Tempat Wisata

Fakta Unik Candi Abang di Jogja, Tempat Tinggal Para Dewa Mirip Bukit Teletubbies

Candi Abang di Jogja dikenal sebagai kediaman para dewa dan menawarkan pemandangan unik mirip Bukit Teletubbies.

Pura di Kapanewon Berbah, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, belakangan ini tengah menyedot perhatian masyarakat. Hal ini disebabkan terpilihnya Candi Abang sebagai lokasi syuting serial orisinal populer Indonesia “Kretek Girl”.

Dalam serial tersebut, Candi Abang menjadi latar makam Dasiyah atau Jeng Yah yang diperankan Dian Sastrowardoyo dan muncul di episode terakhir.

Candi ini tidak hanya menjadi situs sejarah dan budaya tetapi juga menyembunyikan berbagai fakta unik untuk dijelajahi.

Fakta Unik Candi Abang Sleman

Fakta Unik Candi Abang SlemanFoto oleh Zunan Arief di Google Maps

1. Candi berbentuk piramida

Candi Abang di Yogyakarta merupakan candi dengan struktur limas dan air mancur di tengahnya. Candi ini berdiri kokoh di atas puncak bukit dengan tapak sekitar 36 x 34 meter, namun ketinggian sebenarnya belum dapat dipastikan.

Tangga masuknya ada yang terbuat dari batu putih atau kapur, dan ada pula bangunan candi yang menggunakan batu andesit yang masih belum jelas fungsinya.

Periklanan. Gulir untuk melanjutkan membaca.

2. Lokasinya di atas bukit

Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Candi Abang terletak di atas bukit setinggi sekitar enam meter. Dari luar sulit ditebak kalau di bukit ini terdapat kompleks candi.

Letaknya yang tinggi berkaitan dengan kepercayaan masyarakat Hindu-Buddha yang menganggap tempat tinggi adalah tempat suci bersemayamnya para dewa dan dewi. Bukit ini tampak hijau saat musim hujan dan tandus saat musim kemarau.

3. Bangunan candi bata merah

Nama “Candi Abang” berasal dari kata Jawa “abang” yang berarti merah dan mengacu pada warna batu bata yang digunakan dalam pembangunannya.

Penggunaan batu bata menjadikan candi ini unik karena sebagian besar candi di Yogyakarta dibangun dari batu andesit.

Sebagaimana dijelaskan Ijzerman dalam karyanya “Beschrijving der Oudheden nabij de grens der residencies Soerakarta en Djogdjakarta” terbitan tahun 1891, candi ini terbuat dari batu bata keras. Demikian dikutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

4. Yang tersisa hanyalah puing-puing

Saat ini yang tersisa hanyalah reruntuhan Candi Abang, berdasarkan informasi di situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Struktur utama candi runtuh, seperti dijelaskan oleh Ijzerman dan NJ. Krom menjelaskan hal ini lebih lanjut dalam bukunya tahun 1920 Inleiding Tot De Hindoe-Javaansche Kunst.

Dari kejauhan, tempat bersejarah ini tampak seperti perbukitan pedesaan yang ditumbuhi rerumputan hijau, cocok sebagai tempat istirahat.

5. Situs Peninggalan Mataram Kuno

Candi Abang Jogja yang bercorak Buddha ini diyakini berasal dari masa Kerajaan Mataram kuno sekitar abad ke-9 atau ke-10. Pada tahun 1932, peneliti menemukan sebuah prasasti bertanggal 794 Saka atau 872 Masehi.

Namun penemuan prasasti tersebut belum bisa dijadikan patokan pasti untuk menentukan tahun dibangunnya Candi Abang.

6. Termasuk warisan budaya

Situs bersejarah di Jogja ini telah diresmikan sebagai monumen budaya. Candi Abang menjadi destinasi populer bagi wisatawan yang ingin melihat keistimewaan candi ini dan mengambil foto dari atas bukit.

7. Yoni, lambang peninggalan agama Hindu

Sebuah yoni, unsur khas yang menandai candi sebagai situs bersejarah keagamaan Hindu, ditemukan di situs Candi Abang. Yoni pada candi ini berbentuk segi delapan dengan panjang sisi sekitar 15 cm.

Di sisi selatan candi terdapat sebuah batu yang menyerupai katak. Penduduk setempat menyebutnya “Batu Katak”, meski tidak ada penjelasan rinci mengenainya. Di puncak candi terdapat air mancur yang dikenal dengan nama Air Mancur Bandung.

8. Kuil ini dijaga oleh makhluk tak kasat mata

Kuil ini dijaga oleh makhluk tak kasat mataFoto oleh Danish Raditya Nugroho di Google Maps

Menurut situs Perpustakaan Nasional, penduduk setempat percaya bahwa Candi Abang dijaga oleh makhluk halus bernama Kyai Jagal, yang konon bertubuh besar dan berambut panjang.

Pada masa pendudukan Jepang, banyak warga yang mengungsi ke kuil ini karena percaya Kyai Jagal akan melindungi mereka.

Selain itu, di Candi Abang diyakini terdapat bongkahan emas seukuran kerbau, namun belum ada yang berani membuktikannya.

9. Mitos Candi Abang

Ada juga mitos lain seputar Candi Abang, antara lain cerita harta karun dan orang yang mencari ilmu gaib di sana.

Sebuah mitos mengatakan bahwa awan di atas candi tampak berwarna merah pada waktu-waktu tertentu namun hanya dapat dilihat oleh orang-orang tertentu.

Fakta di atas menjadikan Candi Abang di Jogja menjadi destinasi wisata yang menarik dan penuh rahasia untuk dikunjungi.

Source: www.itrip.id

Related Articles

Back to top button