Tempat Wisata

Candi Singasari: Sejarah, Keunikan, Informasi Wisata dan HTM

Dari namanya saja, orang sudah mengetahui bahwa candi ini didirikan pada masa pemerintahan Kerajaan Singsari. Namanya Candi Singasari yang menjulang tinggi dengan latar belakang pemandangan alam yang eksotis.

Wisatawan yang berkunjung ke candi tidak hanya belajar tentang sejarah Singasari, tetapi juga mencari foto yang indah. Berbeda dengan candi lain yang kurang terpelihara, candi yang dibangun untuk menghormati Kertanegara ini dikelilingi oleh taman hijau.

Candi di Malang ini merupakan bukti kebesaran nama Ken Arok, pendiri kerajaan Singasari. Candi ini juga merupakan salah satu bentuk warisan budaya dengan menyatukan agama Hindu dan Budha, dua agama yang berkembang di Kerajaan Singasari.

Sejarah pembangunan Candi Singasari

Ken Arok adalah raja pertama Kerajaan Singasari dan pendirinya. Sebelum menjadi Singasari, ada sebuah kerajaan bernama Tumapel yang diperintah oleh Raja Tunggul Ametung. Sepanjang cerita, Ken Arok membunuh Tunggul Ametung dengan keris buatan Empu Gandring.

Setelah membunuh Stumpf Ametung dan menculik istrinya Ken Dedes. Tak hanya istri Tunggul Ametung yang diwarisi, tapi juga tahtanya. Kemudian Ken Arok mendirikan Kerajaan Singasari sebagai pengganti Tumapel. Kebesaran nama Ken Arok sangat erat kaitannya dengan kerajaan Singasari.

Candi Singasari dibangun bukan untuk Ken Arok tetapi sebagai penghormatan kepada Raja Kertanegara yang dibunuh oleh Jayakatwang. Jika Ken Arok adalah raja pertama Singasari, Kertanegara akan menjadi yang terakhir.

Perlu diketahui bahwa Kertanegara, nenek moyang raja-raja kerajaan Majapahit, meninggal pada tahun 1292 Masehi. Candi penghormatan untuk raja terakhir Singasari dibangun sekitar tahun 1300 Masehi.

Candi Kaunikan Singasari

Pura ini tentunya memiliki keunikan yang menjadi daya tarik bagi wisatawan. Apa keunikan yang menjadi daya tarik utama candi tersebut? Inilah beberapa di antaranya.

1. Banyak arca Siwa

Dibangun sebagai candi Hindu-Buddha, candi di kawasan Malang ini memiliki ciri khas dalam arsitekturnya. Banyaknya arca Siwa yang diletakkan di pelataran menandakan bahwa candi ini merupakan candi Siwa.

2. Tidak ada ukiran pada candi

Jika di pelataran terdapat arca Siwa, maka tepat di tengahnya terdapat candi. Dasar candi atau Batur setinggi 1,5 meter tanpa hiasan atau relief di dindingnya.

Tidak ada hiasan pahatan yang terlihat di pintu masuk candi. Pintunya tepat berada di tengah-tengah candi. Untuk menuju pintu masuk terdapat tangga yang juga tidak diapit oleh hiasan pahatan atau relief seperti candi lainnya.

Ciri yang menonjol dari candi ini adalah ukiran sederhana di pintu masuk berupa kepala besar atau kala. Keistimewaan lainnya adalah terdapat relung di kiri dan kanan pintu tempat meletakkan arca.

Ukiran dan relief sederhana ini menunjukkan bahwa pembangunan candi belum selesai pada saat ini. Atap candi berbentuk meru berundak dengan ukuran lebih kecil di bagian atas.

3. Sisa terakhir dan satu-satunya dari kerajaan Singasari

Sebagai salah satu kerajaan terbesar di Nusantara, nama Singasari dikenal masyarakat hingga saat ini. Nama candi juga akan selalu membangkitkan kisah Ken Arok dan ketenarannya saat itu. Sayangnya, meski Singasari adalah kerajaan besar, namun tidak banyak jejak peninggalannya.

Candi yang dibangun pada tahun 1300 M dan dipersembahkan untuk Kertanegara ini merupakan satu-satunya peninggalan Singasari yang tersisa. Selain itu, candi ini juga merupakan pewaris terakhir kerajaan Singasari.

Kepopuleran candi ini tak lepas dari nama besar Ken Arok dan Kerajaan Singasari. Faktor inilah yang membuat candi ini terkenal di kalangan masyarakat dan sering dikunjungi wisatawan.

4. Konstruksi sedang berlangsung

Candi Singasari tidak seperti candi pada umumnya yang dipenuhi pahatan relief di dindingnya. Ada beberapa ukiran, namun sangat sederhana dan tidak memenuhi dinding candi. Ukiran sederhana ini menimbulkan perbedaan pendapat tentang pembangunan candi.

Proses pembangunan candi ini diperkirakan belum selesai, terbukti dengan berbagai hal yang terlihat disana. Padahal, jika melihat luas kompleks candi yang cukup luas, sebenarnya ada beberapa bangunan lain yang sedang dibangun.

Selain itu, arca-arca di kompleks candi juga tampak tidak lengkap, seperti arca yang bentuknya menyerupai lembu Nandini dan lembu Durga. Rupanya arca atau arca tersebut belum jadi.

5. Memiliki banyak nama

Tidak hanya Singasari yang digunakan sebagai nama candi, namun ada juga nama lain. Candi ini disebut juga Candi Ungkup atau Candi Cungkup karena kondisi bangunannya saat ditemukan sudah rusak parah.

Nama lainnya candi menara karena bentuk bangunannya yang tinggi sebenarnya menyerupai menara. Ada nama lain yaitu Candi Renggo yang diambil dari sosok Raja Kertanegara yang penuh kebaikan. Renggo sendiri berarti kepribadian yang baik.

6. Patung penjaganya adalah yang tertinggi di dunia

Meski ukuran candinya kecil, namun ada yang unik dari candi ini. Ukuran candi sebenarnya kecil, namun arca penjaga yang diletakkan di sisi candi memiliki bentuk yang besar. Bahkan konon patung penjaga candi di sini merupakan yang terbesar di dunia.

Arca penjaga setinggi 4 meter itu diberi nama Dwarapala. Nama Dwarapala berarti “penjaga pintu gerbang” atau “penjaga jalan menuju keraton atau candi”. Bentuknya menyerupai raksasa dengan taring dan wajah yang menyeramkan.

Di tangan raksasa itu ada gada, sejenis alat pemukul besi. Jika patung penjaga tingginya 4 meter, maka seluruh candi berukuran panjang 15 meter dan berukuran 14 x 14 meter.

lokasi dan rute

Alamat Candi Singasari adalah Jalan Kertanegara, Candirenggo, Singosari, Kabupaten Malang. Jika Anda pergi ke sana dengan mobil pribadi, Anda bisa mulai dari Jalan Mondoroko atau cari BCA KCP Singasari dan lihat di sebelah Jalan Kertanegara.

Sekarang ikuti saja Jalan Kertanega ke arah timur hingga menemukan lokasi candi di sisi utara atau kiri jalan.

Tiket masuk dan jam buka

Tidak ada biaya bagi pengunjung untuk memasuki area candi, tetapi mereka dapat memberikan sumbangan sukarela. Kuil ini terbuka untuk wisatawan setiap hari tanpa batas waktu. Siapa pun bisa datang ke kuil setiap jam dari pagi hingga malam karena buka 24 jam sehari.

kompleks candi

Karena merupakan tempat wisata, ada beberapa fasilitas umum yang tersedia di kompleks dan di sekitar pura yang dapat digunakan pengunjung dengan bebas. Fasilitas yang tersedia antara lain tempat parkir, penjual makanan, paviliun, toilet dan shelter.

Diploma

Candi Singasari di Jalan Toyomarto, Candirenggo, Kabupaten Malang merupakan peninggalan salah satu kerajaan terbesar di Indonesia. Candi yang dipersembahkan untuk Raja Kertanegara itu diduga tidak selesai karena pemberontakan Jayakatwang.

Candi ini merupakan peninggalan terakhir kerajaan Singasari sebelum runtuh akibat pemberontakan. Siapa pun dapat mengunjungi kompleks candi secara gratis. Kuil ini terbuka untuk umum 24 jam sehari.

Source: www.tempatwisata.pro

Related Articles

Back to top button