Berita Wisata

BPBD Probolinggo mengusulkan untuk memiliki bendungan gelombang di Giliketapang

Tak hanya warga Pulau Giliketapang, Kabupaten Probolinggo yang juga terdampak longsornya tanggul pantai, tak hanya tak bisa minum akibat rusaknya pipa bawah air. Sejumlah rumah warga yang tinggal di pesisir utara Giliketapang juga rusak akibat jebolnya tanggul akibat diterjang ombak.

Terkait rusaknya tanggul gelombang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo mengusulkan agar dibangun tanggul permanen. Tanggul permanen tersebut diperkirakan melindungi permukiman di sepanjang pantai pulau yang panjangnya sekitar 2 kilometer itu.

“Usulan pembangunan tanggul permanen penahan ombak di Giliketapang sudah kami ajukan melalui nota dinas yang kami kirimkan ke Dinas Pekerjaan Umum dan Permukiman Rakyat,” kata Kabid Darurat dan Logistik BPBD Kabupaten Probolinggo, Mohammad Zubaiduloh. , Sabtu 7 Januari 2023 sore.

Tanggul ombak yang dibuat warga sekitar dengan membuat patok bambu dan kayu kemudian diisi bebatuan jebol usai dihantam ombak besar, pada akhir Desember 2022 lalu. Ombak besar tersebut bahkan merusak puluhan perahu yang ditambatkan dan puluhan rumah warga. di Giliketapang.

Rumah warga di pantai Pulau Giliketapang, Kabupaten Probolinggo rusak diterjang gelombang besar pada akhir Desember 2022. (Foto: Ikhsan Mahmudi/Ngopibareng.id) Rumah warga di pantai Pulau Giliketapang, Kabupaten Probolinggo rusak diterjang gelombang besar pada akhir Desember 2022. (Foto: Ikhsan Mahmudi/Ngopibareng.id)

Untuk bantuan sementara, kata Zubaiduloh, BPBD Kabupaten Probolinggo membagikan sekitar 3.000 karung pasir dan 300 batang bambu. Sejumlah karung pasir ini kemudian diisi pasir dan diletakkan di sepanjang pantai yang diberi pancang bambu agar kokoh.

Tanggul seadanya bisa menahan gempuran ombak besar, hanya saja tidak bisa bertahan lama. Untuk itu diperlukan tanggul permanen untuk menahan gelombang, terutama pada kondisi cuaca ekstrim. “Biasanya saat musim angin barat, ada gelombang besar yang menerjang pesisir pantai,” kata Thoif, warga Giliketapang.

BPBD melaporkan, gelombang besar pada akhir Desember 2022 menyebabkan pecahnya tanggul sepanjang sekitar 200 meter. Dan sekitar 150 meter penghalang gelombang rusak sedang.

“Pembangunan emergency surge barrier harus segera diselesaikan karena diperkirakan kondisi cuaca ekstrem pada Januari 2023 masih mungkin terjadi,” kata Zubaiduloh.

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button