Berita Wisata

C-earth kuno yang digali ‘berubah’ menjadi objek wisata

BLIMBINGSARI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Situs bekas galian tambang “C” yang terbengkalai sejak 2017 di Desa Badean, Kecamatan Blimbingsari, kini mulai beroperasi. Penggalian tua yang dipenuhi air hingga terlihat seperti danau buatan kini digunakan sebagai area pemancingan.

Selain sebagai tempat pemancingan, tempat ini kini juga dijadikan sebagai tempat wisata. Penduduk setempat menawarkan layanan penyewaan perahu di tempat. Selama kurang lebih tiga bulan, terutama pada akhir pekan atau hari libur, banyak pengunjung yang datang untuk menikmati jasa sewa perahu.

Pemilik kapal, Somad, menjelaskan bahwa ide untuk mengubah C-zone lama yang digali menjadi tempat wisata dimulai ketika dia melihat lahan yang tidak digunakan sama sekali. Dia kemudian bekerja dengan pemuda setempat.

Hingga akhirnya lokasi tersebut dijadikan tempat wisata sederhana. “Modal juga berasal dari staf. Sebenarnya hanya untuk hiburan saja karena tidak berfungsi sama sekali. Saya kemudian menghubungi pemilik tanah dan memastikan bahwa itu akan digunakan sebagai tur lokal, ”katanya.

Menurut Somad, hal ini cukup disambut baik oleh warga sekitar. Selain sebagai destinasi relaksasi, sejak dibukanya tempat tersebut, beberapa warga juga diperbolehkan berjualan di sekitarnya. “Sejak tempat ini dibuka, sudah ada orang yang tertarik untuk datang. Tidak banyak, hanya warga sekitar saja,” pungkasnya. (cw5/sersan/c1)

BLIMBINGSARI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Situs bekas galian tambang “C” yang terbengkalai sejak 2017 di Desa Badean, Kecamatan Blimbingsari, kini mulai beroperasi. Penggalian tua yang dipenuhi air hingga terlihat seperti danau buatan kini digunakan sebagai area pemancingan.

Selain sebagai tempat pemancingan, tempat ini kini juga dijadikan sebagai tempat wisata. Penduduk setempat menawarkan layanan penyewaan perahu di tempat. Selama kurang lebih tiga bulan, terutama pada akhir pekan atau hari libur, banyak pengunjung yang datang untuk menikmati jasa sewa perahu.

Pemilik kapal, Somad, menjelaskan bahwa ide untuk mengubah C-zone lama yang digali menjadi tempat wisata dimulai ketika dia melihat lahan yang tidak digunakan sama sekali. Dia kemudian bekerja dengan pemuda setempat.

Hingga akhirnya lokasi tersebut dijadikan tempat wisata sederhana. “Modal juga berasal dari staf. Sebenarnya hanya untuk hiburan saja karena tidak berfungsi sama sekali. Saya kemudian menghubungi pemilik tanah dan memastikan bahwa itu akan digunakan sebagai tur lokal, ”katanya.

Menurut Somad, hal ini cukup disambut baik oleh warga sekitar. Selain sebagai destinasi relaksasi, sejak dibukanya tempat tersebut, beberapa warga juga diperbolehkan berjualan di sekitarnya. “Sejak tempat ini dibuka, sudah ada orang yang tertarik untuk datang. Tidak banyak, hanya warga sekitar saja,” pungkasnya. (cw5/sersan/c1)

Source: radarbanyuwangi.jawapos.com

Related Articles

Back to top button