Berita Wisata

Dukung pariwisata berorientasi CHSE, BOB bangun toilet di desa wisata Tinalah

KULONPROGO – Mendukung kegiatan wisata di kawasan otoritatif, Badan Otorita Borobudur (BOB) telah menyiapkan program gagasan, salah satunya memfasilitasi pembangunan toilet bersih di destinasi wisata.

President and CEO BOB Indah Juanita mengatakan, desa wisata Tinalah merupakan salah satu desa yang dilalui dalam perjalanan menuju kawasan otoritatif di Purworejo. “Jadi tidak berlebihan untuk meminta maaf untuk setiap langkah menuju daerah kami,” katanya di sela-sela penyerahan toilet bersih di Kompleks Desa Wisata Tinalah, Kalurahan Purwoharjo Kapanewon Samigaluh, Kamis (22/9).

Ia berharap pembangunan fisik di wilayah kewenangan bisa segera dilakukan. Sehingga dapat memberikan dampak yang baik bagi masyarakat sekitar, termasuk di desa wisata Tinalah. Terutama untuk meningkatkan perekonomian daerah. “Sehingga dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar, termasuk perekonomian dan kesejahteraan,” jelasnya.

Program tersebut, kata Indah Juanita, juga merupakan salah satu implementasi dari empat aspek CHSE di destinasi wisata. Meliputi Kebersihan/Kebersihan, Kesehatan/Kesehatan, Keselamatan/Keamanan dan Kelestarian Lingkungan/Kelestarian Lingkungan.
“CHSE di destinasi pariwisata menjadi salah satu faktor penting dalam menopang kepercayaan masyarakat agar bisa kembali berwisata setelah pandemi COVID-19. Pariwisata global,” ujarnya.

Secara terpisah, Indah mengungkapkan, fasilitasi pembangunan toilet bersih di Desa Wisata Tinalah sudah direncanakan sejak tahun 2021. Namun, kendala pendanaan telah kembali fokus dan dialihkan untuk mengatasi Covid-19. Jadi baru tahun ini.

“Meski begitu, pembangunan tidak serta merta dilakukan, perlu lokasi yang jelas dan bersih untuk lokasi pembangunannya,” ujarnya seraya menambahkan, menurut kajian APIP, setiap pembangunan fisik harus mendapat persetujuan dari Dinas PUPR kabupaten. Sementara itu, Kepala Desa Purwoharjo Ari Wibowo mengucapkan terima kasih atas bantuan toilet bersih dari BPOB yang menjadi tolak ukur di sebuah tempat wisata. Pemerintah dan pengelola desa sudah lama memetakan potensi desa. Wisata di Tinalah didasarkan pada pemandangan sawah, sungai dan lanskap perbukitan.

“Ada dua potensi di desa kami, pertama potensi fisik tanah dan profil air. Setelah banjir, bantaran sungai bisa dimanfaatkan, sinar matahari juga melimpah dan bisa dimanfaatkan untuk energi terbarukan,” ujarnya. (Untuk memerintah)

Source: www.krjogja.com

Related Articles

Back to top button