Berita Wisata

Desa Malangga Toli Toli masuk Top 50 desa wisata terbaik versi ADWI 2022

Syafira | Sabtu 22/10/2022 07:28 WIB

Desa Malangga, Sulawesi Tengah masuk dalam Top 50 Desa Wisata Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022

Desa Wisata Malangga Toli Toli termasuk dalam Top 50 Tours. (Jurnalis foto).

Sulawesi Tengah, Jurnas.com- Desa Malangga, Kabupaten Toli Toli, Sulawesi Tengah masuk dalam 50 Besar Desa Wisata Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022. Delegasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berkunjung Desa. Kali ini Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno tidak bisa hadir. Menteri Mas -sapaan Sandiaga Uno- diwakili Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Vinsensius Jemadu.

Desa wisata tersebut telah lolos uji standar penilaian tim juri yang terdiri dari tujuh kategori. Yaitu 1. Daya tarik wisata (alam dan buatan, seni dan budaya), 2. Souvenir (kuliner, fashion, dan kerajinan), 3. Keluarga angkat, 4. MCK umum, 5. Digital dan kreatif, 6. Kebersihan, Kesehatan, Keamanan , dan Lingkungan Berkelanjutan (CHSE), dan 7. Kelembagaan Desa. Mereka nantinya akan mendapatkan saran dan pendampingan dari BCA melalui program Mitra Bakti BCA.

Delegasi Kemenparekraf tiba di titik drop off dan disambut hangat oleh masyarakat sekitar. Mereka kemudian diiringi dengan tarian Maragai sebagai tanda penghormatan kepada para tamu yang datang.

Vinsensius mengatakan, permasalahan yang sering dihadapi para pelaku ekonomi kreatif adalah akses pemasaran, promosi, permodalan dan juga akses bahan baku. “Semua media yang kita miliki akan kita gunakan untuk membantu pariwisata di Toli-toli,” ujarnya baru-baru ini.

“Di Kemenparekraf, ada daerah yang memiliki program bedah desain. Mereka akan pergi ke daerah-daerah yang memiliki produk e-craft yang luar biasa namun kemasannya masih minim, kita akan membuatnya lebih kekinian,” lanjutnya.

Dari sisi promosi, kata Vinsesius, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sedang mencari produk ekonomi kreatif di platform e-commerce dan online. Ini merupakan salah satu langkah yang dilakukan pemerintah untuk go digital. Berbicara tentang potensi wisata, desa Malangga memiliki kekhasan pada bagian atap rumahnya yang dikenal dengan nama rumah “Langko”. Penduduk setempat membuka dan menutup atap mereka untuk mengeringkan barang-barang seperti cengkeh untuk mendapatkan sinar matahari langsung. Selain itu, masyarakat juga terkenal dengan produk gula merah yang masih diolah secara tradisional.

Upacara panen tradisional dan tradisi sumpit masih dilakukan setiap tahun. Selain itu, keindahan alam desa ini juga menjadi hal yang menarik bagi wisatawan yang datang berkunjung ke desa Malangga, terdapat jalur sungai di tengah desa yang sering menjadi tempat pemandian wisatawan dan tidak jauh dari pusat desa. ada air terjun malane.

Selain itu, ada juga Air Terjun Malane yang dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan roda dua atau empat dengan waktu tempuh sekitar 10 menit dari pusat desa kemudian berjalan kaki sekitar 10 menit untuk sampai ke pusat air terjun. Keindahan alam dan sejuknya aliran air menjadikan objek wisata alam ini sebagai tempat favorit untuk menghabiskan akhir pekan.

Rumah Langko merupakan bentuk hunian bagi sebagian besar penduduk setempat. Mata pencaharian penduduk adalah penghasil cengkeh, kakao dan kelapa. Adapun kekayaan seni dan budaya, desa ini memiliki tarian Moduai. Merupakan tarian yang melambangkan penyambutan tamu yang berkunjung ke Kabupaten Tolitoli. Konon pada masa kerajaan di Kabupaten Toli Toli, tarian ini sering digunakan untuk menyambut tamu kerajaan yang berkunjung ke Kabupaten Toli Toli.

Lalu ada Maragai. Ini merupakan tarian etnik masyarakat etnik Tolitoli yang pada waktu itu dibawakan untuk menyambut raja dan tamu kerajaan. Gerakan dasar dari tarian ini adalah gerakan silat, jadi pria yang melakukan tarian ini.

TAGS : Desa Wisata Malangga Penghargaan Desa Wisata Kemenparekraf

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button