Berita Wisata

Dilihat dari potensi wisata Lubuk Ngungun Bonjol, tempat yang bikin para perantau kangen kampung halaman

Langgam.id – Jorong Musus, Nagari Ganggo Hilia, Kecamatan Bonjol, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat (Sumatera Barat) menyelamatkan keindahan alam tempat para perantau merindukan tanah airnya.

Tidak jarang setiap kali hari besar Islam datang, seperti Idul Fitri, tempat indah bernama Lubuk Ngungun ini pasti akan dikunjungi oleh para perantau.

Para perantau akan datang bersama keluarganya, melepas rindu kampung halaman sambil mengenang masa-masa saat bermain dengan pacarnya di tempat ini.

Bahkan, hingga saat ini Lubuk Ngungun masih sering dikunjungi oleh masyarakat sekitar. Anak-anak di sekitar desa menggunakan Lubuk Ngungun sebagai tempat berenang, airnya juga sangat jernih.

Tak hanya itu, keindahan alam di sekitar Lubuk Ngungun juga sangat menawan, dengan hamparan sampah di sekelilingnya.

Lalu ada juga batu karang yang tingginya sekitar 5 meter, dan rimbunnya pepohonan membuat Lubuk Ngungun semakin indah dan eksotis.

Kemudian, sekitar 5 meter dari lokasi juga terdapat goa Kelawet. Ternyata, goa tersebut pernah digunakan sebagai tempat meditasi. Namun, saat ini goa tersebut tertutup timbunan pasir yang hanyut saat debit air Batang Barus meningkat.

Lubuk Ngungun juga dekat dengan pemukiman penduduk, hanya sekitar 150 meter dari jalan utama Jorong Musus.

Lubuk Ngungun merupakan bagian dari Batang Musus, memiliki aliran air yang sangat jernih dan melimpah saat musim hujan.

Ketua Jorong Musus, Masrifal Yandri, mengatakan Lubuk Ngungun memperjuangkannya untuk dikelola oleh masyarakat, terutama para pemuda yang ada di desa untuk dijadikan sebagai objek wisata.

“Kami sudah mengusulkan di Musrenbang Jorong untuk membangun jalan sekitar 50 meter dari lokasi,” kata Masrifal, Rabu (21/9/2022).

Sementara itu, Pengelola Hutan Kemasyarakatan (HKm) Musus Saiyo Satria Budhi Datuk Lelo mengatakan Lubuk Ngungun merupakan potensi ekowisata yang dimiliki Jorong Musus dan perlu sentuhan, sehingga dapat membawa manfaat bagi masyarakat.

Baca Juga: Mengenal Pucuak Koa Goreng: Kuliner Khas Harau dari Daun Kopi

“Untuk mendukung pengelolaan potensi ekowisata ini, masyarakat Jorong Musus sudah memiliki modal sosial, pada tahun 2018 tidak kurang dari 40 kelompok sadar wisata (Pokdarwis) dilatih pengelolaan ekowisata oleh Balai Perhutanan Sosial Daerah (BSKL) Sumatera,” Satrie dikatakan.

Penulis: Bapak Abduh, peserta pelatihan jurnalisme warga “Melangkah Muda” yang diselenggarakan oleh WRI Indonesia di Bukittinggi pada akhir Agustus 2022.

Dapatkan update dan berita terbaru hari ini dari Langgam.id. Ayo gabung di grup Telegram Update Berita Langgam.id, caranya klik lalu gabung. Pertama, Anda perlu menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.

Source: langgam.id

Related Articles

Back to top button