Berita Wisata

Eksplorasi seru desa Kandar, belajar tentang menenun tradisi dan menyelenggarakan tarian tradisional

Kepulauan Tanimbar

Jika berkesempatan mengunjungi Kepulauan Tanimbar, Maluku, jangan lupa untuk menyempatkan diri menjelajahi desa wisata Kandar, Kecamatan Selaru. Desa di salah satu pulau terluar Indonesia ini memiliki beragam pesona yang sayang untuk dilewatkan.

Alih-alih menjadi tempat wisata alam, di desa Kandar Anda bisa menikmati wisata budaya yang unik dan menarik untuk dijelajahi. Namun, Anda tetap bisa menikmati panorama pantai yang bersih. Namun, jika ingin bermain air di pantai, Anda harus berpikir dua kali karena pantai di desa ini merupakan pantai karang yang mungkin tidak cocok sebagai tempat berenang.

Berdasarkan informasi dari Dinas Koperasi, UKM dan Transmigrasi Kepulauan Tanimbar, desa Kandar ditetapkan sebagai desa maju karena hampir 90% masyarakat diberdayakan melalui tenun ikat. Tak heran, jika Anda berkunjung ke Kandar, Anda bisa menemukan alat tenun hampir di setiap rumah warga.

IKLAN

Gulir untuk melanjutkan konten

Menenun biasanya dilakukan oleh perempuan desa secara berkelompok dalam paguyuban dasawisma. Namun ada juga yang menenun di rumah bersama anggota keluarga lintas generasi. Tidak jarang Anda juga menemukan gadis-gadis usia sekolah dasar yang sudah aktif menenun. Pasalnya, keterampilan menenun tampaknya merupakan bakat alami masyarakat Kandar pada khususnya, dan Selaru pada umumnya.

“Proses menenun saat ini dilakukan oleh orang tua kita, nenek moyang kita. Sudah digalakkan dan dipelihara terus menerus secara turun temurun, hingga saat ini bahkan anak usia sekolah pun bisa menenun,” ujar Kepala Desa Kandar. , Harold Wilson Halirat, kepada detik.com.

Batas Foto: detikcom/Agung Pambudhy

Ibu-ibu desa Kandar tidak segan-segan berbagi informasi tentang menenun dengan pendatang baru. Mulai dari proses pemintalan benang, proses pencelupan benang, pembuatan pola ikat, hingga proses penenunan akhir.

Berbagai jenis pola juga bisa Anda alami saat mengobrol dengan para penenun di Desa Kandar. Jika Anda beruntung, Anda juga dapat menemukan tenun dan barang kuno yang semakin langka saat ini. Pasalnya, kain bekas ini berbahan baku katun, prosesnya cukup rumit, dan harganya bisa selangit, hingga 10 juta rupiah atau lebih.

Berkat tradisi menenun ini, Desa Kandar mendapatkan penghargaan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada ajang Penghargaan Desa Wisata 2021. Desa Kandar termasuk dalam 300 desa wisata teratas dari total 1.831 peserta dan merupakan satu-satunya perwakilan desa dari Kabupaten Kepulauan Tanimbar pada event tingkat nasional ini. .

Tenun desa Kandar juga dipamerkan dalam acara besar lainnya, yaitu perayaan MTQ Maluku XXIX. Dengan ini, tenun ikat khas Tanimbar dari desa Kandar tidak hanya dikenal di kabupaten, tetapi sudah mulai diperkenalkan di tingkat provinsi dan nasional.

Source: travel.detik.com

Related Articles

Back to top button