Berita Wisata

Desa Pela, Rumah Konservasi Landak Mahakam di Kukar

JAKARTA – Desa Pela menjadi magnet wisata baru di Kalimantan Timur. Desa yang terletak di dalam Sungai Mahakam ini juga menawarkan nuansa wisata sungai yang sangat padat.

Desa Pela merupakan salah satu desa tertua di Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur.

Kutipan dari halaman Discominfo Kalimantan Timur, Pada 16 Juni 2018, Pemerintah Kabupaten Kukar menetapkan Desa Pela sebagai desa wisata. Sejak saat itu, pengembangan ekowisata di desa ini terus berlanjut dan Desa Wisata Pela mulai mendapat kunjungan wisatawan dari Kaltim sendiri maupun dari luar daerah.

Desa Pela terletak di tepi anak sungai Mahakam dan di ujung muara Danau Semayang. Danau Semayang sendiri merupakan salah satu dari tiga danau terbesar di Kalimantan Timur.

Desa Pela memiliki daya tarik wisata yang menarik. Desa ini merupakan desa nelayan dengan wajah desa pesisir yang didominasi oleh rumah kayu dan jembatan. Jembatan kayu serbet menjadi jalan utama yang menghubungkan setiap rumah. Karena wilayah desa Pela dikelilingi oleh sungai, rawa dan danau.

Desa Pela menawarkan beberapa destinasi wisata bagi pengunjung. Diantaranya adalah perjalanan sungai dari Dermaga Kota Bangun ke Desa Pela yang dapat ditempuh dalam waktu sekitar 30 menit dengan mobil. perahu dayung. Kemudian ada juga kunjungan ke desa pesisir untuk menginap dan melihat langsung aktivitas para nelayan di desa tersebut.

Desa ini juga menawarkan homestay disiapkan langsung dari rumah penduduk desa setempat.

Desa Pela memang ditata sangat indah sebagai objek wisata dengan menawarkan spot foto yang indah instagramable. Pengunjung tidak perlu takut tersesat, di banyak sisi desa Pela terdapat papan informasi tentang desa dan peta wisata.

Tidak berhenti sampai di situ, Desa Pela juga menawarkan wisata edukasi melalui Museum Desa Pela atau Museum Nelayan. Museum ini memamerkan alat tangkap yang ramah lingkungan.

Masyarakat Desa Pela memegang teguh komitmennya untuk menjaga lingkungan dengan melakukan kegiatan penangkapan ikan secara tradisional tanpa illegal fishing.

Lebih menarik lagi, Desa Pela juga merupakan kawasan konservasi bagi Pesut Mahakam. Konservasi dilakukan di Desa Pela bekerjasama dengan Yayasan Rare Aquatic Species Indonesia (RASI).

Diperkirakan ada sekitar 17 spesies mamalia laut yang hidup di Sungai Mahakam, Desa Pela dari total 80 spesies lainnya di sepanjang Sungai Mahakam.

Desa Pela memang rumah bagi mamalia Mahakam Pesut. Penduduk desa ikut menjaga keberadaan Pesut Mahakam yang tinggal di Muara Sungai. Memang, penduduk desa juga menyelamatkan dan menyelamatkan lumba-lumba yang ditemukan atau bahkan mati di tepi sungai.

Memenangkan ADWI Award 2022
Pada ajang ADWI 2022, Desa Pela meraih penghargaan dan menjadi Juara 3 Desa Wisata Terbaik Kategori Kelembagaan Desa ADWI 2022.

Pencapaian tersebut tentu menyulut semangat masyarakat Desa Pela untuk terus menjaga keberlangsungan destinasi wisata dan mereka yang “tinggal” di sana untuk bisa terus tumbuh, berkembang hingga berdampak positif yang langgeng.

Sebelumnya, Desa Pela juga pernah meraih Penghargaan Bupati Kukar untuk Pokdarwis Aktif tahun 2020, Desa Wisata Lestari Bersertifikasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tahun 2021, dan ADWI Top 100 2021.

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button