Berita Wisata

Cuaca ekstrem di penghujung tahun, LPBINU meminta masyarakat berhati-hati dalam memilih tempat wisata

Jakarta, NU online
Pengurus Besar Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI PBNU) mengimbau masyarakat lebih berhati-hati dalam memilih tempat wisata agar terhindar dari kondisi cuaca ekstrem di penghujung tahun. Diperkirakan selama liburan Natal dan Tahun Baru 2023, potensi cuaca buruk masih ada karena adanya anomali cuaca di beberapa lokasi.

“Kami mencermati sejumlah daerah dan beberapa destinasi wisata, ada kondisi cuaca ekstrim seperti hujan disertai badai dan gelombang tinggi,” kata M Ali Yusuf, pengurus LPBI PBNU. NU onlineSelasa (27/12/2022).

Menurutnya, tempat yang harus diwaspadai adalah pantai, sungai, dan air terjun. Bagi orang-orang yang berlibur di aliran sungai dan air terjun, apalagi sekarang ada kecenderungan wisata glamping, jika terjadi hujan deras lebih dari dua jam, Anda perlu waspada.

“Sekarang Baik ini musim turis glamping, sekarang, ketika hujan lebih dari dua jam, kami harus siap mencari tempat yang aman dan keluar dari daerah itu,” jelasnya.

Sementara bagi yang melakukan perjalanan di wilayah pesisir, lanjutnya, penting untuk terus memantau informasi dari lembaga resmi/berwenang, seperti Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

“Faktanya adalah kita harus pergi ke mana pun kita harus dipersiapkan dengan baik (dipersiapkan dengan baik). Cari informasi dulu. Karena keselamatan itu yang utama, itu penting,” jelas Ali.

Hubungi BMKG
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi adanya fenomena tambahan yang membuat kondisi cuaca ekstrem semakin intens dan berpotensi terjadi di wilayah Indonesia hingga awal tahun 2023.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan BMKG mengeluarkan pernyataan potensi kondisi cuaca ekstrem yang bisa terjadi dalam sepekan sejak 21 Desember 2022 hingga 1 Januari 2023.

“Sebab sejak itu, pada 21 Desember setidaknya ada 4 fenomena di atmosfer atau fenomena ekstrem yang terjadi secara bersamaan, saling menguatkan,” kata Dwikorita dalam jumpa pers virtual, Selasa (27/12/2022). .

“Untuk itu, peringatan dini pertama kami sampaikan pada 21 Desember, potensi kondisi cuaca buruk selama periode Tahun Baru Natal,” tambahnya.

Penceramah : Syifa Arrahmah
Penerbit : Aiz Luthfi

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button