Berita Wisata

FKM UMI promosikan wisata sehat di Desa Wisata Pucak

SUBUH, MAKASSAR-Pariwisata merupakan salah satu faktor risiko penyebaran penyakit. Untuk itu perlu mendorong kesehatan pariwisata di desa wisata.

Melalui dukungan Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPKM) UMI dan bekerjasama dengan Pemerintah Desa Pucak sebagai mitra, Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Muslim Indonesia (UMI), Harpiana Rahman sebagai ketua tim juga menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat yang mempromosikan pariwisata CHSE (Bersih, Sehat). , Safety, Environmental Sustainability) menuju Desa Wisata Sehat di Desa Pucak, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros pada Sabtu, 24 September 2022.

Kegiatan yang berlangsung selama satu hari ini langsung memperkenalkan kepala desa, Abdul Razak, dan timnya. CHSE Health Tourism adalah pengelolaan tempat wisata dengan mengutamakan kebersihan (clean), kesehatan (healthy), keselamatan (safety) dan kelestarian (environmental sustainability).

Kegiatan pengabdian masyarakat berupa sosialisasi bertajuk Desa Pucak Menuju Desa Wisata CHSE ini diselenggarakan berdasarkan kebutuhan pemerintah desa saat ini. Berdasarkan data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Jadesta (Jaringan Desa Wisata), Desa Pucak termasuk dalam kategori desa wisata dengan status percontohan.

Menurut Kepala Desa Pucak, Desa Pucak memiliki beberapa tempat wisata yang indah dan populer, seperti Pucak Educational Farm, Paralayang, Kebun Raya, Arra, dll.

Kegiatan sosialisasi yang diadakan di aula kantor Desa Pucak ini bertujuan untuk mendorong inisiatif masyarakat desa, pengelola pariwisata dan pemerintah desa untuk mengembangkan desa wisata yang tidak hanya memperkuat industri kreatif masyarakat desa, tetapi juga melindungi kesehatan masyarakat desa dan wisatawan. .

Dalam kegiatan sosialisasi tersebut, Harpiana Rahman selaku fasilitator dan presenter menyoroti pentingnya pengelolaan pariwisata yang sehat agar tempat wisata tidak menjadi sumber penularan penyakit seperti COVID-19, diare, hepatitis.

Dalam kegiatan promosi kesehatan wisata CHSE ini, tim pengabdian juga langsung memasang panduan desa wisata CHSE yang dapat diakses langsung oleh peserta dan tidak dipungut biaya.

Nurul Hikmah selaku anggota tim kegiatan pengabdian masyarakat mengungkapkan bahwa kegiatan sosialisasi ini harus mendorong keinginan peserta kegiatan dan pemerintah desa untuk melaksanakan langkah awal menuju kesehatan desa, termasuk menyediakan media promosi kesehatan di tempat-tempat umum di Desa. desa dan tempat wisata.

“Kami membutuhkan kegiatan seperti ini, kami memahami pentingnya pelaksanaan promosi kesehatan di tempat-tempat wisata di desa Pucak,” kata salah satu peserta sosialisasi yang juga pengelola salah satu tempat wisata Pucak.

Kegiatan yang diikuti oleh 22 peserta dari kalangan pemuda desa, pengelola lokasi wisata dan staf desa ini juga terlihat antusias dengan mengajukan berbagai pertanyaan saat sosialisasi. (*/daging)

Source: harian.fajar.co.id

Related Articles

Back to top button