Berita Wisata

FKPD Tulungagung menggandeng investor untuk mengembangkan pariwisata di pantai selatan

Tulungagung (ANTARA) – Forum Komunikasi Desa (FKPD) Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, melakukan terobosan pengembangan desa percontohan berbasis pariwisata di kawasan pesisir selatan daerah yang melibatkan investor dengan sistem bagi hasil.

“Potensi wisata kita banyak sekali. Tidak kalah dengan Yogyakarta. Namun untuk pembangunan tidak cukup hanya mengandalkan anggaran desa. Kita perlu dukungan pihak ketiga dalam hal ini investor”, Ketua FKPD Tulungagung Abang kata Mustofa di Tulungagung, Selasa.

Menurutnya, pengembangan sektor desa wisata sangat dibutuhkan terkait dengan pembangunan jalan tol yang melintasi kawasan tersebut, serta penyambungan jalan selatan (JLS).

Mustofa mengatakan sebagian besar potensi wisata Tulungagung berada di kawasan selatan, terutama kawasan pesisir yang jaraknya cukup jauh dari kota.

Untuk itu perlu dikembangkan tempat wisata desa, rest area, pusat kuliner dan pusat oleh-oleh.

“Untuk pembangunan tempat wisata, rest area atau pusat kuliner seperti itu tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Tidak bisa hanya mengandalkan APBDes saja. Estimasi anggaran antara Rp 5 miliar sampai dengan Rp 10 miliar, dan itu jelas membutuhkan dukungan dari investor swasta, ”katanya.

Dan untuk menarik investor, FKPD menawarkan skema bagi hasil yang saling menguntungkan dengan masa kontrak 20 tahun.

“Kontraknya selama 20 tahun, setelah itu diserahkan sepenuhnya ke desa,” ujarnya.

Diharapkan dengan dibangunnya tempat-tempat penunjang wisata tersebut dapat mendongkrak perekonomian warga Tulungagung, ujarnya.

Kakak Mustofa mengatakan industri penunjang pariwisata di Tulungagung cukup kuat dan siap.

Kepala Desa Kendalbulur Kabupaten Boyolangu mengatakan, Undang-Undang Desa Nomor 6 Tahun 2014 menyebutkan bahwa desa memiliki amanat dan kewenangan untuk mengelola kekayaannya sendiri.

“UU juga menjelaskan bahwa desa sejahtera dan maju adalah desa yang mampu mengelola kekayaannya sesuai dengan kewenangan yang diamanatkan undang-undang,” katanya.

Menanggapi tawaran tersebut, perwakilan Asosiasi Pelaksana Konstruksi Nasional (Apektanas) Jatim Rohmad mengatakan, saat ini banyak investor yang berminat menanamkan modalnya di Tulungagung.

Ketertarikan tersebut dilatarbelakangi oleh letak desa Tulungagung yang strategis sehingga berpotensi untuk dikembangkan dalam wisata kuliner atau wisata. tempat peristirahatan.

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button