Tempat Wisata

Fort Rotterdam, menjadi saksi sejarah perjuangan Kerajaan Gowa Tallo di Makassar

Benteng Rotterdam di Makassar, monumen bersejarah yang memperkaya kisah perjuangan Kerajaan Gowa Tallo melawan penjajah, menyajikan keindahan alam dan warisan budaya yang patut untuk ditelusuri.

Harga tiket: Rp5.000, Jam beroperasi: 09.00-18.00 WIB, Alamat: J L. Ujung Pandang, Bulo Gading, Kec. Ujung Pandang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan; Map: Periksa lokasinya

Fort Rotterdam menjadi destinasi wisata yang tidak bisa Anda abaikan saat berkunjung ke Makassar. Benteng yang memiliki kawasan menakjubkan ini juga penuh dengan cerita sejarah.

Sebab, benteng tersebut merupakan peninggalan Kerajaan Gowa Tallo yang berdiri sejak abad ke-16. Raja kesembilan, I Manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung Kallonna, merupakan sosok di balik pembangunan benteng ini.

Tak hanya menjadi tempat belajar sejarah, pengunjung yang datang ke sini juga bisa menikmati pemandangan alam sekitar yang mempesona dan indah. Berikut ulasan Benteng Rotterdam di Makassar.

Daya tarik Benteng Rotterdam

Daya tarik Benteng RotterdamFoto oleh 大仁偉 di Google Maps

Terletak di tengah perkotaan, benteng ini mudah diakses oleh wisatawan. Awalnya benteng ini berfungsi sebagai pusat perdagangan rempah-rempah di Sulawesi Selatan karena letaknya yang strategis.

Makassar merupakan kota unik dan indah di Indonesia yang juga kaya akan budaya. Salah satu destinasi utama yang wajib dikunjungi adalah Fort Rotterdam. Benteng ini tidak hanya kaya akan sejarah, namun juga memiliki daya tarik yang membedakannya dengan benteng lainnya.

Periklanan. Gulir untuk melanjutkan membaca.

Cerita yang menarik

Sejarah Benteng Rotterdam Makassar ternyata sangat menarik karena merupakan bangunan bersejarah sejak lama. Meski namanya mengingatkan pada benteng Belanda, namun bentuknya sangat berbeda.

Ternyata benteng ini merupakan peninggalan Kerajaan Gowa Tallo sejak tahun 1541. Saat itu benteng tersebut dikenal dengan nama Benteng Ujung Pandang atau Jum Pandang.

Pada awal pembangunan benteng menggunakan tanah liat, namun batu baru digunakan pada masa pemerintahan raja ke-14. Fungsinya juga berubah dari waktu ke waktu.

Memiliki arsitektur yang unik

Berbeda dengan kebanyakan benteng peninggalan zaman Belanda, bentuk Benteng Rotterdam sangat unik. Hal ini dimungkinkan karena benteng ini merupakan peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo dan bukan Belanda.

Benteng ini awalnya memiliki enam bastion, yang membuatnya tampak seperti kura-kura dari atas. Namun benteng tersebut hancur akibat serangan Belanda dan harus direnovasi dengan gaya khas Eropa.

Selain bastion, terdapat parit sedalam dua meter yang mengelilingi dinding benteng dan sumur. Saat ini terdapat 11 bangunan asli dari abad ke-17 dan 2 bangunan dari zaman Jepang.

Museum La Galigo

Daya tarik lain dari tempat wisata bersejarah ini adalah Museum La Galigo. Museum ini telah berdiri sejak 1 Mei 1970 dan menjadi tempat yang tidak boleh dilewatkan oleh wisatawan.

Terdapat sekitar 4000 artefak dari zaman prasejarah Tana Toraja. Selain itu, terdapat pula koleksi keramik asing, catatan naskah sejarah, dan etnografi yang di etalase.

Ada sejumlah festival

Acara atau festival sering diadakan di lokasi ini pada waktu-waktu tertentu. Beberapa festival seperti Lipa Sabbe, pekan raya Sketsa hidup ke acara teater menarik La Galigo.

Alamat dan rute menuju lokasi

Alamat Benteng RotterdamFoto oleh Andi Hasbi Jaya di Unsplash

Kawasan wisata Fort Rotterdam terletak di Jalan Ujung Pandang, Bulo Gading, Ujung Pandang di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Karena letaknya yang dekat dengan perkotaan, wisatawan tidak perlu khawatir untuk menemukan tempat wisata tersebut.

Jika menggunakan angkutan umum, Anda bisa naik bus Damri dari Bandara Sultan Hasanuddin menuju Bandara Hasuddin – Karebosi dan turun di halte Fort Rotterdam. Sedangkan dari Pelabuhan Soekarno Hatta bisa naik bus Kode B menuju Pasar Butung – Malengkeri.

Biaya masuk dan jam buka

Tempat wisata populer di Makassar ini menawarkan tarif masuk yang cukup terjangkau mulai dari Rp 5.000. Untuk lebih jelasnya berikut rincian biaya tiket masuk dan parkir kendaraan:

  • Anak-anak: Rp3000
  • Dewasa : Rp 5000
  • Tiket masuk Museum La Galigo: Rp 5000
  • Parkir: Rp5000
  • Parkir motor : Rp 3000

Biaya tiket masuk dan parkir kendaraan dapat berubah sewaktu-waktu. Jika ragu, silakan hubungi petugas tersebut. Benteng ini buka setiap hari dari pagi hingga sore hari dan juga pada malam hari di akhir pekan.

Kegiatan yang menarik

Kegiatan di Fort RotterdamFoto oleh Fenny Thresia di Google Maps

Saat berkunjung ke museum ini, ada beberapa hal yang bisa dilakukan wisatawan yang datang ke sini. Berikut beberapa aktivitas menarik yang tidak boleh Anda lewatkan:

Pelajari lebih lanjut tentang sejarah benteng

Kegiatan utamanya tentu saja mempelajari sejarah Fort Rotterdam. Hal ini juga mencakup pembelajaran tentang asal mula benteng, kegunaan benteng, dan tokoh masyarakat atau pahlawan yang terlibat di dalam benteng tersebut.

Masuki museum di sekitar Fort Rotterdam

Jika ingin mendapatkan informasi lebih lengkap, wisatawan bisa masuk ke museum dengan membayar tiket masuk senilai Rp 5.000. Banyak referensi sejarah kehebatan Kerajaan Gowa Tallo yang ada di museum.

Jelajahi benteng dan nikmati keindahannya

Karena kawasan benteng ini cukup luas, maka Anda tidak boleh melewatkan kesempatan untuk mengunjungi kawasan Betang dan menikmati keindahannya. Jangan lupa untuk mengambil foto karena jumlahnya banyak noda hal yang menarik di sini.

Fasilitas yang tersedia di kawasan wisata

Fasilitas Benteng RotterdamFoto oleh 大仁偉 di Google Maps

Demi memberikan kenyamanan pengunjung yang datang ke sini, Fort Ford Rotterdam rupanya telah menyediakan sejumlah fasilitas, antara lain:

  • tempat peristirahatan umum
  • Tempat parkirnya cukup luas
  • Ruang sholat
  • taman noda untuk foto
  • Tempat bermain anak-anak
  • Pusat Oleh-Oleh Makassar
  • museum

Makassar memiliki sejumlah destinasi wisata yang unik, menarik, dan bersejarah, seperti benteng ini. Segera persiapkan liburanmu untuk datang ke Fort Rotterdam bersama teman atau keluarga.

Source: www.itrip.id

Related Articles

Back to top button