Berita Wisata

Dari Whatsapp Bupati Magetan, tempat wisata ini muncul dari keterpurukan

Awalnya tidak banyak yang ditawarkan dari tempat wisata alam di Desa Alastuwo, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan ini.

NUSADAILY.COM – MAGETAN – Awalnya tidak banyak yang ditawarkan dari tempat wisata alam di Desa Alastuwo, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan ini. Sebelumnya, itu hanya lahan pinus lindung milik Perhutani. Teguh Harianto (33), warga Desa Alastuwo, belakangan berhasil menyulapnya menjadi tempat wisata berwawasan alam.

Berangkat dari modal yang dipinjam dari bank, Teguh pun mempercantiknya dengan jalan setapak yang mengelilingi tempat ini serta menambahkan gazebo untuk mempercantiknya. Ada kantin tempat mereka menjual makanan dan dilengkapi dengan toilet.

BACA JUGA: Kapol PP Magetan: Mari kita lawan rokok ilegal, rokok ilegal merugikan keuangan negara

Tapi sial ketika badai covid-19 melanda negara itu. Terpaksa tutup dua tahun, tidak ada pemasukan dari tempat ini, berkali-kali meminta penangguhan cicilan pinjaman. Ia mengaku sempat menelantarkan tempat wisata yang disebut Buper (berkemah) Alastuwo itu.

Dua tahun fakum bukanlah waktu yang singkat baginya, apalagi mengambil pinjaman di bank dan ekonomi keluarga. Dengan covid 19 berangsur menurun. Ia mengaku masih belum beranjak, ia mengunjungi tour operator untuk belajar, tour operator dari Srambang Ngawi ke Batu Malang untuk belajar.

“Di mana saya mencari referensi, dari Ngawi ke Batu Malang. Sampai akhirnya saya memberanikan diri untuk Whatsapp Pal Woto, Bupati Magetan minta saran dan petunjuk,” ujarnya kepada nusadaily.com, Selasa (22/11/2018). 2022).

Pesan WhatsApp bapak 2 anak ini kepada Bupati Suprawoto, “Halo Pak Bupati mohon petunjuknya, Covid 19 sudah reda. Apa tips kita agar pariwisata bangkit dan aktif kembali,” kata Teguh.

Saat itu WhatsApp-nya dan kalimat Pak Woto langsung dibalas, mohon maaf tidak bisa datang dan memberi nasehat dengan alasan masih di luar kota. Beberapa hari kemudian, Suprawoto diam-diam datang menemuinya di Buper Alastuwo.

Dari sinilah titik tolak tempat wisatanya lahir berkat pertemuannya dengan Bupati Magetan Suprawoto. Ia mendapat motivasi, ilmu dan dorongan langsung dari orang nomor satu di Magetan itu.

“Nasihatnya untuk saya adalah berinovasi. Kita disuruh jemput bola, bukan menunggu turis datang. Kita disuruh keluar menawarkan ke instansi terutama sekolah, instansi pemerintah, swasta hingga masyarakat. Dan tentunya hasilnya sangat positif. Itu yang akan kita teruskan. Kita akan tawarkan kepada banyak pengunjung yang tertarik untuk camping di sini,” jelasnya.

Teguh mengaku kewalahan dan harus mengatur jadwal agar tidak terjadi bentrok. Setiap weekend selalu penuh dengan kegiatan, camping di Buper Alastuwo tidak ribet, karena pihak pengelola sudah menyiapkan paket tanpa harus membawa perlengkapan sendiri.

BACA JUGA: Potret Keluarga Marto Kemis, Pahlawan Pendidikan Magetan yang Buta Huruf

“Di sini isian atau camping tidak ribet. Paket, tenda, dan konsumsi sudah kami siapkan. Harga mulai dari Rp 50.000 hingga Rp 150.000,” jelasnya.

Yang jelas, kata Teguh, Bumi Perkemahan Alastuwo keluar dari krisis berkat pertemuan dan nasehat ilmiah Bupati Magetan Suprawoto. Bahkan kini, Teguh bisa mempekerjakan hingga 18 karyawan. Buper Alastuwo merupakan salah satu dari 7 tempat perkemahan terpopuler di Magetan.(ke/eky)

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button