Berita Wisata

Ditutup sementara, pantai Tirtamaya Indramayu terlihat terbengkalai

TIMESINDONESIA, INDRAMAYU – Ditutup sementara, objek wisata Pantai Tirtamaya di Kabupaten Indramayu terlihat sepi dan tidak terawat, Kamis (17/11/2022).

Menurut pantauan lapangan TIMES Indonesia, kondisi pantai tidak terawat dan beberapa fasilitas rusak parah. Selain itu, banyak tumpukan sampah berserakan dan rerumputan yang semakin tinggi.

Tentu hal ini sangat merugikan para pelaku ekonomi yang bersinggungan dengan objek wisata tersebut. Menutup wisata pantai berarti menutup puluhan usaha kecil yang mulai berkembang dan menciptakan pengangguran baru.

Tirtamaya-pantai-b.jpg

Setelah ditelusuri, objek wisata Pantai Tirtamaya ditutup karena tidak ada pejabat yang mau mengurusnya sejak mantan pejabat tersebut memutuskan hubungan dengan pemda pada Desember 2021. Keadaan pantai tersebut ditutup tanpa ada pengelola.

Salah satu pedagang yang juga sekretaris Gabungan Pedagang Pantai Tirtamaya Ayu Wandira mengatakan penutupan wisata ini berdampak pada pedagang lokal.

“Dengan ditutupnya objek wisata tersebut, otomatis kami para pedagang yang tergabung dalam Paguyuban Pedagang Pantai Tirtamaya merasa dirugikan dan perlu penjelasan kapan objek wisata tersebut akan dibuka kembali,” harapnya.

Selain itu, kata Ayu, pedagang sudah berbulan-bulan tidak ada pemasukan. Mereka meminta Pemkab Indramayu membuka kembali objek wisata Pantai Tirtamaya agar ada pemasukan lagi.

“Kami hanya punya satu permintaan, agar objek wisata Pantai Tirtamaya dibuka secepatnya. Karena hidup kami tergantung dari hasil menjual barang kepada pengunjung yang datang ke pantai,” ujarnya. .

Sementara itu, saat ditemui usai menggelar rapat dengar pendapat di gedung DPRD Indramayu, Mahmud, Ketua Ikatan Pedagang Pantai Tirtamaya mengatakan, kasus ini akan ditindaklanjuti kembali pada Senin, 21 November 2022.

Pantai-Tirtamaya-c.jpg

“Kami adakan 2 kali audiensi untuk memperjuangkan dibukanya kembali objek wisata Tirtamaya. Sejak Desember lalu hanya dua momen Lebaran yang bisa dibuka kembali. Yang lainnya sampai saat ini ditutup,” kata Mahmud.

“Kalau saja keinginan kami tidak terpenuhi, maka kami atas nama pedagang pantai Tirtamaya dan organisasi GDP akan menuntut aksi dengan massa yang lebih besar lagi,” jelasnya.

Senada dengan Mahmud, pedagang lainnya, Ato mengaku banyak mengalami kerugian, hingga banyak berhutang untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, sejak pantai Tirtamaya ditutup.

“Demi mempertahankan kelangsungan hidup kami selama pantai ini ditutup, kami terpaksa berhutang. Gali lubang untuk menutup lubang. Saya hanya meminta kebijakan pemerintah daerah untuk membuka kembali objek wisata itu,” katanya. .

**)

Dapatkan update berita pilihan dari TIMES Indonesia setiap hari dengan bergabung di grup Telegram Update TI. Caranya, klik link ini dan join. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button