Berita Wisata

Bulan Purnama dan Banjir Rob tidak dapat dipisahkan, mengapa?

TEMPO.CO, Jakarta – Sering dikatakan bahwa fenomena bulan purnama dan banjir rob memiliki hubungan. Hal ini sejalan dengan himbauan BMKG terkait potensi banjir rob akibat fenomena bulan purnama atau disebut juga bulan purnama beberapa waktu lalu. Secara ilmiah, bagaimana hal seperti itu bisa terjadi?

Banjir rob atau banjir rob adalah banjir rob di daerah dataran rendah dekat pantai. Daerah yang berisiko dapat mengalami banjir ini beberapa kali dalam setahun.

Banjir rob biasanya hanya terjadi sementara pada saat air pasang. Namun, banjir ini dapat dengan sangat cepat menimbulkan dampak yang signifikan pada daerah pantai dataran rendah. Jenis banjir ini biasanya berasal dari kombinasi angin, badai lepas pantai, dan siklus bulan purnama saat air pasang, seperti bulan baru dan bulan purnama.

Banjir rob dapat berkembang di pesisir, sehingga perlu dikelola dan disesuaikan dengan perubahan iklim secara lebih menyeluruh. Oleh karena itu, praktik penanggulangan dan pencegahan banjir rob sangat diperlukan untuk daerah rawan.

Kemungkinan terjadinya banjir rob juga dapat disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah pemanasan global. Suhu yang lebih tinggi membuat lautan lebih hangat. Faktor risiko menunjukkan bahwa sejak tahun 1950, suhu permukaan laut meningkat sekitar 1,5 F.

Suhu permukaan laut yang lebih tinggi dapat memicu badai lepas pantai dengan lebih banyak air dan lebih banyak kekuatan. Dengan demikian, banjir rob dapat terjadi jauh dari pantai, lebih intens dan berlangsung lebih lama dari biasanya.

Selain itu, abrasi atau erosi kawasan pantai akibat gelombang tinggi juga menjadi salah satu penyebab banjir rob. Ini adalah proses alami yang mengarah pada penurunan luas daratan di tepi perairan.

Baca: Besok Bulan Purnama, BMKG Peringatkan Potensi Banjir Rob di Wilayah Pesisir

Hubungan antara Air Bah dan Bulan Purnama

halaman kutipan kemendikbud.go.id, naik turunnya permukaan air laut dapat disebabkan oleh gaya gravitasi bulan dan matahari. Ketika permukaan laut naik, kita berbicara tentang air pasang dan sebaliknya, ketika ada penurunan, kita berbicara tentang air pasang.

Gaya gravitasi bulan lebih dominan daripada gaya gravitasi matahari pada saat terjadinya pasang surut. Ini karena posisi bulan lebih dekat ke bumi daripada jarak bumi ke matahari.

Pasang tinggi akan terjadi ketika tempat-tempat di bumi mengalami bulan purnama dan bulan mati. Selain itu, amplitudo pasang surut juga bergantung pada bentuk perairan dan konfigurasi dasar laut.

kota dari Layanan Kelautan Nasional, gelombang pasang pada bulan purnama dapat terjadi ketika posisi bulan, bumi, dan matahari berada dalam satu garis lurus. Saat bulan purnama, bulan, bumi dan matahari berada dalam satu garis lurus.

Oleh karena itu, bulan purnama dapat menimbulkan gelombang pasang yang tinggi dan mengakibatkan banjir. Gelombang pasang hanya terjadi di bagian tertentu lautan yang berada tepat di depan bulan.

Fenomena Banjir Rob

Seiring dengan fenomena bulan purnama pada Jumat, 6 Januari 2023, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi banjir rob di beberapa wilayah Indonesia.

“Fenomena bulan purnama pada 6 Januari 2023 berpotensi menaikkan muka air laut secara maksimal,” kata Kepala Pusat Meteorologi Laut BMKG Eko Prasetyo, seperti dilansir ANTARA.

Menurutnya, banjir rob dapat berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pantai, seperti aktivitas bongkar muat pelabuhan, aktivitas permukiman di pesisir, serta tambak garam dan pemancingan kontinental.

Contoh yang terjadi adalah di Jakarta pada Jumat, 6 Januari 2023. Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta atau BPBD mencatat banjir atau perampokan pesisir terjadi di beberapa lokasi di Jakarta pada Jumat pagi. Status Pintu Air Pasar Ikan juga diubah menjadi Siaga 2 karena air pasang.

“BPBD mencatat saat ini 1 RT terendam banjir atau 0,003% dari 30.470 RT di wilayah DKI Jakarta,” kata BPBD dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo. Pantauan pukul 09.50 WIB, RT yang terkena banjir rob berada di Kelurahan Koja, Jakarta Utara, dengan ketinggian air 25 sentimeter.

DANAR TRIVASYA FIKRI

Baca Juga: Bulan Purnama, Rob Banjir Celupkan 1 RT di Koja Pagi Ini

Selalu update informasi terbaru. Saksikan berita terbaru dan berita pilihan dari Tempo.co di channel Telegram “http://tempo.co/”. Klik Ikuti. Pertama, Anda perlu menginstal aplikasi Telegram.

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button