Berita Wisata

Dua hari hilang, 24 tahun meninggal di Pantai Peleyan

PANRUKAN, Jawa Pos Radar Situbondo – Warga Dusun Pasarean, Desa Peleyan, Kecamatan Panarukan, Situbondo dikejutkan dengan ditemukannya jasad pria di pinggir pantai pada Selasa (27/12) pukul 06.40. Mayat yang ditemukan tanpa busana itu kemudian diketahui sebagai Baihaki, warga Dusun Bantongan, Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan, Situbondo.

Informasi Dikumpulkan Jawa Pos Radar Situbondo, orang yang pertama kali menemukan jasad Baihaki adalah seorang pencari kerang. Sesampainya di belakang tambak udang Raya, ia mencium bau tak sedap. Saat digambar, ternyata ada badan terlentang dan kaki tertutup pasir.

Melihat hal tersebut, si pencari kerang langsung memberikan informasi kepada para pekerja Tambak Raya untuk menghubungi kepala dusun setempat, menghubungi pihak kepolisian. Kemudian, anggota Polsek Panarukan menghubungi tim Inafis Polres Situbondo.

Akhirnya tim Inafis langsung melakukan olah TKP dan mengevakuasi jenazah ke RS Dr Abdoer Rahem Situbondo. Sesampainya di kamar jenazah, puluhan warga Dusun Bentongan, Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan berbondong-bondong menuju rumah sakit. Tujuan mereka adalah untuk mengkonfirmasi identitas tubuh. Tetapi mereka tidak dapat mengenalinya karena mayat itu telah membengkak.

Orang tua dan saudara Baihaki juga datang untuk memastikan. Begitu saudara kandung Baihaki percaya bahwa tubuh itu adalah milik saudara perempuannya, ayahnya langsung menangis. Ia menolak diminta melihat jenazah Baihaki di kamar mayat.

Sementara itu, Rifaldo, seorang teman yang menemani Baihaki melaut, menuturkan Baihaki baru pulang kerja sebagai buruh bangunan di Surabaya. Keesokan harinya, Minggu (25/12), Baihaki mengajak Rifaldo memancing di pantai. Karena tidak ada hasil, dia kembali ke rumah dan memancing lagi di Sungai Dam Lima Kotakan.

“Pagi-pagi dia mancing bereng saya, karena hasil tangkapannya kecil, dia (baihaki) minta saya pindah ke Sungai Kotakan. Tapi saya tidak ikut mancing, setelah diantar saya langsung pulang,” kata Rifaldo.

Katanya Baihaki tidak pulang sampai larut malam. Orang tuanya panik dan mencari Baihaki di sepanjang sungai. Tapi pencarian itu sia-sia. Teman-teman Baihaki yang ikut dalam penelitian juga sama. “Jadi begitu mendengar ada jenazah ditemukan, kami langsung mengejar. Ternyata benar yang meninggal adalah teman saya,” kata Rifaldo.

Kapolsek Panarukan AKP Efendi mengatakan keluarga telah menandatangani surat pernyataan dan tidak akan menuntut siapapun. Mereka memandang kematian Baihaki sebagai bencana. “Keluarga menandatangani surat pernyataan. Jenazah dibawa keluarga untuk dimakamkan,” pungkas Kapolsek Panarukan AKP Affendi. (hum/pri)

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button