Tempat Wisata

Desa wisata suku Baduy Alam Asri dengan kehidupan unik Desember 2022

Desa wisata suku Baduy Alam Asri dengan kehidupan unik Desember 2022

Biaya masuk Desa Wisata Suku Baduy : Rp 5.000Jam buka: 24 jamTidak Telepon: Alamat: Kadujangkung, Bojong Menteng, Leuwidamar, Lebak, Banten, Indonesia, 42362

desa wisata Baduy merupakan desa yang menjaga keindahan alam dan budayanya. Wisatawan dapat mengalami berbagai tradisi dan keunikan budaya selama perjalanan mereka di sini. Misalnya masyarakat yang setiap hari bertelanjang kaki, hidup di atas panggung, belajar menenun dan tradisi Kawalu. Bahkan buah yang berharga dari desa ini adalah durian.

Harga tiket masuk Desa Wisata Suku Baduy

Tidak perlu membeli tiket untuk memasuki kawasan desa wisata ini. Jika Anda membawa mobil, Anda dapat memarkirnya di tempat parkir dengan harga yang wajar. Sedangkan bagi yang ingin menginap, berikan harga yang setulus-tulusnya kepada pemilik rumah di Baduy sebagai imbalannya. Tidak ada standar dari orang Baduy.

Harga tiket masuk Desa Wisata Suku Baduy
tiket masuk Rp5.000
PARKIR MOTOR Rp5.000
area parkir Rp 10.000

Baca: Tiket GUNUNG LUHUR Lebak & Pesona Awan Menakjubkan

jam buka

Tidak ada jam buka khusus untuk mengunjungi Desa Wisata Suku Baduy. Buka 24 jam untuk wisatawan. Tapi syaratnya harus melapor ke Kepala Desa Kanekes. Pihak berwenang mengontrol kedatangan wisatawan.

jam buka
Setiap hari 24 jam

Daya tarik Desa Wisata Suku Baduy

Desa Wisata Baduy bukan hanya sebuah desa, tetapi memiliki banyak atraksi yang tidak biasa untuk ditawarkan. Keindahan alam, keramahan masyarakatnya dan jauhnya pengaruh teknologi menjadi daya tarik tersendiri. Bahkan banyak wisatawan baik lokal maupun mancanegara yang menginap dan mempelajari budaya di desa ini.

Wisata alam dengan meninggalkan teknologi

Desa Wisata Baduy bisa menjadi tujuan bagi mereka yang ingin menjauh dari hiruk pikuk kota. Sangat cocok sebagai tempat menikmati pemandangan alam yang asri, asri dan sejuk. Bergaul dengan masyarakat Baduy yang ramah.

Rasakan kehidupan sehari-hari di desa terpencil tanpa listrik. Transportasi hanya berdasarkan kaki telanjang. Mandi dan bersihkan diri Anda tepat di sungai. Tidak ada sinyal WIFI atau data seluler.

Apakah Anda benar-benar tinggal di negara belakang tetapi lingkungan telah diatur. Selain itu, saat memasuki kawasan Kampung Baduy Dalam, dilarang mendokumentasikan kegiatan dengan kamera atau ponsel. Anda tidak akan menemukan hal-hal berbau teknologi di desa ini. Larangan menggunakan budaya modern sangat ketat dan sakral.

Baca: Negeri di Atas Awan Tawarkan Pemandangan Spektakuler

Kunjungan ke rumah adat suku Baduy

Rumah Badui beratap jerami - anto kapRumah Badui beratap rumbia (Foto: Google Maps/ Anto Hood)

Selama berada di desa ini, jangan lewatkan untuk berkeliling dan melihat rumah adat suku Baduy. Rumah orang Baduy terkenal dengan materialnya yang ramah lingkungan. Hanya gunakan bahan yang ditemukan di alam.

Memiliki pondasi kayu yang ditopang oleh alas batu, dinding dari rangka kayu yang dilapisi bambu dan beratap daun lontar. Bahkan paku tidak ditemukan di rumah. Meski terbuat dari bahan tradisional, rumah ini tetap kuat dan kokoh.

Salah satu ciri utama rumah adat ini adalah bentuk rumah panggung. Dinding utama tertutup tanpa jendela. Meski rumahnya tidak memiliki jendela, udara di dalamnya tetap sejuk. Karena bahannya seluruhnya terbuat dari kayu.

Baca: Tiket & Aktivitas PANTAI BAGEDUR Lebak

Sungai dan jembatan yang unik

Jembatan akar pohon - rendy dwi widyaswokoJembatan akar pohon di kampung suku Baduy (Foto: Google Maps/ rendy dwi widyaswoko)

Ada dua jembatan di kawasan desa wisata ini yang cukup unik. Bahkan seringkali menjadi spot foto wajib bagi wisatawan. Yakni jembatan yang terbuat dari akar pohon dan jembatan bambu. Meski tidak sekuat jembatan masa itu, struktur dan rangka jembatan cukup layak pakai.

Uniknya, tidak ada bahan manufaktur yang digunakan dalam struktur tersebut. Hanya andalkan bahan baku alami dan rigging kain.

Di bawahnya terdapat aliran sungai yang jernih dan masih asri. Tidak ada polusi dari limbah industri maupun limbah rumah tangga. Kehidupan biota yang terkandung di dalamnya juga terjaga. Termasuk warga, berbagai gerombolan ikan masih mudah ditemukan.

Baca: Pantai Legon Pari: Aneka Aktivitas Wisata

Tempatnya adalah Surga Durian

Salah satu oleh-oleh menarik yang menjadi unggulan di sini adalah buah durian. Apalagi saat musimnya, banyak wisatawan yang datang ke negara ini untuk mencicipi cita rasa durian. Daging durian yang tebal dan rasa yang manis adalah durian yang sangat baik. Wisatawan bisa makan di tempat atau dibawa pulang.

Saksikan tradisi Kawalu

Selain pemandangan alamnya yang indah, desa ini juga menawarkan budayanya yang khas. Salah satu tradisi khas suku Baduy adalah Kawalu. Tradisi ini berupa kegiatan puasa yang dilakukan tiga kali dalam tiga bulan.

Saat upacara Kawalu berlangsung, jemaah akan berdoa untuk kedamaian dan kesejahteraan. Jika wisatawan datang berkunjung saat ini, mereka bisa menyaksikan tradisi Kawalu.

Belajar menenun di desa wisata suku Baduy

belajar menenun - andi larasatiBelajar menenun dari penduduk setempat (foto; Google maps/andi larasati)

Bagi wisatawan yang tertarik dengan dunia tenun bisa belajar di sini. Wisatawan dapat menyaksikan secara langsung kegiatan menenun kain wanita Baduy. Tradisi ini hanya bisa dilakukan oleh para wanita. Namun, wisatawan dipersilakan untuk siapa saja yang ingin mendengarkan.

Proses menenun ini menggunakan benang katun atau sutera. Alat-alatnya masih sangat sederhana terbuat dari kayu. Biasanya dilakukan di bagian depan rumah yang disebut Sosoro, sebutan lain teras rumah Baduy.

Menenun juga merupakan bagian dari tradisi turun temurun yang sudah ada sejak nenek moyang suku ini. Menjadi bagian dari mata pencaharian suku Baduy disamping bercocok tanam.

Dari sini wisatawan bisa belajar tentang rumitnya proses pembuatan kain dari tenun. Bambu dengan bilah kayu yang bertabrakan saat benang ditarik menjadi alat tradisional.

Tentunya hal ini menyulitkan wisatawan pada percobaan pertama. Bahkan produksi satu kain saja membutuhkan waktu yang lama. Tergantung ukuran kain dan motif yang dihasilkan. Untuk kain besar dan desain rumit, prosesnya bisa memakan waktu hingga satu bulan atau lebih.

perabot

Desa Suku Baduy sudah menjadi desa wisata yang sudah melegakan wisatawan. Beberapa di antaranya adalah tempat parkir, warung makan, toilet umum, dan rumah warga yang berfungsi sebagai akomodasi.

Lokasi Desa Wisata Baduy

Desa Wisata Baduy terletak di Kadujangkung, Bojong Menteng, Kec. Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten 42362. Jaraknya kurang lebih 43 kilometer dari kota Lebak, Banten. Jika menggunakan kendaraan, perjalanan menuju lokasi memakan waktu kurang lebih 1,5 jam.

Source: travelspromo.com

Related Articles

Back to top button