.

Bobby menjelaskan, Pemkot Medan memiliki lima program prioritas, yakni pelayanan kesehatan, pembangunan infrastruktur jalan, pengelolaan sampah, Medan bebas banjir (Tajir) dan pengembangan kawasan cagar budaya.

Baca juga: Bobby Nasution buka akses Jalan Aman Helvetia Medan yang ditutup puluhan tahun akibat konstruksi ilegal

Bobby mengatakan, program yang dilaksanakan merupakan program prioritas berdasarkan kebutuhan pembangunan Kota Medan untuk mendukung peningkatan dan pemerataan, mulai dari penyerapan tenaga kerja, kualitas pelayanan publik dan peningkatan daya saing antar wilayah Kota Medan.

“Agar hal ini dapat terwujud, Pemkot Medan membutuhkan dukungan dari pemerintah pusat terutama dalam hal pendanaan untuk mengatasi keterbatasan anggaran.

“Sementara dari sisi masyarakat, Pemkot Medan membutuhkan partisipasi aktif untuk mendukung program-program yang dilaksanakan Pemkot Medan dengan mempertahankan hasil pembangunan yang telah dilaksanakan,” kata Bobby.

Mengembangkan potensi wisata daerah

Seperti diketahui, Kota Medan tidak memiliki objek wisata alam yang mampu menarik minat wisatawan lokal maupun mancanegara untuk berkunjung.

Karena itu, kata Bobby, Pemkot Medan memiliki program untuk mengembangkan potensi wisata yang ada, seperti wisata sejarah dan wisata budaya.

Menurutnya, Kota Medan sebagai ibu kota Sumatera Utara (Sumut) merupakan kota niaga dan kota jasa.

Untuk itu, Pemkot Medan akan mengembangkan pariwisata pertemuan, insentif, konvensi, dan pameran (MICE) dengan mendorong implementasinya acara tingkat nasional dan internasional di Kota Medan.

“Satu dari acara yang digelar dan juga dihadiri Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno itu Gelar Serumpun Melayu. Lalu ada festival kuliner, Colourful Medan Carnival dengan karnaval, modedan pawai budaya,” kata Bobby.

Baca Juga: Pemkot Medan dan Kementerian PUPR Berkolaborasi Atasi Banjir Rob dan Kemiskinan Ekstrim di Belawan

Ia menjelaskan, saat ini Pemkot Medan sedang mengembangkan pariwisata warisan dari wilayah Kesawan dan sekitarnya.

Sebab, Kesawan memiliki banyak bangunan warisan yang masih dapat dipertahankan untuk menjadi kawasan wisata baru.

“Pemerintah Kota Medan didukung oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perencanaan Pertanahan (PUPR) mulai mengembangkan pengembangan kawasan Kesawan sebagai kawasan terpadu yang memperhatikan sejarah perkembangan kota Medan sebagai kota modern dan wilayah metropolitan,” kata Bobby.

Untuk membuat kawasan itu terintegrasi, kata dia, Pemkot Medan telah mengajak semua pemangku kepentingan serta para pelaku UMKM dan ekonomi kreatif lainnya untuk mengembangkan kawasan Kesawan menjadi daerah tujuan wisata yang sangat penting.

Ia mengatakan dengan dukungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui PT Pos Indonesia, sebuah kantor pos besar yang terletak persis di ground zero di wilayah Kesawan akan menjadi blok pos dan pusat untuk mendorong UMKM dan pelaku kreatif lainnya.

“Selain itu, saat ini sedang dilakukan revitalisasi Lapangan Merdeka dan persiapan pembangunan pedestrian area yang akan menjadi kawasan terpadu mulai dari Tjong A Fie hingga kantor pos yang akan segera dimulai,” kata Bobby.

Baca Juga: Pemkot Medan Raih Penghargaan 2nd Place Investment Service, Walkot Bobby: Kinerja Kami Diakui Nasional

Selain pengembangan pariwisata warisanBobby melanjutkan, Pemkot Medan juga memiliki visi untuk menjadikan Kota Medan sebagai “dapurnya Asia”.

Untuk mencapai hal tersebut, kata dia, Pemkot Medan telah melakukan berbagai upaya, mulai dari pelibatan pihak terkait pemangku kepentingan melalui asosiasi di kota Medan dan menyelenggarakan beberapa pameran yang mengusung unsur kuliner.

“Saat ini memasak bukan hanya soal selera, tapi juga bagian dari pertunjukan. Maka dari itu kami menampilkan kuliner yang ada di kota Medan dengan menampilkan beberapa atraksi dengan menunjukkan bahan dan cara memasak serta tempat dapur (dapur) di depan toko masing-masing,” kata Bobby.

Tekanan terhadap laju inflasi di Kota Medan

Wali Kota Medan (Walkot) Bobby Nasution menjelaskan lima program unggulan yang saat ini menjadi fokus Pemkot Medan (Pemkot). Dermaga. Kompas.com Wali Kota Medan (Walkot), Bobby Nasution memaparkan lima program unggulan yang saat ini menjadi fokus Pemkot Medan (Pemkot).

Baca Juga: Soal Parkir Nekat, Bobby Nasution Bakal Ditertibkan Tanpa Petik Pilih, Termasuk Mobil Berpelat Merah

Dalam kesempatan tersebut, Walikota Bobby juga menyampaikan tentang pengelolaan inflasi di Kota Medan. Laju inflasi Kota Medan pada Oktober 2022 sebesar 4,63% dan laju inflasi tahunan tercatat sebesar 5,56%. dari tahun ke tahun (yoi).

Walikota Bobby mengatakan pemicu inflasi di Kota Medan biasanya disebabkan oleh faktor eksternal, seperti perubahan iklim, pasokan pangan yang lesu, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), gejolak politik luar negeri dan inflasi.

“Untuk mengakomodir banyaknya faktor eksternal dan shock yang mempengaruhi inflasi di Kota Medan, pengendalian laju inflasi di Kota Medan memerlukan kerjasama dan koordinasi antara Pemerintah Kota Medan, Bank Indonesia (BI), Perguruan Tinggi Negeri (PTN), lembaga dan dunia usaha, ” jelas Bobi.

Oleh karena itu, kata Bobby, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Medan bersama pemangku kepentingan lainnya telah merumuskan strategi dan upaya pengendalian inflasi di Kota Medan, terutama untuk menghadapi ancaman resesi yang diperkirakan akan terjadi pada tahun 2023.

Perumusan strategi, pertamamemastikan ketersediaan pasokan sembako di Kota Medan melalui pengembangan kerjasama antar daerah (KAD), pengadaan mesin penyimpanan atmosfer terkendali (CAS), serta melibatkan Perusahaan Umum Daerah (PUD) Pasar Kota Medan.

Baca Juga: Hadapi Dampak Kenaikan Harga BBM, Pemkot Medan Berikan Subsidi 900 Unit Angkot

“Selain membantu menjaga ketersediaan beras medium dalam jumlah yang cukup, penyuluhan kepada pelaku ekonomi, pengembangan agroindustri melalui pengembangan tanaman hidroponik, peningkatan produksi hortikultura, peningkatan nilai Diet Harapan (PPH) dan pembinaan kawasan pakan berkelanjutan asal, serta meningkatkan pertumbuhan kelurahan mandiri,” kata Bobby.

Keduamenjamin kelancaran distribusi barang dan jasa di Kota Medan dengan meningkatkan pelayanan penjualan langsung produk pangan melalui paket sembako, meningkatkan kesadaran pelaku niaga, melaksanakan kerjasama dengan pelaku niaga dan meningkatkan pelayanan angkutan barang.

Ketigamemastikan harga yang terjangkau dengan operasi pasar (PO) untuk beras dan bahan pokok lainnya yang rawan inflasi, pasar berbiaya rendah, memantau harga makanan pokok, dan mengembangkan toko on-farm.

Keempatpengembangan komunitas yang efektif untuk menyebarluaskan informasi tentang evolusi harga dan integrasi data untuk pemantauan strategis harga pangan.

Kelimaprogram perlindungan sosial untuk membantu masyarakat yang terkena dampak kenaikan inflasi dengan memberikan bantuan kepada UMKM, subsidi kepada nelayan, subsidi angkutan becak bermotor, supir angkutan umum, ojek on linedan penumpang, subsidi angkutan sembako, subsidi harga sembako dalam bentuk pasar murah, serta penciptaan lapangan kerja,” kata Bobby.

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button