Berita Wisata

Fasilitas rusak, sepi pengunjung di pantai Sindangkerta Tasikmalaya

Tasikmalaya

Pantai Sindangkerta merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Tasikmalaya yang terletak di Desa Sindangkerta, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya. Namun, kondisi fasilitas di pantai selatan Tasikmalaya ini dalam kondisi memprihatinkan.

Fasilitas seperti gazebo, taman bermain dan sejenisnya sudah lama dibiarkan rusak. Padahal, dinding penahan tanah di pantai itu kondisinya memprihatinkan. Kondisi ini dikecam oleh wisatawan dan pemangku kepentingan pariwisata di pantai.

“Bagaimana bisa melanjutkan wisata pantai Tasik kalau tidak pernah diurus?

Ia mencontohkan keadaan belvedere yang rusak dan bisa membahayakan keselamatan pengunjung jika tiba-tiba roboh. “Itu kan gazebo yang saya perbaiki dulu dengan bahan seadanya, takutnya roboh. Soalnya bagian atasnya sudah mulai rapuh,” kata Sarkam.

Sarkam mengaku kerap mendapat keluhan dari pengunjung terkait buruknya fasilitas di objek wisata pantai Sindangkerta. “Seringkali wisatawan mengeluh karena fasilitas di sini minim dan banyak yang rusak. Ya kalau bisa pemerintah akan bantu,” kata Sarkam.

pengawasan detikJabar, Pantai Sindangkerta sendiri cukup menawan. Pantai ini memiliki suasana yang berbeda, karena di pinggir pantai terdapat banyak pohon yang tinggi. Dengan demikian suasana menjadi teduh dan nyaman. Kalaupun memang banyak kondisi tempat duduk yang rusak, cukup mengganggu.

Sedangkan di pesisir timur Sindangkerta terdapat sebuah taman yang dibangun bertahun-tahun lalu oleh pemerintah. Pantai di sini memungkinkan anak-anak untuk berenang. Namun, bagian tembok atau benteng di dekat pantai itu rusak. Banyak yang runtuh. Kemudian perlengkapan bangunan seperti toilet dan gazebo terlihat usang, seperti tidak pernah dirawat.

Di sisi lain, fasilitas wisata di pantai Sindangkerta relatif lengkap, di kawasan ini banyak terdapat rumah makan dan penginapan. Pengelola Pantai Sindangkerta, Iyus, mengaku saat ini banyak fasilitas yang rusak. Ya, benteng di pinggir pantai itu rusak, panjangnya sekitar 200 meter, kata Iyus. Selain itu, ia juga mengakui banyak gazebo yang rusak.

Iyus mengatakan, sejak pandemi COVID-19, Pantai Sindangkerta tidak mendapat anggaran apapun untuk perawatan fasilitas apalagi pembangunan. “Kita serahkan ke pemkab, mungkin tahun depan. Karena sudah 2 tahun, kita belum menerima pencairan dari APBD,” kata Iyus.

Menurut Iyus, kondisi objek wisata yang fasilitasnya banyak yang rusak menyebabkan penurunan kunjungan wisatawan. “Tahun-tahun sebelumnya bisa mencapai 1.000 orang per bulan, tapi sekarang sudah turun sekitar 30%. Selain fasilitas, mungkin juga karena dampak kenaikan harga BBM,” kata Iyus.

Ia berharap kawasan pantai Sindangkerta dapat direvitalisasi sehingga tingkat kunjungan wisatawan ke pantai selatan Tasikmalaya dapat meningkat.

(iqk/iqk)

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button