Berita Wisata

Danau Sicikecike tempat wisata legendaris di Dairi ini wajib anda sewa guide agar tidak tersesat

TRIBUN-MEDAN.COM, DAIRI – Tempat wisata alam Danau Sicikecike yang terletak di Desa Lae Hole, Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi ini menawarkan pemandangan alam yang indah untuk dinikmati.

Aliran air terjunnya tidak hanya menambah pesona keindahan alam, ditambah dengan kejernihan air dan pepohonan yang menambah ketenangan wisatawan.

Terletak sekitar 21 kilometer dari kota Sidikalang, Danau Sicikecike merupakan salah satu hutan cagar alam dan hutan pelestarian alam yang berada di bawah pengelolaan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara.

Perlu diketahui, saat berkunjung ke Danau Sicikecike, wisatawan tidak perlu membayar tiket masuk. Namun wisatawan sebaiknya menyewa guide sebagai pemandu agar tidak tersesat.

Ada legenda menarik tentang Danau Sicikecike, begitu juga ulasan yang dirangkum Tribun Medan Dinas Pariwisata Kabupaten Dairi.

Baca Juga: 3 Rekomendasi Tempat Wisata di Sumut yang Wajib Dikunjungi Saat Libur Natal dan Tahun Baru

Sebelumnya Danau Sicikecike adalah sebuah desa/kuta. Sicikecike terdiri dari 5 sampai 7 rumah menurut adat desa Pakpak yaitu “Uga one bale” yang dibangun menurut arsitektur Pakpak beratap ijuk disertai tiang kayu bulat besar.

Kuta Sicikecike diperintah oleh seorang raja bernama “Naga Jambe” yang memiliki 2 istri yaitu Berru Saraan dan Berru Padang. Dari Berru Saraan, ia memiliki 3 orang anak bernama Raja Ujung Raja Angkat dan Raja Bintang.

Sedangkan dari Berru Padang Raja Naga Jambe, mereka memiliki 4 orang anak bernama Raja Capah, Raja Kudadiri, Raja Gajah Manik dan Raja Sinamo. Seluruh desa hidup rukun dan damai serta memiliki makanan dan pakaian yang cukup, karena tanah di sekitarnya luas dan subur, sehingga menghasilkan panen yang melimpah.

Suatu hari, Raja Naga Jambe sedang menanam padi dan seluruh masyarakat desa Sicikecike meninggalkan desa untuk pergi ke ladang Raja Naga Jambe, seperti kebiasaan di Kuta, saling membantu. Hanya satu orang yang tinggal di desa tersebut, karena sudah tua dan sakit, sehingga tidak bisa membantu lagi, yaitu Berru Saraan, istri pertama Raja Naga Jambe.

Menurut adat, makanan para pekerja dimasak di ladang, sedangkan makanan penduduk desa, yaitu Berru Saraan, diantar dari ladang. Sore hari, Berru Saraan berharap makanannya diantarkan untuk makan siang, namun hingga sore hari, tidak ada yang mengantarkan makanan kepadanya, yang membuatnya sangat lapar dan perutnya kenyang.

Berru Saraan sangat sedih karena tidak diurus, sehingga air matanya mulai mengalir. Ia mengusap kucing di pangkuannya yang menjadi sahabatnya di rumah sambil menyampaikan kesedihannya kepada Tuhan.

Dikatakan bahwa tiba-tiba langit yang cerah tiba-tiba menjadi gelap dengan awan tebal dan hujan lebat turun disertai kilat dan guntur yang terus menerus. Tak lama kemudian, desa Sicikecike mulai tenggelam bersama Berru Saraan dan kucingnya, hingga menjadi sebuah danau yang hingga kini disebut Danau Sicikecike.

Setelah kejadian ini dalam kesedihan mereka berpisah untuk mencari daerah tempat tinggal masing-masing.

Baca juga: Pantai Gratis, Tempat Wisata di Danau Toba, Berkunjung Bersama Keluarga

Raja Naga Jambe beserta 3 anaknya dari Berru Saraan yaitu Raja Ujung pindah ke Kota Sidikalang tepatnya di simpang pasar lama Kuta Kalang Simbara, Raja Lift pindah ke Kuta Sidiangkat, sedangkan Raja Bintang pindah pindah ke Kuta Tambun dan Kuta Bintang.

Inilah sebabnya mengapa Kuta tua bernama ‘Kuta Sitellu Nempu’ karena dihuni oleh tiga bersaudara.

Untuk ke 4 orang anak Raja Naga Jambe dari Berru Padang mereka pindah ke tempat yang berbeda yaitu Raja Capah pindah di sekitar Kuta Bangun, Raja Kudadiri Bahu pindah di sekitar Kuta Sitinjo yang sekarang menjadi Kecamatan Sitinjo, Raja Gajah Manik pindah ke Sungai Raya.

Raja Sinamo pindah ke daerah sekitar Tinada Pakpak Simsim yang sekarang menjadi Kabupaten Pakpak Bharat. Meski berpisah, 7 marga ini tetap mengakui Sicikecike (lebbuh) mereka terbukti dengan ziarah yang dilakukan bersama.

(Cr7/Tribun-Medan.com)

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button