Berita Wisata

Desa Wisata Alam Randuwana di Pasuruan Sejuk

Desa Wisata Alam Randuwana di Pasuruan Sejuk

Artikel pertama

JATIMSATINEWS.COM: Meski tidak ada libur bersama untuk menyambut Natal dan Tahun Baru, banyak orang memanfaatkan libur anak untuk berwisata ke luar kota, khususnya Malang.

Pantauan saya, di sepanjang jalan tol dari Madiun hingga Malang, terlihat ramai. Begitu juga sebaliknya. Rata-rata kendaraan didominasi plat nomor di luar Surabaya. Rest area KM 623 juga penuh dengan kendaraan.

Liburan Nataru juga saya manfaatkan untuk bersilaturahmi dengan sesama wartawan Satu Berita Jawa Timur di Randuwana, Pasuruan. Ini adalah pertemuan dan perjalanan pertama saya ke Randuwana.

Selain sebagai ajang pemersatu, pertemuan ini juga menjadi kesempatan untuk belajar dari wartawan dan Kompasianer Yon Bayu, saya memanggilnya Bang Yon.

Tak kalah pentingnya, Anis Hidayatie selaku redaktur Jatim Satu News memilih Randuwana untuk pertemuan tahunan tersebut. Dalam pertemuan itu, Anis Hidayatie yang saya panggil Ibu Anis, memprakarsai pembentukan pers tulis pada awal tahun 2023.

Meskipun kota Pasuruan sudah tidak asing lagi bagi saya, saya tidak tahu banyak tentang kota tersebut, apalagi tentang jalan yang harus dilalui untuk sampai ke Randuwana lebih cepat, hemat dan tepat waktu.

Kalau cari di Google pasti banyak informasi tentang Randuwana, tapi homestay yang disiapkan Bu Anis susah banget. Tempatnya tidak terdeteksi oleh google maps.

Saya telah tertipu beberapa kali oleh instruksi kartu. Jika Anda patuh, satu-satunya mobil akan jatuh.

Saya telah bertanya di grup, tetapi karena saya datang terlalu awal, tidak ada yang membagikan lokasi mereka. Saya mencoba bertanya kepada beberapa warga yang sedang melintas. Mereka malah tidak memberikan jawaban yang pasti, mereka hanya disuruh maju, masih jauh, lalu belok kanan, belok kiri.

Ada juga yang menjawab, “Oh, di sini kan ada host family?” ya… kenapa mereka bertanya ketika saya menanyakan nama hostelnya.

Saya terus mengikuti petunjuk di peta sampai saya bertemu dengan sekelompok monyet di jalan raya. Sayang fotonya kurang jelas, karena terhalang oleh jendela mobil dan mereka berhamburan di hutan.

Usai berjalan-jalan di hutan Randuwana, menjelang tengah hari, salah seorang wartawan membagi posisinya. Saya juga memanggilnya untuk melanjutkan dari bagian terakhir yang saya tinggalkan seperti yang diinstruksikan oleh peta.

Ternyata saya berada di pertigaan menuju homestay Randuwana, tapi saya tetap berbelok ke barat sekitar 300 meter.

Setelah berbicara dengan kepala dusun setempat yang hadir dalam pertemuan tersebut, peta tidak menunjukkan penginapan tersebut.

“Entah dusun saya tidak terdeteksi Google, atau banyak orang tersesat di dusun tetangga,” jelas Kasun Abdul Kholik.

Setelah Kasun menjelaskan jalan yang biasa kepada saya, saya menyadari bahwa jalan yang baru saja saya lalui agak rumit.

*Desa Wisata Randuwana*

Randuwana terletak di Desa Kertosari, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan.

Untuk menuju Desa Wisata Randuwana dari arah Madiun dan sekitarnya atau dari arah Malang dapat keluar melalui Tol Purwodadi atau Tol Pandaan.

*Pintu Keluar Pandaan*

Sewaktu saya berangkat, saya masuk melalui tol Madiun dan keluar melalui tol Pandaan. Keluar tol lalu belok kiri menuju Purwodadi.

Perjalanan menuju desa Kertosari dari pintu keluar Pandaan cukup lama, sekitar 30 menit. Seperti yang dikatakan sebelumnya, saya mengikuti peta dan memasuki desa Kertosari melalui hutan dan perkebunan hanya dengan satu mobil.

Untuk memasuki desa Kertosari, khususnya keluarga angkat Aisyiyah Training Center (ATC) lebih dekat melalui pondok pesantren putri “Babul Kharat”.

Dari pondok pesantren ke desa wisata Randuwana, tidak lebih dari 5 menit.

*Pintu Keluar Tol Purwodadi*

Saat pulang, tim Jatim Satu News meminta saya masuk melalui tol Purwodadi, agar lebih dekat.

Dari Desa Kertosari tepatnya Pondok Pesantren ‘Babul Kharat’ menuju pintu Tol Purwodadi berjarak sekitar 500 meter kurang lebih 30 menit.

Dari liku-liku perjalanan saya menuju desa wisata Randuwana baik dari Malang maupun Surabaya lebih dekat melalui tol Purwodadi.

*Desa Wisata Randuwana*

Saya tiba di Randuwana Homestay milik Aisyiyah Training Center (ATC) sekitar pukul 11.30 WIB. Sehingga saya tidak sempat berkeliling lokasi wisata.

Menurut informasi dari berbagai sumber, antara lain Kasun, Abdul Kholik, Desa Wisata Kertosari memiliki destinasi wisata yang beragam. Seperti, Desa Buah Tin, Randuwana (Hutan Randu), Air Terjun Gunung Baung, Agrowisata Win, Embung Gusar, Arung Jeram (Rafting) dan Desa Tarzan (Oma Kreasi).

Selain itu, ada juga berbagai wisata edukasi, seperti membatik, edukasi lingkungan, outing, tanaman organik, budidaya pohon ara, dan berbagai pelatihan pelestarian lingkungan. .

Semoga bermanfaat

Penulis : Sri Rohmatiah Jalil

komentar yang muncul adalah tanggung jawab pemberi komentar, sebagaimana diatur dalam undang-undang ITE

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button