Berita Wisata

Desa wisata Tlogoguwo, nikmati keseruan offroad di hutan pinus

Purworejo

Ingin liburan dengan adrenalin? Datang saja ke Hutan Pinus Kalilo di Purworejo, Jawa Tengah yang menawarkan paket off-road dengan pemandangan indah.

Hutan Pinus Kalilo terletak di desa wisata Tlogoguwo sekitar 21 km sebelah timur dari pusat kota Purworejo. Berbagai destinasi juga ditawarkan oleh desa yang terletak di perbukitan Menoreh ini. Dari pemandangan alam yang indah, kuliner yang nikmat, hingga membelah hutan dengan mobil segala medan.

Setibanya di destinasi wisata ini, pengunjung akan diajak untuk menikmati indahnya panorama Hutan Pinus Kalilo. Udara segar menemani pengunjung menjelajahi beberapa tempat di tepi hutan seperti area keluar, Watu Tumpang dan pemandangan indah lainnya.

Usai berfoto, pengelola menyediakan makanan dan minuman khas desa setempat yaitu Gembel dan Teh Gula Jawa. Pengunjung bisa menikmatinya dengan beristirahat di bawah pohon pinus.

Sesaat setelah itu, kita akan diajak naik jeep melewati hutan pinus selama kurang lebih 1,5 jam menuju Embung Tlogoguwo. Selama perjalanan, mereka semua diajak untuk melibas beberapa medan off-road yang benar-benar terpacu adrenalin sembari sesekali mampir di spot-spot yang instagramable untuk berfoto.

Suasana Hutan Pinus Kalilo.Suasana Hutan Pinus Kalilo. Foto: Rinto Heksantoro/detikJateng

Setelah mengosongkan nyali dan meneriakkan tangis yang memecah kesunyian hutan, saatnya istirahat sambil makan dan menikmati proses pembuatan wayang sekaligus menonton pertunjukan.

Pengelola desa wisata Tlogoguwo David Priantoro (29) mengatakan, pihaknya menawarkan paket setengah hari dan sehari penuh. Desa ini memiliki berbagai potensi, namun tidak semuanya dapat dimanfaatkan dengan baik karena beberapa kendala. Ke depan, pihaknya juga merencanakan wisata edukasi pembuatan gula kelapa, kambing etawa dan gua.

“Ada wisata alam, edukasi dan budaya. Untuk paketnya ada yang half day dan full day, harga paketnya Rp 150.000 sampai Rp 250.000. Bahkan ada juga paket wisata goa, tapi kami belum belum banyak dikerjakan,” katanya.

Tak hanya paket wisata yang disediakan pengelola, warga sekitar juga turut mendukung kemajuan wisata dengan potensi masing-masing, seperti pengembangan ekonomi kreatif bubut kayu, tenun, bibit tanaman hingga penyediaan madu Murni Kaligesing. David berharap desanya semakin maju dan dikenal.

Hidangan pemarah dan teh gula Jawa.Hidangan pemarah dan teh gula Jawa. Foto: Rinto Heksantoro/detikJateng

“Semoga desa ini semakin maju pariwisatanya, budayanya tinggi, mungkin menjadi perhatian khusus pemerintah bahwa desa Tlogoguwo ini memiliki potensi yang belum tergarap secara maksimal,” lanjutnya.

Sementara itu, salah satu peserta, Kharisma (23) mengaku senang bisa mengikuti penjelajahan desa wisata Tlogoguwo. Ia sangat terkesan dengan panorama alam dan potensi lain yang dihadirkan.

“Senang banget bisa ikut trip, belum pernah ke sini, baru pertama kali, keren banget,” ujar Kharisma.

Untuk turut serta meningkatkan potensi dan daya tarik wisata yang ada, Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Purworejo menggandeng berbagai pelaku.

“Tujuannya bukan hanya untuk mempromosikan pariwisata, kita juga melihat apakah paket wisata yang mereka tawarkan cocok atau tidak, dari harga yang ditawarkan, fasilitas yang didapat, pengalaman yang dihargai atau tidak. Soal menarik wisatawan,” kata Endah Hanna Rosanti, Kabag Pengembangan Kapasitas dan Promosi Pariwisata Kabupaten Purworejo saat ditemui detikJateng di sela acara.

Tonton Video “Kafe Tanpa Izin di Babarsari Disegel, Ada Perlawanan”
[Gambas:Video 20detik]
(aplikasi/sip)

Source: www.detik.com

Related Articles

Back to top button