Berita Wisata

BTNKT imbau warga pesisir jaga ekosistem mangrove untuk cegah abrasi pantai – ANTARA News Palu, Sulawesi Tengah – ANTARA News Palu, Sulawesi Tengah

Palu (ANTARA) – Balai Taman Nasional Kepulauan Togean (BTNKT) mengajak warga pesisir Togean di Kabupaten Tojo Una-una, Sulawesi Tengah, untuk menjaga ekosistem hutan mangrove agar tidak terjadi abrasi pantai yang dapat mengancam warga sekitar.

“Mangrove sangat berguna dalam menahan pasang surut dan mampu menahan abrasi,” kata Kepala BTNKT Bustang yang dihubungi dari Palu, Senin.

Menurutnya, hutan mangrove juga sangat berguna dalam mencegah dampak bencana fenomena hidrometeorologi, salah satunya adalah pengurangan frekuensi gelombang menuju pantai jika sewaktu-waktu terjadi gelombang tinggi di atas ambang batas normal.

Oleh karena itu, ekosistem mangrove harus dilindungi dari berbagai aktivitas penduduk setempat agar tidak mempengaruhi umur tanaman.

“Luas hutan mangrove di Togean sekitar 5.639 hektare, dan yang dikelola sebagai kawasan lindung oleh taman nasional sekitar 359 hektare,” kata Bustang.

Dikatakannya, untuk menjaga kelestarian hutan mangrove, pihaknya telah bekerja sama dengan sejumlah pihak, mulai dari warga sekitar sebagai mitra, pemangku kepentingan hingga Pemerintah Kabupaten Tojo Una-una untuk menanam bibit mangrove di kawasan yang mengalami degradasi akibat terhadap dampak perubahan iklim.

Yang mana, pada 2021 hingga awal 2022, pihaknya merestorasi lahan seluas 17,95 hektare atau lima persen dari hutan mangrove yang rusak.

Selain rehabilitasi, kata dia, juga mengajak masyarakat yang tinggal di sepanjang pantai untuk menjaga kebersihan kawasan mangrove dengan tidak membuang sampah sembarangan, karena perilaku tersebut sangat mengganggu ekosistem laut dan sekitarnya.

“Selain menjaga kelestarian kawasan konservasi, tugas lingkungan juga melekat pada kita sehingga tidak hanya menanam benih, tetapi juga membersihkan sampah di pesisir pantai, karena sampah plastik tidak dapat terurai secara alami,” kata Bustan.

Ia menambahkan, edukasi kebersihan kepada warga sekitar oleh pihaknya biasanya dimasukkan ke dalam kegiatan sosialisasi elemen kunci pengawasan konservasi yang melibatkan mitra.

Tidak hanya itu, BTNKT juga memberdayakan warga melalui pengelolaan hutan di bawah Program Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Multi Perusahaan.

“Langkah-langkah seperti ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah terhadap warga sekitar, untuk meningkatkan produktivitas mereka dengan turut menjaga kelestarian ekologis,” ujar Bustang.*

Berita ini disiarkan di Antaranews.com dengan judul: BTNKT mengimbau warga pesisir menjaga ekosistem mangrove agar tidak terjadi abrasi pantai

Source: sulteng.antaranews.com

Related Articles

Back to top button